Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Patrouille de France, Tim Aerobatik Udara Tertua asal Prancis

potret tim aerobatik Patrouille de France yang sedang menggambar bendera Prancis di udara dalam sebuah acara pertunjukkan udara di tahun 2015 silam (commons.wikimedia.org/	Tim Felce)
potret tim aerobatik Patrouille de France yang sedang menggambar bendera Prancis di udara dalam sebuah acara pertunjukkan udara di tahun 2015 silam (commons.wikimedia.org/ Tim Felce)
Intinya sih...
  • Patrouille de France didirikan pada tahun 1931, menjadikannya tim aerobatik udara tertua di dunia.
  • Mereka menggunakan pesawat Alpha Jet sebagai pesawat demonstrator mereka sejak tahun 1981.
  • Setiap tahun, 3 pilot baru bergabung dengan Patrouille de France, dan tim mekanik mereka terdiri dari 35 orang yang handal.

Salah satu pertunjukkan yang banyak menarik minat publik adalah pertunjukan aerobatik udara yang dilakukan oleh tim-tim aerobatik udara yang biasanya merupakan sebuah unit militer khusus sebuah negara yang dibentuk untuk mendemonstrasikan kemampuan pilot-pilot tempurnya dalam melakukan manuver udara yang presisi. Salah satu tim aerobatik udara yang paling terkenal di dunia adalah tim aerobatik udara asal Prancis yaitu Patrouille de France. Patrouille de France adalah tim aerobatik udara yang memiliki akar sejarah sejak tahun 1931 meskipun nama Patrouille de France sendiri secara resmi baru digunakan pada tahun 1953.

Tak hanya merupakan salah satu tim aerobatik udara yang paling terkenal di di dunia, saat ini Patrouille de France juga tercatat sebagai tim aerobatik tertua di dunia. Dalam rentang waktu yang panjang tersebut, Patrouille de France telah melintasi banyak langit di seluruh dunia dan membangkitkan kekaguman serta antusiasme dari ribuan penonton. Misi utama Tim Patrouille de France adalah untuk berperan sebagai duta aeronautika Prancis di luar negeri. Tim ini berpangkalan di Pangkalan Udara 701 Salon-de-Provence, wilayah Bouches-du-Rhône,Prancis. Menurut laman European Airshows, tim mereka terdiri atas 9 orang pilot, 12 pesawat Alpha Jet (9 unit untuk demo udara) dan 32 orang mekanik yang handal.

Ingin tahu lebih lanjut tentang tim aerobatik udara tertua di dunia ini? Simak 4 fakta menariknya berikut ini,yuk!

1. Sejarahnya dimulai di tahun 1931

Sejarah Patrouille de France telah dimulai sejak tahun 1931 sehingga menjadikannya sebagai tim aerobatik udara tertua di dunia. Ia lebih tua dari tim aerobatik udara legendaris AL AS, Blue Angels (didirikan sekitar tahun 1946). Dilansir laman Aerobatic Teams, pada tahun 1931 demonstrasi udara pertama berlangsung di Bandara Étampes-Mondésir, demonstrasi udara yang kemudian dikenal dengan Patrouille d'Étampes tersebut menggunakan formasi 3 buah pesawat yang diawaki oleh instruktur sekolah penerbangan. Pada tahun 1937 tim tersebut direlokasi ke wilayah Salon de Provence di lokasi tempat sekolah penerbangan yang ada di sana dan kemudian memiliki nama baru Patrouille de l'École de l'Air. Terjadinya Perang Dunia (PD) II menghentikan berbagai kegiatan tersebut.

Setelah PD II, pada tahun 1947, Menteri Udara Prancis mengaktifkan kembali skuadron demonstrasi udara dan pada tahun 1952 Komandan Pierre Delachenal membentuk skuadron demonstrasi udara dengan 4 pesawat Republic F-84G. Kisah populer menyebutkan asal-usul nama “Patrouille de France” berasal dari seorang jurnalis yang menyebutkan nama tersebut dalam komentarnya karena kagum dengan pertunjukkan udara di Maison Blanche, Aljazair, namun ada kemungkinan juga bahwa seperti halnya nama skuadron tim udara sebelum PD II yang diberi nama berdasarkan pangkalan udara tempat mereka ditempatkan. nama “Patrouille de France” digunakan untuk menyebutkan nama negara yang mereka wakili selama penampilan internasional mereka. Sejak tahun 1953 tersebut nama “Patrouille de France” resmi digunakan oleh tim aerobatik udara asal Prancis tersebut.

2. Menggunakan Alpha Jet sebagai pesawat demonstratornya

potret Dassault/Dornier Alpha Jet, jenis pesawat yang digunakan oleh Tim Aerobatik Patrouille de France (commons.wikimedia.org/Tim Felce)

Dalam perjalanan sejarah Patrouille de Francetim aerobatik udara ini pernah menggunakan sejumlah pesawat dari yang bermesin piston baling-baling saat awal sejarah pendiriannya di tahun 1931 hingga pesawat bermesin jet saat tim aerobatik ini secara resmi menyandang nama Patrouille de France di tahun 1953. Menurut laman Simple Flying, pesawat jet pertama yang digunakan oleh Patrouille de France adalah Republic F-84 G Thunderjet (1953-1954), Dassault Ouragan (1954-1957), Dassault Mystere IV (1957-1964) dan Fouga Magister (1964-1981). Pada tahun 1981 Patrouille de France menggunakan Dassault/Dornier Alpha Jet sebagai pesawat demonstratornya hingga saat ini. Dassault/Dornier Alpha Jet adalah pesawat jet serang ringan dan jet latih yang diproduksi bersama oleh pabrikan Dassault Aviation dari Prancis dan Dornier Flugzeugwerke dari Jerman.

Alpha Jet dilkembangkan secara khusus untuk menjalankan misi serang ringan dan misi latih bagi para calon penerbang jet tempur. Sejumlah informasi menyebutkan bahwa secara teknis Alpha Jet adalah pesawat jet bermesin ganda dengan konfigurasi desain sayap tinggi berbentuk anak panah. Memiliki panjang 11,85 m, konfigurasi dua tempat duduk (tandem) dan tinggi 4,19 m. Jet ini memiliki berat maksimum lepas landas (MTOW)sebesar 7.250 kg serta membutuhkan landas pacu untuk lepas landas sejauh 700 m. Alpha Jet mampu mencapai kecepatan Mach 0,86 pada ketinggian 15.000 m. Jet tersebut mendapatkan modifikasi minor untuk menjadi jet demonstrator Patrouille de France seperti cat di badan pesawatnya yang diberi warna biru-putih-merah yang merupakan lambang warna bendera Prancis dan mengganti pod meriam dengan pod penghasil asap di perut pesawat.

3. Impian para pilot tempur Prancis

Patrouille de France ketika terbang dalam formasi "Diamond" (commons.wikimedia.org/Monster1000)

Menurut laman Avignon Et Provence, setiap tahun, 3 orang pilot baru bergabung dengan Patrouille de France, dan 3 pilot “tertua” keluar. Tiga posisi baru tersebut sangat didambakan oleh para pilot, dan banyak diantara mereka yang ingin mengemudikan Alpha Jet yang berwarna biru-putih-merah tetapi hanya sedikit yang bisa terpilih. Para pilot di tim aerobatik Patrouille de France hanya boleh bertugas selama 3 tahun. Mereka mengemudikan pesawat dengan kecepatan sekitar 600 km/jam dan hanya berpatokan pada pesawat pemimpin (leader) yang membutuhkan konsentrasi sangat tinggi ketika melakukan manuver dan terbang formasi.

Kandidat untuk menjadi pilot di Patrouille de France berasal dari para perwira sukarelawan yang berasal dari berbagai unit tempur AU Prancis. Kandidat pilot yang dipilih biasanya adalah pilot pemimpin skuadron tempur yang mengoperasikan jet-jet tempur andalan AU Prancis seperti Mirage 2000 sehingga terbiasa menghadapi gaya-G (G-Force) ketika melakukan manuver-manuver ekstrim. Mereka harus memiliki pengalaman minimal 1.500 jam dalam menerbangkan jet tempur dan harus memiliki rekomendasi dari markas besar. Keharmonisan di antara semua anggota tim sangat penting bagi koherensi dan stabilitas kelompok. Dalam perjalanan sejarahnya,Virgine Guyot, wanita pertama yang tergabung dengan Patrouille de France, menjadi pilot wanita pertama di dunia yang menjadi komandan sebuah tim aerobatik udara di tahun 2009.

4. Memiliki tim mekanik yang handal

atraksi Patrouille de France yang terbang di atas Kota Paris dalam acara Bastile Day di tahun 2015 silam (commons.wikimedia.org/XtoF)

Salah satu aspek paling vital untuk memastikan atraksi udara berjalan dengan lancar adalah keberadaan tim mekanik yang handal dan solid. Tim mekanik tersebut akan menjadi ujung tombak dalam menyiapkan pesawat, perawatan hingga mengatasi permasalahan teknis yang ada. Tim mekanik Patrouille de France terdiri dari 35 orang mekanik yang bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan 12 pesawat Alpha Jet milik tim tersebut.

Menurut laman Avignon-et-Provence, setiap pilot memiliki sejumlah mekanik dan tim pemecahan masalah yang ditugaskan untuk membantu mereka. Satu jam penerbangan dengan Alpha Jet membutuhkan 10 jam persiapan: pengecekan mesin jet, pencucian jendela kokpit, serta perawatan dan pengecekan sistem kursi lontar yang merupakan elemen penting bagi keselamatan pilot. Kepercayaan antara para penerbang dan kru darat begitu kuat sehingga tak ada pilot yang akan menyinggung mekaniknya dengan pergi memeriksa pesawat sebelum lepas landas.

Meskipun segala sesuatu telah dipersiapkan secara matang terkadang terdapat hal-hal yang berjalan tidak sesuai rencana, hal ini pun dihadapi oleh Patrouille de France dengan catatan sejumlah kecelakaan dan insiden fatal yang merenggut korban jiwa dalam perjalanan sejarahnya. Salah satu insiden terbaru sebagaimana yang dilaporkan oleh laman The Aviationist, 2 Alpha Jet bertabrakan dalam sebuah sesi latihan di wilayah Saint-Dizier, di bagian timur laut Prancis, beruntungnya 3 awak pesawat berhasil melontar dan selamat. Bagaimana, apakah tertarik untuk menyaksikan secara langsung atraksi tim aerobatik udara ikonik dari Prancis ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us