7 Spesies Ular Pemakan Siput, Punya Rahang Khusus

Ular adalah karnivora yang diketahui memakan berbagai macam hewan. Mereka juga diketahui merupakan hewan oportunistik, yang artinya memangsa hewan lain yang mereka temui, bahkan sesama ular dan hewan lain yang berukuran jauh lebih besar.
Namun, ada juga spesies ular yang hanya memakan siput. Ular-ular ini memiliki rahang yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tidak dapat memakan apa pun kecuali siput atau bekicot. Lantas, apa sajakah spesies ular yang hanya memakan siput? Ini dia jawabannya.
1. Dipsas georgejetti

Dipsas georgejetti adalah ular nokturnal yang menghuni semak-semak dataran rendah kering, sabana, dan hutan kering musiman di Ekuador. Spesies ini juga hidup di padang rumput dan terkadang masuk ke dalam rumah.
Dipsas georgejetti bergerak aktif tetapi lambat di permukaan tanah atau di semak-semak hingga 2 m di atas tanah. Ular ini secara eksklusif memakan siput dan bekicot.
Ular ini tidak berbahaya bagi manusia. Mereka tidak pernah menggigit dan tidak berbisa.
2. Garter

Ular garter tersebar luas di berbagai negara di benua Amerika. Habitat ular ini sangat bervariasi, tetapi mereka paling sering berada di dekat air.
Ular garter biasanya memakan cacing tanah, katak, lintah, siput, bekicot, serangga, udang karang, ikan kecil, dan ular lainnya. Ular garter melumpuhkan mangsanya menggunakan gigi tajam dan refleks cepat serta air liurnya yang beracun. Seperti ular lainnya, mereka menelan makanannya secara utuh.
3. Dipsas klebbai

Dipsas klebbai memiliki punggung berwarna cokelat muda dengan bercak lonjong berwarna cokelat tua hingga hitam. Kepalanya berwarna hitam dengan tepi berwarna putih.
Dipsas klebbai adalah ular nokturnal yang menghuni hutan pegunungan, padang rumput, kebun pedesaan, dan rumah-rumah. Dipsas klebbai aktif pada petang hingga dini hari, tetapi terkadang berjemur di serasah daun pada siang hari.
Di penangkaran, Dipsas klebbai hanya memakan siput. Spesies ini menggunakan racun yang diproduksi oleh sel-sel mukosa kelenjar infralabial untuk melumpuhkan siput. Meskipun begitu, ular ini tidak berbahaya bagi manusia.
4. Dipsas bobridgelyi

Dipsas bobridgelyi adalah ular pemakan siput yang diketahui hidup di atas pohon. Mereka aktif berburu mangsa di malam hari dan cenderung beristirahat di siang hari.
Mereka berstatus terancam punah karena habitatnya sangat terfragmentasi dan menurun dalam luas dan kualitasnya karena penggundulan hutan. Selain itu, hanya dua lokasi tempat Dipsas bobridgelyi ditemukan.
5. Sibon bevridgelyi

Sibon bevridgelyi memiliki kepala lebih lebar dari leher, mata melotot, dan pola warna berupa bercak-bercak hitam tidak beraturan berwarna cokelat kemerahan yang dipisahkan satu sama lain oleh celah kuning pucat muda. Sibon bevridgelyi adalah ular nokturnal yang menghuni hutan gugur, semak belukar, padang rumput, dan perkebunan kakao, biasanya dekat dengan aliran sungai.
Mereka aktif di malam hari, terutama saat hujan atau gerimis. Pada siang hari, spesies ini melingkar di bawah kulit pohon atau di tengah pohon palem hingga 2 m di atas tanah. Makanan mereka termasuk siput dan bekicot.
Ular ini sangat jinak dan tidak pernah mencoba menggigit. Jika terancam, ular tersebut dapat mengeluarkan bau tidak sedap yang menyengat.
6. Smooth green snake

Sama seperti namanya, ular ini memiliki punggung hijau dengan perut kuning kontras. Mereka adalah ular yang jinak dan akan kabur saat merasa terancam. Mereka tidak berbahaya dan tidak berbisa sehingga banyak dipilih untuk dipelihara. Makanan ular ini berupa hewan-hewan kecil, seperti cacing, laba-laba, semut, ulat, jangkrik, kecoak, ngengat, dan siput.
7. Pareas iwasakii

Pareas iwasakii, adalah spesies ular dalam famili Pareidae. Spesies ini asli dari Kepulauan Yaeyama di selatan Kepulauan Ryukyu, Jepang.
Pareas iwasakii eksklusif memakan siput, bahkan individu yang baru menetas pun memakan siput. Mereka memiliki rahang asimetris, yang memudahkannya memakan siput dengan cangkang dekstral.
Demikianlah beberapa ular pemakan siput. Kebanyakan ular pemakan siput tidak bisa memakan hewan lainnya. Namun, ada juga yang bisa memakan hewan lain yang berukuran kecil. Mereka juga rata-rata tidak berbisa dan tidak berbahaya bagi manusia.
Referensi
Animalia Bio. Diakses pada Juli 2024. Iwasakii's Snail-Eater
Pango Vet. Diakses pada Juli 2024. 9 Snakes That Don’t Eat Mice & Other Rodents (With Pictures)
Reptiles of Ecuador. Diakses pada Juli 2024. George Jett’s Snail-eating Snake (Dipsas georgejetti)
Reptiles of Ecuador. Diakses pada Juli 2024. Bev Ridgely's Snail-Eater
Reptiles of Ecuador. iakses pada Juli 2024. Klebba’s Snail-eating Snake(Dipsas klebbai)
The Reptile Database. Diakses pada Juli 2024. Dipsas oswaldobaezi A
The Reptile Database. Diakses pada Juli 2024. Dipsas bobridgelyi
Vermont Fish & Wildlife Department. Diakses pada Juli 2024. Common Garter Snake