Mengapa Roket Lebih Sering Diluncurkan Dekat Khatulistiwa?

Peluncuran roket ke luar angkasa adalah salah satu momen besar bagi umat manusia. Namun, di balik momen megah ini, ada banyak pertimbangan teknis yang menentukan keberhasilan sebuah misi luar angkasa. Salah satu aspek penting yang sering luput dari perhatian publik adalah lokasi peluncuran roket. Biasanya, roket diluncurkan di tempat-tempat dekat khatulistiwa.
Jawabannya terletak pada kombinasi cerdas antara hukum fisika, efisiensi bahan bakar, hingga faktor keamanan. Ternyata, meluncurkan roket dari dekat garis khatulistiwa bisa memberikan keuntungan besar, baik dari sisi teknis maupun ekonomis. Yuk, kita bahas lebih lanjut kenapa katulistiwa begitu diandalkan sebagai tempat peluncuran roket.
1. Dorongan gratis dari rotasi Bumi
Bumi berputar pada porosnya setiap 24 jam, dan kecepatan rotasi ini paling tinggi di khatulistiwa: sekitar 1.670 km/jam. Ketika roket diluncurkan ke arah timur dari lokasi dekat khatulistiwa, ia mendapatkan “bonus kecepatan” secara gratis. Ini sangat membantu karena:
Untuk mencapai orbit rendah, roket butuh kecepatan sekitar 28.000 km/jam. Bonus 1.670 km/jam dari khatulistiwa membuat roket lebih cepat sampai.
Roket bisa hemat bahan bakar, artinya muatan bisa ditambah atau biaya bisa ditekan.
Semakin dekat ke kutub, bonus kecepatannya makin kecil. Artinya, roket dari lintang tinggi harus kerja lebih keras.
2. Perbandingan lokasi peluncuran: khatulistiwa vs lintang tinggi
Bonus kecepatan dari rotasi Bumi tidak sama di setiap tempat. Di khatulistiwa, permukaan Bumi bergerak sekitar 1.670 km/jam. Namun, kalau roket diluncurkan dari tempat yang lebih jauh dari khatulistiwa, kecepatan rotasinya menurun drastis.
Misalnya, di Cape Canaveral (Amerika Serikat) yang berada di 28,5 derajat lintang utara, roket hanya mendapat dorongan sekitar 1.472 km/jam. Di Baikonur, Kazakhstan, yang terletak di 45,6 derajat lintang utara, dorongan itu turun lagi menjadi sekitar 1.174 km/jam.
Angka-angka ini penting karena semakin besar dorongan awal dari Bumi, semakin sedikit tenaga yang dibutuhkan roket untuk mencapai orbit. Sebagai contoh nyata, roket Soyuz milik Rusia bisa membawa lebih dari 60 persen muatan tambahan jika diluncurkan dari Kourou di Guyana Prancis (hanya sekitar 5 persen dari khatulistiwa) dibandingkan dari Baikonur. Jadi, lokasi benar-benar bisa menentukan efisiensi dan kapasitas misi luar angkasa.
3. Akses mudah ke orbit geostasioner

Banyak satelit komunikasi dan cuaca ditempatkan di orbit geostasioner, yaitu orbit yang sejajar dengan khatulistiwa dan membuat satelit terlihat “diam” di langit dari permukaan Bumi. Meluncurkan roket dari dekat khatulistiwa memudahkan satelit mencapai orbit ini tanpa perlu manuver tambahan yang mahal dan rumit. Jadi, peluncuran dari khatulistiwa itu lebih praktis dan efisien.
4. Keamanan dan efisiensi logistik
Kebanyakan lokasi peluncuran dekat khatulistiwa menghadap ke laut timur, seperti:
Cape Canaveral (AS)
Kourou (Guyana Prancis)
Posisi ini bukan kebetulan. Jika terjadi kerusakan atau bagian roket terlepas, puing-puing jatuh ke laut, bukan ke wilayah pemukiman. Selain itu, arah timur juga penting karena sesuai dengan arah rotasi Bumi, memberi dorongan ekstra.
5. Kenapa tidak semua roket diluncurkan dari khatulistiwa
Meski penuh keuntungan, peluncuran dari khatulistiwa tidak selalu cocok. Beberapa misi, seperti satelit untuk orbit kutub, butuh lintasan utara-selatan dan tidak bisa diluncurkan dari khatulistiwa.
Faktor politik dan logistik juga berperan. Negara seperti Rusia tetap memakai Baikonur karena alasan sejarah dan kontrol wilayah. AS menggunakan Cape Canaveral karena itu lokasi selatan terjauh yang dimiliki.
Beberapa spaceport yang memanfaatkan lokasi dekat khatulistiwa:
Kourou, Guyana Prancis – Operasi oleh ESA, sangat strategis.
Sriharikota, India – Basis utama peluncuran ISRO.
Kennedy Space Center, AS – Lokasi utama peluncuran NASA.
Meluncurkan roket dari dekat khatulistiwa bukan sekadar tradisi atau geografi, tapi soal memanfaatkan hukum fisika secara maksimal. Rotasi Bumi memberikan "bantuan gratis" yang membuat peluncuran lebih hemat, lebih efisien, dan lebih aman. Jadi, jika kamu pernah berpikir roket diluncurkan dari tempat itu-itu saja, ingatlah bahwa itu adalah hasil perhitungan cermat antara sains dan strategi global.
Referensi
Dream Aerospace. Diakses pada Juli 2025. Why Are Spacecraft Launched Towards the East?
Everyday Astronaut. Diakses pada Juli 2025. Why Don’t They Just Launch Rockets from Mountains or the Equator?
IFLScience. Diakses pada Juli 2025. Why Do Most Rockets Launch From Close To The Equator?
Science ABC. Diakses pada Juli 2025. Why Are Rockets Launched From Areas Near The Equator?
NASA Science. Diakses pada Juli 2025. Chapter 14.1 – Basics of Space Flight