Ilmuwan Temukan 'Bahan Kehidupan' di Awan Es yang Gelap

Tanda-tanda kehidupan di luar angkasa menjadi satu aspek yang paling dicari oleh para astronom. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan mengevaluasi gambar-gambar yang telah dikumpulkan oleh teleskop luar angkasa.
Baru-baru ini, para peneliti menemukan 'bahan' kehidupan di awan es yang ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST). Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy.
1. Ditemukan molekuk prebiotik

Saat para peneliti meneliti awan Chamaeleon I, mereka mengungkapkan ada sekumpulan molekul es yang menakjubkan yang tersembunyi di dalam awan. Yang mengejutkan, ini bukan kumpulan molekul es biasa.
Molekul ini adalah jenis batu bata antar bintang yang suatu hari akan melebur menjadi generasi bintang berikutnya, planet, dan benda luar angkasa lainnya. Dengan kata lain, mereka berpotensi akan menjadi awal dari kehidupan.
JWST berhasil mendeteksi bukti dari apa yang dikenal sebagai "molekul prebiotik" di awan. Dalam potongan es tersebut terdapat karbon dioksida beku, amonia, dan air.
"Identifikasi kami terhadap molekul organik kompleks, seperti metanol dan berpotensi etanol, juga menunjukkan bahwa banyak sistem bintang dan planet yang berkembang di awan khusus ini akan mewarisi molekul dalam keadaan kimiawi yang cukup maju," ucap Will Rocha, seorang astronom di Leiden Observatory yang ikut serta dalam temuan ini dalam sebuah rilis.
2. Tidak serta merta bukti adanya alien

Will menjelaskan bahwa keberadaan molekul prebiotik dalam sistem planet merupakan hasil umum dari pembentukan bintang dan tidak hanya terjadi di tata surya kita sendiri. Dengan kata lain, kehidupan yang terjadi di Bumi juga mungkin terjadi di galaksi lain.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa temuan ini bukan berarti para astronom menemukan bukti kehidupan alien. Melainkan, para ahli masih belum tahu apa yang akan terjadi pada molekul tersebut di kemudian hari.
3. Teleskop Luar Angkasa James Webb menggunakan cermin berlapis emas

Teleskop Luar Angkasa James Webb mampu mendeteksi awan Chamaeleon dengan menggunakan cermin berlapis emas dan instrumen berteknologi tinggi. Ini berfungsi untuk mendeteksi panjang gelombang cahaya tertentu yang termasuk dalam wilayah inframerah spektrum elektromagnetik.
Cahaya inframerah sangat berbeda dari cahaya biasa yang biasa kita lihat dengan mata telanjang. Di luar angkasa, banyak cahaya yang memancar dari berbagai wilayah, seperti dari dalam awan pembentuk bintang.
Walaupun temuan bukan lah bukti pasti akan keberadaan alien, ini menjadi temuan yang signifikan untuk memahami luar angkasa yang sangat luas. Ini tentunya menjadi awal akan temuan-temuan selanjutnya.