Magma Berusia 3,7 Miliar Tahun Ditemukan di Greenland

Magma merupakan batuan cair yang panas dan terbentuk di bawah permukaan bumi. Perannya penting dalam pembentukan gunung, karena magma akan menghasilkan massa dan volume tambahan. Magma tercipta dari batuan silikat di mantel bumi, kerak benua, atau kerak samudra yang meleleh.
Helen M. Williams, peneliti dari University of Cambridge dan rekan-rekannya menemukan sisa-sisa magma bumi pada batuan berumur 3,7 miliar tahun di Greenland. Mengapa temuan ini dianggap penting?
1. Dipercaya, bumi terbentuk karena bertabrakan dengan planet seukuran Mars

Para peneliti berteori bahwa bumi pernah bertabrakan dengan Theia, planet seukuran Mars sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Dipercaya bahwa bulan terbentuk dari puing-puing hasil tabrakan tersebut.
Dilansir The Conversation, peristiwa ini menghasilkan energi yang cukup untuk melelehkan kerak bumi dan hampir seluruh mantel bumi, sehingga terbentuk lautan magma dengan kedalaman ratusan kilometer. Kondisi ini berlangsung selama 50 juta tahun.
Saat bumi mendingin, lautan magma tersebut mengkristal dan memadat. Selain itu, gas vulkanik dari magma memiliki peran penting dalam pembentukan dan komposisi atmosfer awal, yang pada akhirnya mendukung kehidupan.
2. Batuan Isua adalah bukti bahwa bumi pernah menjadi lautan magma

Untuk membuktikan teori tersebut, Helen dan timnya mengambil sampel batuan dari sabuk supracrustal Isua di barat daya Greenland. Ini adalah kawasan yang terkenal di kalangan ahli geologi.
Sekilas, batuan Isua tampak seperti basal yang bisa ditemukan di dasar laut. Tetapi, saat dianalisis, mereka menemukan tanda isotop besi yang unik, yang menunjukkan bahwa tempat terbentuknya batuan tersebut telah mengalami tekanan yang sangat tinggi.
Hasil penelitian Helen dan timnya yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances pada tahun 2021 menunjukkan adanya jejak lautan magma yang mengkristal pada batuan tersebut.
3. Diperkirakan, batuan primordial akan lebih banyak ditemukan di masa depan

Menurut Helen, ada kemungkinan bahwa batuan primordial akan lebih banyak ditemukan di masa depan. Memiliki nama lain batuan purba, istilah ini merujuk pada mineral pertama yang muncul jutaan tahun setelah peristiwa Big Bang.
Batuan ini akan membantu kita memahami kondisi bumi di masa lalu. Namun, butuh effort ekstra untuk menemukannya, karena biasanya terletak di mantel bumi (lapisan yang berada di antara kerak bumi dan inti bumi).