Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Konyol Seseorang Dituduh Penyihir di Zaman Dulu

ilustrasi: tuduhan penyihir yang tidak masuk akal (unsplash.com/Annie Spratt)

"Sudah zaman modern begini masih percaya sama sihir?"

Itu mungkin yang kebanyakan orang katakan saat memikirkan sihir, penyihir, atau dukun. Di masa teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat, konsep "sihir" sudah ditinggalkan sejak lama atau hanya jadi bahan dunia hiburan saja.

Akan tetapi, di masa lampau, tuduhan penyihir bukan hal main-main karena bisa sampai di hukuman mati. Pada zaman dahulu, apa pun yang berbau ilmu pengetahuan atau pemberdayaan perempuan bisa dianggap sihir!

Oleh karena itu, tidak jarang, tuduhan penyihir pada seseorang tidak didasari logika. Inilah beberapa tuduhan penyihir terhadap seseorang yang terkesan tidak masuk akal.

1. Rebecca Nurse: tidak mendengarkan dengan baik

Rebecca Nurse dibawa ke persidangan, 1692. (wikimedia.org)

Pada 30 Juni 1692, tuduhan penyihir dilayangkan terhadap Rebecca Nurse (1621–1692) oleh John dan Edward Putnam. Sebenarnya, masyarakat pun kaget karena perempuan berusia 71 tersebut adalah anggota gereja dan salah satu sesepuh yang terpandang di Desa Salem.

Singkat cerita, Rebecca divonis tidak bersalah. Persidangan pun ricuh, sehingga para hakim mendiskusikan kasus tersebut dengan dewan juri. Para hakim memutuskan untuk menanyakan Rebecca satu pertanyaan terakhir bahwa apakah ia ikut bersekutu dengan iblis.

Namun, karena usia tuanya, Rebecca tidak begitu mendengar pertanyaan tersebut dan menjawabnya salah. Akhirnya, vonis Rebecca diubah jadi hukuman mati dan ia digantung pada 19 Juli 1692.

2. Sarah Cloyce: membanting pintu gereja

ilustrasi Sarah Cloyce (alchetron.com)

Pada 1692, giliran saudara perempuan Rebecca Nurse, Sarah Cloyce (1648–1703), yang dituduh penyihir. Penyebabnya pun simpel: ia membanting pintu. Sarah membanting pintu karena saudarinya, Rebecca, disebut "iblis" dalam sebuah khotbah setelah dipenjara akibat tuduhan penyihir.

Bantingan pintu tersebut cukup untuk membuat masyarakat menuduh Sarah. Akhirnya, Sarah pun ditangkap lalu dipenjarakan bersama Rebecca dan seorang rekan gerejanya, Mary Eastey. Rebecca akhirnya dihukum mati pada Juli 1692, dan Mary dua bulan kemudian.

Pada 1693, Sarah dibebaskan dari segala tuntutan. Hingga akhir hayatnya pada 1703, Sarah berusaha keras membersihkan nama Rebecca dan Mary. Akhirnya, pada 1712, Rebecca dan Mary "dibebaskan" dari tuntutan sehingga nama mereka pun bersih.

3. Martha Corey: jarinya diisap burung kuning

Martha Corey berbicara dengan para jaksa, 1692. (wikimedia.org)

Pada September 1692, Ann Putnam Jr. dan Mercy Lewis menuduh Martha Corey (1620–1692) sebagai penyihir. Seperti Rebecca, tuduhan terhadap perempuan berusia 72 tahun tersebut membuat masyarakat gempar karena ia terkenal sebagai anggota gereja Salem dan berasa dari kelompok masyarakat kelas atas.

Martha terkenal juga karena mengkritik pengadilan penyihir di Salem. Berbagai tuduhan dilayangkan, tetapi tuduhan Ann adalah yang paling berat. Ia mengklaim bahwa ia melihat seekor "burung kuning mengisap jari Martha". Vonis akhir, Martha digantung pada 22 September 1692.

Tiga hari sebelum eksekusi Martha, suami Martha, Giles Corey (1611–1692), juga dihukum mati dengan tuduhan penyihir. Setelah menolak persidangan untuk melindungi propertinya agar tidak disita, Giles langsung dihukum mati dengan ditindih batu.

4. George Burroughs: terlalu kuat

George Burroughs berlutut dan berdoa sebelum digantung, 1692. (wikimedia.org)

Menjadi kuat di masa lampau bisa membuatmu dituduh penyihir! Inilah yang terjadi pada George Burroughs (1650–1692). Lulus dari Harvard College pada 1670, George menjadi pendeta di Salem 10 tahun kemudian. Namun, karena masalah finansial dan kematian istrinya, ia pergi dari Salem pada 1683 dengan meminjam uang dari John Putnam.

Karena tidak kunjung lunas, John memutuskan untuk mendakwa George. Yang tadinya hanya masalah uang, George pun dituduh penyihir! Alasannya adalah George memiliki fisik yang terlalu kuat (dapat mengangkat senapan hanya dengan satu jari), tidak bisa mempermandikan anak, hingga tidak dapat menerima komuni.

George akhirnya divonis hukuman gantung pada Agustus 1692. Sebelum digantung, George membaca doa Bapa Kami, hal yang tidak mungkin dilakukan seorang penyihir! Barulah setelah wafatnya George, tuduhan terhadap George dibatalkan pada 1700 dan namanya pun dibersihkan.

5. Susannah Martin: tertawa di persidangan

batu nisan Susannah Martin (historyofmassachusetts.org)

Susannah Martin (1621–1692) adalah salah satu dari 14 perempuan yang dituduh sebagai penyihir di Salem. Pada 1692, Susannah dituduh sebagai seorang penyihir dan membunuh ternak dengan sihirnya. Berkali-kali, Susannah mengatakan kalau ia bukan penyihir dan mengutip berbagai ayat Alkitab, hal yang tidak bisa dilakukan penyihir.

Lucunya, satu kali saat persidangan, Susannah menertawakan tuduhan penyihir tersebut karena terkesan mengada-ada. Langkah percaya diri tersebut malah dianggap sebagai penistaan. Akhirnya, Susannah dituntut hukuman mati pada 19 Juli 1692. Pada 2001, barulah Susannah dibebaskan dari tuntutan dan namanya dibersihkan!

ilustrasi: Penyihir (unsplash.com/freestocks)

Itulah beberapa figur pada masa lampau yang dituduh penyihir karena alasan yang mengada-ada. Meski terkesan lucu di masa kini, tuduhan-tuduhan ini terkesan serius di masanya hingga menyebabkan hukuman mati!

Dari tuduhan-tuduhan yang tak masuk akal ini, mana yang menurutmu paling menggelikan? Biar jadi pelajaran, jangan main tuduh, ya, karena bisa merugikan orang lain!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Alfonsus Adi Putra
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us