7 Fakta Katedral Chartres, Arsitektur Gotik Prancis Abad ke-13

Cathedral of Our Lady of Chartres (dalam bahasa Prancis: Cathédrale Notre-Dame de Chartres) atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Chartres merupakan sebuah gereja katedral Katolik Roma yang terdapat di kota Chartres, Prancis sekitar 90 km barat daya kota Paris. Katedral Chartres merupakan gereja katedral tempat kedudukan Uskup Chartres.
Dilansir Britannica, bersama dengan Katedral Amiens dan Katedral Reims, Katedral Chartres merupakan salah satu dari tiga contoh arsitektur Gotik Perancis yang terkenal. Katedral Chartres terkenal tidak hanya karena inovasi arsitektur yang megah tetapi juga karena banyaknya pahatan patung dan kaca patrinya yang telah berusia berabad-abad. Katedral Chartres merupakan salah satu mahakarya dan puncak arsitektur Gotik Prancis dari abad ke-13 yang hanya mengalami sedikit perubahan pada struktur bangunannya hingga hari ini.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai Katedral Chartres? Berikut lima faktanya.
1. Terdapat sejumlah katedral yang pernah berdiri di lokasinya sejak abad ke-4 Masehi
Dilansir Worldhistory kota Chartres telah menjadi salah satu pusat Kekristenan penting di Eropa sejak abad ke-4 M dan telah terdapat gereja Katolik Roma dengan kedudukan uskup di sana. Kehadiran katedral di kota ini pertama kali dibuktikan dalam catatan sejarah pada tahun 743 ketika Duke of Aquitaine menjarah kota dan menghancurkannya.
Dalam perjalanan waktu, di lokasi berdirinya Katedral Chartres saat ini, sebenarnya merupakan tempat berdirinya setidaknya 5 katedral sejak abad ke-4 M. Katedral-katedral sebelumnya yang pernah berdiri rusak karena kebakaran maupun hal-hal yang disengaja seperti perusakan atau penjarahan yang terjadi di masa lalu. Katedral-katedral yang rusak akibat kebakaran atau penjarahan tersebut kemudian dibangun kembali dengan bangunan katedral baru dengan gaya dan corak arsitektur yang berbeda dengan katedral-katedral sebelumya.
Sebelum Katedral Chartres dibangun dengan gaya arsitektur Gotik, katedral megah keempat dibangun dalam gaya Romanasque dengan ciri khas lengkungan setengah lingkaran pada jendela dan pintu serta tembok yang tebal. Konstruksi untuk katedral bergaya Romanasque tersebut mulai dibangun pada sekitar tahun 1024 dan selesai pada sekitar tahun 1140-an, namun pada tahun 1194 kembali kebakaran besar menghancurkan sebagian besar bangunan katedral tersebut. Menara selatan dan pintu gerbang barat (royal portal) selamat dari peristiwa kebakaran besar tersebut.