Kenapa Kucing Suka Cegukan? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Pernahkah kamu melihat kucingmu cegukan? Mungkin terlihat menggemaskan karena jarang terjadi, tetapi cegukan pada kucing adalah hal biasa yang dialami mereka, kok . Sama seperti manusia, cegukan kucing disebabkan oleh kontraksi tak terduga pada diafragma mereka.
Walau biasanya gak berbahaya, dalam beberapa kasus, cegukan pada kucing mungkin menandakan masalah kesehatan yang lebih serius, lho. Itulah sebabnya penting buat kamu untuk mengenali tanda-tanda yang perlu diwaspadai. Yuk, bahas lebih dalam mengapa kucing suka cegukan!
1. Makan terlalu banyak atau terlalu cepat

Kucing yang makan terlalu cepat dan makan terlalu banyak sering menelan udara bersama makanannya. Ketika udara ini masuk ke perut, hal itu dapat memicu iritasi pada saraf yang terhubung ke diafragma, menyebabkan cegukan. Kebiasaan ini sering terjadi pada kucing yang sangat lapar atau yang terbiasa bersaing dengan hewan lain untuk makan.
Selain itu, kebiasaan makan yang cepat juga bisa menyebabkan kucing tidak mengunyah makanannya dengan benar. Hal ini membuat saluran pencernaan mereka harus bekerja lebih keras, meningkatkan risiko cegukan.
Dalam sebuah artikel ilmiah tahun 2021, cara untuk mencegah cegukan adalah memberi makan kucing dengan porsi kecil sepanjang hari jika disebabkan oleh makan yang terlalu banyak. Kamu juga bisa meninggikan mangkuk makanannya sehingga kucing akan berusaha lebih keras untuk meraihnya dan membantu kucing makan lebih lambat.
2. Hairball yang mengganggu

Kucing sering menjilati tubuhnya untuk membersihkan bulunya. Namun, selama proses grooming ini, anabul bisa saja menelan rambut yang akhirnya berkumpul menjadi hairball di dalam perut. Ketika hairball tersebut mencoba keluar melalui tenggorokan, kucing sering mengalami gejala mirip cegukan.
Masalah ini merupakan bagian alami dari kehidupan kucing, tetapi hairball yang terlalu besar bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Dalam laman Cats, hairball bisa mengatasi kerongkongan serta saraf yang memasok diafragma. Untuk mengatasi ini, kamu dapat membantu kucingmu dengan memberikan makanan khusus untuk mengurangi hairball atau menggunakan suplemen yang membantu memperlancar pembuangan rambut.
3. Stres

Kamu mungkin terkejut mengetahui bahwa kucing juga bisa mengalami cegukan karena stres, lho. Sama seperti manusia yang mengalami gejala fisik akibat kecemasan, kucing juga dapat merasakan hal serupa, nih. Situasi seperti pindah rumah, suara keras, atau perpisahan dari pemiliknya dapat memicu cegukan.
Ketika kucing mengalami stres, tubuh mereka bereaksi dengan cara yang gak terduga. Memastikan lingkungan yang nyaman dan minim stres jadi langkah penting, nih. Menurut laman Pet Cube, kalau kamu merasa kucingmu sering stres, pertimbangkan untuk memberikan mainan interaktif atau memberikan lebih banyak waktu untuk bermain bersama. Menyiapkan area yang lebih tenang juga efektif dalam menenangkan pikiran kucing, lho.
4. Masalah medis serius

Cegukan yang sering atau berlangsung lama pada kucing mungkin merupakan tanda adanya masalah medis yang lebih serius. Kondisi seperti penyakit organ, tumor, gangguan saraf, sampai alergi berat bisa menjadi penyebabnya, dalam laman Catster. Bahkan, parasit di dalam tubuh juga dapat memengaruhi diafragma dan menyebabkan cegukan, lho.
Kalau cegukan berlangsung lebih dari beberapa jam atau terjadi secara berulang, segera konsultasikan dengan dokter hewan, ya. Pemeriksaan lebih lanjut akan memastikan apakah ada masalah mendasar yang membutuhkan perhatian khusus.
Sekarang kamu sudah tahu alasan mengapa kucing suka cegukan. Nah, saat anabul mengalami hal ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Sebagian besar cegukan pada kucing bersifat sementara dan gak memerlukan perawatan khusus. Berikan mereka air minum segar untuk membantu meredakan iritasi di tenggorokan.
Meski cegukan biasanya gak berbahaya, penting untuk waspada jika cegukan terjadi terus-menerus atau disertai gejala lain. Contohnya, muntah, kehilangan nafsu makan, atau lemas. Ini jadi sinyal adanya masalah kesehatan yang lebih serius, lho. Segera ke dokter jika ada tanda-tanda bahaya, ya.