Gajah paling dikenal akan belalai dan gadingnya yang unik. Namun, begitu melihat gajah, orang-orang tidak hanya akan langsung fokus pada belalai dan gadingnya, tapi juga telinganya yang besar dan berkibas-kibas.
Telinga gajah sangatlah besar. Dan, ada alasan bagus mengapa mamalia raksasa ini berevolusi hingga memiliki fisik seperti sekarang. Inilah tepatnya alasan mengapa gajah memiliki telinga yang besar.
Gajah adalah hewan yang sangat besar, dengan berat antara 2.267 hingga 6000 kg, jadi dibutuhkan banyak usaha untuk menjaganya tetap sejuk, dan di situlah peran telinga besar mereka. Telinganya yang besar efektif untuk membantu mamalia ini mendinginkan diri.
Diterangkan Reader's Digest, telinga gajah memiliki pembuluh darah besar yang terlihat dari belakang telinga. Darah bersirkulasi melalui pembuluh darah itu dan mendingin, kemudian bersirkulasi ke seluruh tubuh mereka untuk mendinginkan seluruh tubuh.
Telinganya yang besar juga efektif digunakan sebagai kipas raksasa. Saat mengepakkan telinganya maju mundur, mereka menciptakan angin sepoi-sepoi yang dapat mempercepat proses pendinginan. Sama seperti saat kita menggunakan kipas untuk mendinginkan diri. Dikutip Wonderopolis, telinga gajah dapat mendinginkan tubuhnya hingga 5 derajat Celcius.
Telinga gajah Afrika bisa tumbuh hingga mencapai panjang 1,8 meter dan lebar 1,2 meter. Gajah Asia cenderung hidup di hutan yang rindang dan tidak sepanas di Afrika. Akibatnya, gajah Asia memiliki telinga yang lebih kecil dibandingkan gajah Afrika.
Gajah dapat berbicara satu sama lain melalui suara terompet dan getaran, tetapi mereka juga menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi. Telinganya memiliki peran sebagai bagian besar dari bahasa tubuh mereka. Bahkan, manusia biasanya mencari tahu perasaan gajah dengan melihat gerakan telinganya.
Misalnya, dilansir Elephant Parade, saat gajah melebarkan telinganya, ini bisa menandakan peringatan atau kegembiraan. Mereka juga menggunakan sinyal ini untuk menakut-nakuti ancaman dan tantangan, atau untuk menunjukkan antusiasme.
Gajah menggunakan telingnya yang besar untuk fokus mendengarkan sesuatu dengan cara memiringkan telinga ke arah suara untuk mendengar lebih baik. Gajah di alam liar dan di penangkaran menggunakan telinganya sebagai sinyal, ini juga memungkinkan manusia berkomunikasi dan memahami mereka.
Di alam liar, telinga besarnya digunakan untuk mengetahui potensi ancaman, yang meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup. Ukuran telinga mereka diperkirakan juga dapat membantu mengarahkan suara ke telinga, yang juga dapat membantu pendengaran.
Manusia dan banyak hewan memiliki banyak kelenjar keringat, yang mencegah kita mengalami kepanasan. Namun, gajah tidak memiliki kelenjar keringat, sehingga telinga yang besar merupakan adaptasi untuk membantu mengatur suhu tubuhnya, dikutip dari Reader's Digest.
Karena gajah cenderung hidup di iklim yang agak panas, berkeringat untuk mendinginkan diri dapat menyebabkan dehidrasi. Jadi, telinganya yang besar bermanfaat untuk meregulasi suhu tanpa gajah perlu mengeluarkan keringat.
Ada tiga spesies gajah: gajah Asia, gajah Sabana Afrika, dan gajah Hutan Afrika. Kendati ketiganya memiliki telinga yang besar, tetapi terdapat perbedaan dalam ukuran dan bentuk.
Gajah Afrika memiliki telinga yang lebih besar seperti kipas, dengan panjang dan lebar melewati kepalanya. Gajah Asia, memiliki telinga yang lebih kecil dan bulat. Kamu bisa dengan mudah membedakan antara gajah Afrika dan Asia dengan melihat telinganya.
Dilansir Elephant Parade, ini karena gajah Afrika hidup di iklim yang lebih cerah dan panas dibandingkan gajah Asia, itulah sebabnya mereka membutuhkan telinga yang lebih besar. Meskipun begitu, baik gajah Afrika maupun Asia menggunakan telinganya untuk tujuan yang sama.
Sudah jelas ya, gajah diciptakan dengan telinga besar untuk tujuan yang bagus. Telinga besar membantu mamalia ini tetap dingin dan sejuk di mana pun mereka berada.