7 Hewan dengan Suara Terkeras, Kalahkan Pesawat Jet

Katak coqui merupakan hewan amfibi yang bersifat endemik di Puerto Rico, sebuah negara persemakmuran di Laut Karibia. Katak coqui ini berjumlah sangat banyak di Puerto Rico. Hal ini menyebabkan katak jantan saling adu keras suara untuk menarik perhatian katak betina.

Seekor katak yang bernama ilmiah Eleutherodactylus coqui ini dapat menghasilkan suara sekeras 90 hingga 100 dB yang kurang lebih sekeras suara helikopter. Katak ini memiliki dua bagian suara. Bagian pertamanya berbunyi seperti ‘co’ untuk mengetahui katak jantan, dan suara ‘kee’ untuk membantu katak betina mencari pasangan yang cocok.

Hewan ini merupakan sejenis serangga yang kebanyakan hidup di perairan tawar. Water boatman atau Corixidae memiliki ukuran yang kecil, hanya sekitar 5 hingga 15 milimeter saja. Namun, suara yang dihasilkan water boatman sangat keras.

Ketika mereka menggesekkan abdomennya, aktivitas yang disebut sebagai stridulasi atau mengerik ini dapat menghasilkan suara hingga 99 dB. Untungnya, suara yang keras ini dihalangi oleh aliran air sehingga kamu mungkin tidak mendengar suaranya.

Auman seekor singa dapat terdengar dari jarak yang sangat jauh. Terdapat beberapa fungsi dari suara mengaum ini, antara lain adalah untuk menandai wilayah mereka. Selain itu, terdapat teori yang mengatakan bahwa suara mengaum ini merupakan bentuk komunikasi di dalam gerombolannya.

Suara mengaum ini dapat mencapai 114 dB yang dapat terdengar dari jarak 8 kilometer. Suara ini kurang lebih memiliki keras yang sama dengan konser musik rock. Singa yang bernama ilmiah Panthera leo membutuhkan suara yang keras agar wilayahnya yang seluas 260 kilometer persegi diketahui oleh kelompok lain.

Serangga yang memiliki suara terkeras adalah tonggeret. Uniknya, hanya tonggeret jantan yang bisa bersuara. Fungsi dari suara ini adalah untuk memanggil tonggeret betina. Namun, jenis tonggeret pedagang hijau merupakan jenis yang memiliki suara paling keras di antara yang lain.

Serangga Cyclochila australasiae ini dapat menghasilkan suara hingga 120 dB yang dapat terdengar dari jarak 2,4 kilometer. Tiap jenis tonggeret memiliki ‘lagu’ yang berbeda, sehingga tonggeret betina dari jenis lain tidak tertarik dengan suara mereka.

Kelelawar menggunakan suara sebagai metode navigasi di suasana yang gelap. Kemampuan mereka untuk mendeteksi ruang dengan suara ini dinamakan ekolokasi. Kelelawar bulldog besar merupakan jenis kelelawar dengan suara yang paling keras. Suara yang bisa dihasilkan oleh kelelawar ini mencapai 140 dB yang kurang lebih sama dengan suara gergaji mesin.

Namun, kamu tidak dapat mendengar suara kelelawar karena hewan ini menghasilkan suara dengan frekuensi yang tidak dapat kamu dengar. Frekuensi suara yang dihasilkan kelelawar dapat mencapai 200 kHz, sementara telinga manusia hanya mampu mendengar suara dari rentang 20 Hz hingga 20 kHz.

Paus biru menghasilkan suara untuk memanggil satu sama lain. Suara yang terdengar di dalam air dapat terdengar dari jarak lebih dari 800 kilometer. Makhluk hidup terbesar di Bumi ini dapat menghasilkan suara hingga 188 dB atau lebih keras dari suara ledakan granat.

Hewan dengan suara paling keras di dunia adalah udang pistol harimau. Udang ini mendapatkan namanya dari suara yang dihasilkan ketika menembak mangsa dengan capitnya. Mangsa udang ini ditembak dengan gelombang air berkekuatan tinggi yang mampu melumpuhkan hewan lain di jarak dua meter.

Suara yang dihasilkan gelembung ini mirip seperti tembakan pistol. Tingkat kekerasan suara yang dihasilkan juga mencapai lebih dari 200 dB.

Telinga manusia hanya mampu bertahan mendengar suara hingga 130 dB. Mendengar suara yang lebih keras dari 130 dB mampu merusak kemampuan telinga untuk mendengar dan dapat menyebabkan tuli. Selain itu, ketika kamu mendengar suara yang sangat keras, kamu akan merasakan sakit pada bagian telinga.

Berikut informasi tentang hewan dengan suara paling keras di seluruh dunia. Jangan lupa untuk berikan tanggapan kamu di kolom komentar di bawah, ya!