5 Kucing Liar yang Jago Memanjat, Sangat Lincah di Pepohonan!

Jika kamu berpikir kalau hanya monyet, kera, burung, dan kadal yang pandai memanjat maka kamu salah besar. Nyatanya kucing liar seperti ocelot, macan dahan, kucing kuwuk, lynx, dan kucing hutan juga punya kemampuan memanjat yang luar biasa. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat mereka hidup di daerah dengan pepohonan yang lebat, seperti di hutan, kebun, daerah bakau, sampai daerah berkayu.
Kemampuan memanjat tersebut juga sangat berguna dan biasanya kucing liar akan memanjat dalam upaya mencari makanan, berpindah tempat, dan bersembunyi dari predator. Tapi perlu diperhatikan kalau kemampuan memanjat tersebut juga disokong oleh beberapa hal, seperti otot yang kuat, ekor yang panjang, tubuh yang ramping, dan cakar yang kuat. Selain bisa memanjat kucing-kucing liar tersebut juga punya banyak hal menarik, karenanya kita akan membahas tentang mereka secara mendalam.
1. Ocelot

Dilansir San Diego Zoo Animals & Plants, kucing dengan nama ilmiah Leopardus pardalis ini sering ditemukan di atas pohon, semak-semak, dan di lubang-lubang pohon. Ia termasuk hewan nokturnal, alhasil observasi terhadap kucing ini sulit dilakukan. Kemampuan kamuflasenya juga sangat baik dan hal tersebut didukung oleh tubuhnya yang berwarna cokelat dan bercorak tutul layaknya macan tutul. Ocelot sendiri cukup besar, tercatat panjangnya mencapai 1 meter dan bobot maksimalnya sekitar 15 kilogram.
Sayangnya, kucing eksotis ini tak ada di Indonesia dan hanya bisa ditemukan di benua Amerika. Umumnya ia ditemukan di hutan hujan tropis dan daerah dengan vegetasi lebat. Ocelot sendiri termasuk predator yang ganas yang bisa memakan apapun, mulai dari tikus, burung, reptil, ikan, krustasea, armadillo, sampai monyet. Saat berburu ocelot mengandalkan empat hal, yaitu kelincahan, kecepatan, gigitan, dan cengkeraman yang kuat.
2. Macan dahan

Macan dahan merupakan penyebutan bagi kucing dari genus Neofelis dan hewan ini memiliki dua spesies, yaitu Neofelis diardi dan Neofelis nebulosa. Berbeda dari ocelot yang hanya bisa ditemukan di Amerika, macan dahan justru termasuk hewan endemik benua Asia. Lebih lanjut, penyebarannya mencakup beberapa daerah, seperti Indonesia, Malaysia, Cina, Nepal, sampai India. Ukurannya juga cukup besar dengan panjang maksimal 1,1 meter dan bobot sekitar 20 kilogram.
Laman National Geographic menjelaskan kalau macan dahan punya banyak adaptasi untuk mendukung gaya hidup arboreal yang ia miliki. Pertama, ia punya cakar tajam dan kaki yang kuat yang mana sangat berguna untuk mencengkeram batang pohon. Ekornya yang panjang juga bisa digunakan untuk menyeimbangkan tubuh saat berjalan di ranting atau dahan. Terakhir, corak tutul yang ia miliki merupakan alat kamuflase yang bisa digunakan untuk menyamar di pepohonan, batang kayu, dan semak-semak.
3. Kucing kuwuk

Kucing kuwuk merupakan penyebutan bagi dua spesies kucing liar, yaitu Prionailurus javanensis dan Prionailurus bengalensis. Keduanya memiliki keunikan di mana mereka termasuk salah satu kucing liar terkecil di Asia Tenggara, jelas Ecologyasia. Saking kecilnya, panjang maksimal kucing kuwuk hanya sekitar 55 centimeter dan bobotnya tidak lebih dari 5 kilogram. Tapi jangan salah, karena kecil hewan ini justru memiliki kelincahan dan kecepatan di atas rata-rata.
Ditambah dengan cakarnya yang tajam, ototnya yang kuat, dan ekornya yang panjang hewan ini bisa memanjat semua jenis pohon, bahkan pohon tinggi sekalipun. Di atas pohon, biasanya kucing kuwuk kerap bersantai atau berburu hewan kecil seperti tikus, kadal, dan burung. Ia juga bisa ditemukan hutan, kebun, daerah lembab, dan dataran tinggi di wilayah Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Mynamar, India, sampai Cina.
4. Lynx

Dilansir The Grate State of Alaska, sebenarnya lynx lebih sering berburu atau beraktivitas di atas tanah. Namun di banyak kesempatan hewan ini juga sering memanjat pohon dalam upaya kabur dari predator seperti serigala. Uniknya, di saat kucing liar lain hidup di daerah tropis yang panas lynx justru hidup di wilayah yang dingin dan bersalju. Karenanya, hewan ini punya perawakan yang agak berbeda dengan bulu yang lebat dan badan yang besar.
Tapi jangan salah, sebagaimana kucing liar lain lynx juga termasuk predator yang ganas, lho. Secara umum, makanannya mencakup mamalia kecil, seperti hare, kambing, rusa kutub, sampai tupai. Terkadang, lynx juga masuk ke area pemukiman dan tidak takut untuk memakan hewan ternak seperti ayam. Lynx juga termasuk hewan soliter dan teritorial, artinya ia menguasai satu wilayah dan akan menjaga wilayah kekuasaan tersebut dengan cara apapun.
5. Kucing hutan

Sebagai hewan yang hidup di hutan lebat, tidak mengherankan jika kucing ini sangat jago memanjat. Saking jagonya, hewan dengan nama ilmiah Felis chaus ini mampu memanjat bebatuan sampai pohon yang tinggi. Habitatnya juga tak melulu hutan lebat, terkadang kucing hutan bisa dijumpai di daerah berkayu, rawa, padang rumput, kebun, area pertanian, sampai area pemukiman, jelas Thai National Parks dan Animalia.
Kucing hutan juga berkerabat dekat dengan kucing domestik yang sering dipelihara. Hanya saja, kucing hutan cenderung lebih agresif, punya badan yang lebih panjang dan ramping, serta punya suara yang lebih rendah. Tak hanya itu, hewan ini juga termasuk hewan diurnal yang beraktivitas di siang hari. Hal ini menjadi unik karena kebanyakan kucing liar di Asia adalah hewan nokturnal yang kerap beraktivitas pada malam hari.
Seperti yang kita tahu, kucing liar hidup di alam liar yang keras dan berbahaya. Oleh karena itu kemampuan memanjat jadi kemampuan yang wajib mereka miliki. Mau itu memanjat bebatuan, tebing, jurang, sampai pepohonan semuanya bisa dilakukan oleh kucing liar. Kemampuan memanjat juga sangat berguna, tercatat kucing liar sering berburu dan kabur dari predator dengan mengandalkan kemampuan ini. Untuk memanjat kucing juga dibekali beberapa hal, seperti cakar yang tajam dan ekor yang panjang.