Kenali Manyar Tempua, Bisa Dilatih untuk Melakukan Pertunjukan Hiburan

Manyar tempua atau baya weaver merupakan spesies burung penenun yang sarangnya menggantung di atas permukaan air. Mereka berada dalam famili Ploceidae dan memiliki nama ilmiah Ploceus philippinus. Panjang tubuhnya mencapai 15 sentimeter, lebar kepakan sayapnya 25 sentimeter dan beratnya 28 gram. Paruhnya berbentuk kerucut dan cukup kuat, sementara ekornya pendek berbentuk persegi. Jantan dan betina di luar musim kawin terlihat serupa.
Bagian atasnya berwarna cokelat tua bergaris buff fulvous (warna yang berada di antara kuning pucat, krem dan sedikit kemerahan atau kecokelatan). Bagian bawahnya putih kekuningan dan tidak bergaris. Berbeda dengan jantan saat musim kawin yang punya bagian atas kepala kuning cerah, topeng cokelat tua dan paruhnya cokelat kehitaman. Bagian atasnya cokelat tua bergaris kuning, dadanya kuning dan bagian bawahnya kuning pucat atau krem. Setelah tahu ciri-cirinya, saatnya kenalan lebih baik dengan mereka melalui fakta berikut ini.
1. Banyak tersebar di Asia Selatan

Penyebaran manyar tempua berada di sepanjang Asia Selatan. Mereka tidak bermigrasi tapi melakukan pergerakan lokal musiman sebagai respon terhadap musim hujan dan ketersediaan makanan. Animalia menginformasikan bahwa manyar tempua lebih suka hidup di padang rumput, lahan yang dibudidayakan dan area pertumbuhan sekunder.
2. Mencari makan dalam kawanan besar

Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, manyar tempua adalah omnivora yang suka mencari makan di pepohonan dalam jumlah besar. Dietnya terdiri dari biji-bijian dari berbagai jenis tumbuhan dan biji dari rumput-rumputan. Paruh besarnya beradaptasi untuk memecahkan cangkang tebal dengan mudah. Mereka sering mengunjungi sawah sehingga dianggap sebagai hama oleh manusia. Terkadang, manyar tempua melengkapi dietnya dengan serangga, katak dan hewan kecil lainnya.
3. Terkadang mengunjungi tanah untuk mandi debu

Sebagai burung sosial yang ramah, manyar tempua mencari makan dalam kawanan saat siang hari. Biasanya di antara tanaman dan di permukaan tanah. Mereka terbang dalam formasi tertutup dan sering melakukan manuver penerbangan yang rumit. Manyar tempua bertengger di rumpun alang-alang yang berbatasan dengan sumber air. Terkadang, burung ini juga mengunjungi permukaan tanah untuk mandi debu!
4. Bisa dilatih untuk melakukan pertunjukan

Sumber yang sama menjelaskan bahwa di India, manyar tempua terkadang dilatih oleh manusia untuk menampilkan berbagai trik sebagai hiburan. Mereka bisa bermain dengan berbagai mainan dan mengangkat koin serta berbagai objek lainnya. Ada beberapa mitos populer tentang manyar tempua, di antaranya adalah mereka bisa menggunakan kunang-kunang untuk menyinari ruang di sarangnya. Mitos lainnya, mereka akan mati ketika pasangannya mati, tapi itu tidak sesuai dengan fakta, ya.
5. Musim kawinnya terjadi saat musim hujan

Sistem perkawinan manyar tempua adalah poligini, tapi mereka tidak membentuk pasangan. Jantan membangun berbagai sarang dan mulai memikat betina. Musim kawinnya dimulai saat musim hujan, bersarang dalam koloni yang terdiri dari 20--30 burung. Sarangnya berada di dekat sumber makanan, bahan-bahan pembuatan sarang dan sumber air. Sarangnya berbentuk retort, di tenun dengan potongan panjang daun padi, rumput kasar serta potongan dari daun palem (biasanya sepanjang 20--60 sentimeter).
Itu dibangun menggantung di atas air. Butuh waktu 18 hari dan 500 perjalanan bagi jantan untuk bisa menyelesaikan sarangnya. Setelahnya, betina menempatkan 2--4 telur yang dieraminya selama 14--17 hari. Jantan membantu memberi makan anak-anaknya setelah menetas. Mereka baru bisa meninggalkan sarang saat berusia 17 hari. Betina mulai berkembang biak pada usia satu tahun dan jantan butuh waktu setengah tahun lebih lama.
Manyar tempua ternyata kerap dilatih oleh manusia untuk melakuan pertunjukan hiburan, khususnya bagi populasi di India. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan tren populasinya masih stabil.