Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kata Ahli, Ternyata Keberuntungan Seseorang Itu Bisa Diprediksi Lho

pexels.com/bruce mars

Jika kamu pernah berpikir kalau hidupmu selalu sial dan kurang beruntung, itu ternyata bukan kehendak alam semesta, melainkan dari pikiran dan perilaku kamu sendiri.

Psikolog dan penulis Inggris Richard Wiseman pernah melakukan penelitian selama 10 tahun mengenai ilmu keberuntungan ini. Dia memasang iklan di surat kabar yang menyerukan kepada semua orang yang menganggap diri mereka sangat beruntung atau sangat sial untuk menghubunginya. Secara keseluruhan, studinya mencakup 400 peserta dari semua lapisan masyarakat. Begini penjelasan lengkapnya.

1. Penelitian ini menguji kemampuan mereka

youtube.com

Dalam satu percobaan, ia meminta orang-orang yang beruntung dan gak beruntung untuk melihat koran dan menghitung jumlah foto di dalamnya. Rata-rata, orang-orang yang kurang beruntung butuh waktu sekitar dua menit untuk melakukannya.

Sebaliknya, orang-orang yang beruntung hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja. Mengapa bisa begitu ya? Karena pada halaman kedua, ada pesan yang bertuliskan dengan huruf font besar yang berbunyi, "Berhenti menghitung. Ada 43 foto di koran ini."

Orang-orang yang beruntung sepertinya jauh lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan ketimbang apa yang mereka cari.

2. Percobaan lain dengan melemparkan sebuah pertanyaan

npr.org

Dalam eksperimen lain, ia memberi skenario kepada orang-orang yang beruntung dan yang gak beruntung, seperti: Bayangkan jika kamu sedang berada di sebuah bank lalu kemudian ada seorang perampok bersenjata masuk. Dia menembakkan satu peluru, dan itu mengenai lenganmu. Apakah kamu akan menganggap peristiwa tersebut suatu keberuntungan atau justru suatu ketidakberuntungan?

Hasilnya, orang-orang yang kurang beruntung lebih cenderung mengatakan bahwa itu adalah ketidakberuntungan, itu adalah nasib buruk mereka ketika berada di bank yang dimasuki seorang perampok dan juga menjadi satu-satunya orang yang ditembak.

Sebaliknya, orang-orang yang beruntung berpikir itu adalah skenario Tuhan yang cukup menguntungkan. Mereka cenderung berpikir ke arah yang positif dan mengatakan kalau mereka cukup beruntung karena peluru itu gak menyasar ke kepala mereka.

3. Orang yang beruntung cenderung memiliki persepsi yang positif mengenai kesialan yang mereka alami

imdb.com

Kata Wiseman dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk menyimpulkan eksperimen tersebut, "Orang yang beruntung cenderung membayangkan bagaimana nasib buruk yang mereka alami bisa saja lebih buruk, dan dengan begitu, mereka justru merasa jauh lebih baik akan diri mereka sendiri dan kehidupan mereka. Ini yang akhirnya menumbuhkan harapan mereka tentang masa depan yang lebih baik lagi, dan meningkatkan kehidupan mereka serta kemungkinannya menjalani kehidupan yang lebih beruntung."

Wiseman menggunakan penelitiannya untuk mencari tahu bagaimana seseorang bisa meningkatkan keberuntungan mereka. Dia menemukan bahwa ada empat prinsip yang diterapkan. Yakni, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini

Pertama: Selalu ada peluang

pexels.com/Maria Tyutina

Prinsip pertama yang dipegang orang yang beruntung adalah memaksimalkan setiap peluang yang ada. Mereka cenderung terbuka dengan pengalaman baru dan memiliki sikap yang lebih santai dalam menanggapi suatu masalah.

Kedua: Percaya kepada firasat yang baik

pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi

Prinsip kedua yang mereka pegang adalah selalu mendengarkan firasat-firasat yang condong kedalam keberuntungan. Mereka selalu memperhatikan intuisinya, dan selalu menjernihkan pikiran dari pikiran yang kusut dan gak terarah.

Ketiga: Menumbuhkan harapan

pexels.com/Sebastian Voortman

Prinsip yang ketiga adalah selalu menumbuhkan setiap harapan keberuntungan. Orang-orang yang beruntung menganggap semuanya akan baik-baik saja, meski itu hal paling rumit sekalipun. Itu yang pada akhirnya membantu mereka tetap berjalan sebagaimana mestinya meski harus menghadapi suatu kegagalan.

Keempat: Mengubah nasib buruk menjadi baik

pexels.com/bruce mars

Prinsip yang keempat ini cukup penting, yakni mengubah nasib buruk menjadi baik. Memang kehidupan ini gak selalu menguntungkan, tapi orang-orang yang beruntung selalu mengantisipasi jika keadaan menjadi lebih buruk. Mereka gak pernah memikirkan nasib buruk dengan menghabiskan energi mereka dan meratapi kesialan itu, justru mereka lebih memilih untuk mengendalikannya daripada menyerah dengan nasib buruk yang dialami.

Dalam hidup, kita memang selalu dihadapkan dengan keberuntungan maupun kesialan. Yang membedakannya adalah cara kita menyikapi hal tersebut. Orang-orang beruntung di atas juga sebenarnya memiliki nasib yang kurang beruntung, seperti halnya yang dirasakan banyak orang. Hanya saja cara mereka menyikapinya membuat kehidupan mereka lebih beruntung dan terhindar dari pemikiran-pemikiran yang justru merusak dan memperparah keadaan, termasuk diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us