Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kucing Susah BAB? Ini 6 Penyebab Anabul Sembelit

ilustrasi kucing susah BAB (pexels.com/Erik-Jan Leusink)

Kesulitan buang air besar (BAB) atau sembelit tidak hanya terjadi pada manusia. Kucing pun bisa mengalami sembelit yang ditandai dengan tinja keras, ketidaknyamanan saat BAB, atau tidak buang air sama sekali. 

Pertanyaannya, kenapa kucing susah BAB? Jangan kira hal itu terjadi hanya karena makanan, lho. Pemicu konstipasi pada anabul juga bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut. 

Kenapa kucing susah BAB?

Kucing yang mengalami sembelit umumnya kesulitan saat mengejan meski sering terlihat ke little box. Anabul yang mengalami konstipasi juga bisa muntah, nafsu makannya menurun, hingga terlihat lemas.

Makanan mungkin menjadi pemicu paling umum kucing sembelit. Meski demikian, ada  beberapa hal lain yang jadi alasan kenapa kucing susah BAB. 

1. Kurang asupan air

ilustrasi kucing sedang minum (pexels.com/Engin Akyurt)

Penyebab kucing susah BAB paling umum adalah kurangnya asupan cairan. Hal itu karena tubuh kucing akan menyerap air dari tinja secara otomatis. Hasilnya, tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. 

Nah, penyebab kucing kurang bisa bisa sangat beragam. Salah satunya, kucing mengalami masalah pada mulutnya yang membuatnya kurang nyaman untuk menyesap air. Jika sudah begitu, bawa anabul ke dokter untuk melakukan pemeriksaan atau gunakan wadah minum sesuai kesukaan anabul. 

2. Masalah litter box

Alasan kenapa kucing susah BAB juga bisa berkaitan dengan kotak kotorannya. Bisa jadi litter box anabul tidak rutin dibersihkan atau letaknya membuat anabul kesulitan ambil posisi untuk BAB.

Selain itu, peletakan litter box yang dekat dengan suara keras, misalnya mesin cuci, mungkin membuat anabul takut. Alhasil, kucing lebih memilih untuk menahan BAB alih-alih dikeluarkan.

3. Menelan objek asing

ilustrasi kucing main (freepik.com/freepik)

Tingkat keingintahuan kucing kadang memang di luar perkiraan. Kucing bisa saja memainkan banyak hal hingga memasukkan benda asing ke mulutnya. Kebiasaan kucing tersebut dapat memicu konstipasi apalagi jika anabul tidak sengaja menelannya. 

Objek asing yang tertelan bisa menyumbat saluran pencernaan yang memicu gangguan kesehatan. Anabul mungkin muntah, mengalami kelesuan, menolak makan, perut kembung, dan demam, melansir PetMD.  

4. Masalah kesehatan

Alasan kenapa kucing susah BAB juga bisa dikaitkan dengan kondisi medis yang dialami anabul. Penyakit, seperti masalah ginjal, diabetes, dan hipertiroidisme, dapat membuat anabul sulit BAB. 

Jika anabul memiliki riwayat penyakit tersebut dan mengalami sembelit, ada baiknya segera bawa ke dokter, ya. Dokter akan melakukan evaluasi sehingga bisa menentukan pengobatan yang tepat.

5. Self-grooming berlebihan

ilustrasi kucing menjilati diri sendiri (pexels.com/Cats Coming)

Mirip dengan menelan mainan atau objek lain, over grooming juga dapat menyebabkan kucing mengalami sembelit. Well, menjilati diri secara berlebihan dapat membuat banyak bulu anabul tertelan. Saat tidak bisa dikeluarkan, bulu tersebut akhirnya akan menumpuk. 

Penumpukan tersebut bisa membuat sistem pencernaan kucing sulit mengolah makanan yang sudah dikonsumsinya. Untuk itu, dapat dikatakan bahwa penting bagi anabul buat muntah bulu secara berkala. 

6. Kesalahan pola makan

Ya, makanan juga menjadi alasan kenapa kucing susah BAB. Namun, efeknya lebih mungkin terjadi ketika anabul mengonsumsi makanan yang tidak cukup serat. Sama seperti manusia, kurang serat juga membuat kucing sulit BAB.  

Oleh karena itu, mengubah menu makan anabul menjadi yang kaya akan serat dapat membantu mengurangi gejala tersebut. Selain itu, selipkan juga makanan basah untuk meredakan sembelit pada anabul. Tekstur wet food lebih mudah dicerna dibanding makanan kering sehingga bisa membantu menjaga kesehatan pencernaannya, melansir Veterinary Emergency Group.

Sembelit pada kucing merupakan masalah jangka pendek. Ketika anabul terus mengalaminya, kamu perlu membawanya ke dokter untuk mengidentifikasi kenapa kucing susah BAB secara lebih detail. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us