Mengenal Pesulap dan Alirannya, Salah Satunya Ada Deddy Corbuzier

Jika kamu sering menonton acara sulap di televisi, kamu pasti familiar dengan trik sulap koin. Pertunjukan dimulai dengan si pesulap memperlihatkan sebuah koin, menyembunyikannya di tangan, lalu setelah melakukan gerakan ajaib, dan tiba-tiba koin tersebut hilang secara misterius. Ketika kita mencari kemana hilangnya koin tersebut, si pesulap memunculkan kembali koin tersebut dari belekang telinga kita dan kita pun bertepuk tangan. Ketika kamu menyaksikan ini, kamu tahu bahwa koin itu tidak serta merta muncul dari ruang hampa, tetapi itu trik ilusi dan gerak tangan yang begitu cepat. Tetapi kita tetap terhibur dengan pertunjukan sulap tersebut.
Sulap adalah salah satu seni dan hiburan tertua. Sampai hari ini, para pesulap telah memukau penonton dengan menampilkan ilusi-ilusi yang mustahil. Film Now You See Me yang akan tayang tahun ini, membawa kita ke ilusi sulap yang penuh misteri dan keajaiban, memukau penonton dengan trik-trik yang luar biasa. Keahlian para pesulap dalam memanipulasi persepsi dan memanfaatkan ilusi dalam otak membuat kita terpukau dan sering kali bertanya-tanya, bagaimana mereka melakukannya. Namun, jauh sebelum kita melihat sulap di layar televisi maupun layar lebar, sulap memiliki sejarah panjang dan sudah terbagi ke dalam beberapa aliran seperti berikut ini.
1. Illusionist, mengaburkan batas antara realitas dan fantasi

Illusionist adalah pesulap yang khusus melakukan trik dengan menciptakan ilusi optik yang menantang logika dan persepsi kita. Mereka menggunakan berbagai teknik ilusi untuk membuat objek menghilang, muncul, ataupun berubah bentuk di depan mata penonton. David Copperfield, salah satu ilusionis terkenal, pernah membuat Patung Liberty menghilang ataupun menembus benteng cina dalam salah dua pertunjukannya yang legendaris. Kemampuan ilusionis seperti Copperfield terletak pada pemahaman mendalam tentang cara kerja otak dalam memproses informasi visual, memungkinkan mereka untuk mengecoh penglihatan kita.
Teknik yang digunakan oleh ilusionis sering kali mengeksploitasi kelemahan dalam sistem persepsi manusia. Otak kita cenderung mengisi celah informasi dan membuat asumsi berdasarkan pengalaman sebelumnya, yang dapat dimanipulasi oleh pesulap untuk menciptakan ilusi sulap mereka. Selain itu, penggunaan pengalihan perhatian atau misdirection membuat penonton fokus pada hal tertentu sementara trik sebenarnya terjadi di tempat lain yang seringkali lepas dari perhatian penonton. Dengan memahami psikologi dan fisiologi persepsi, ilusionis mampu menciptakan pengalaman yang tampak mustahil dan selanjutnya menjadi misteri yang sulit dipecahkan.
2. Mentalist, membaca dan mempengaruhi pikiran

Mentalist adalah pesulap yang berfokus pada penampilan di atas panggung sepert telepati, prediksi tentang masa depan atau mengendalikan pikiran orang lain. Mereka menciptakan ilusi melalui observasi dan teknik psikologis yang seolah-olah dapat membaca atau mempengaruhi pikiran orang lain. Meskipun tampak supranatural, keterampilan ini sebenarnya didasarkan pada pemahaman mendalam tentang bahasa tubuh, sugesti, dan psikologi manusia. Trik sulap yang dilakukan mentalis ini sering kali memanfaatkan sebuah ilusi pilihan ketika penonton merasa memiliki kendali atas keputusan mereka, padahal di balik itu sebenarnya keputusan mereka telah dipengaruhi oleh sang pesulap.
Teknik ilusi pilihan tersebut menggunakan petunjuk verbal dan non-verbal untuk mengarahkan pikiran seseorang tanpa mereka disadari. Selain itu, mentalis sering menggunakan teknik priming, yaitu mempersiapkan pikiran seseorang untuk menerima ide tertentu setelah melalui rangsangan sebelumnya. Dengan memanfaatkan mekanisme kognitif ini, mentalis mampu menciptakan pengalaman misterius yang tampak seperti kemampuan paranormal. Deddy Corbuzier, adalah salah satu pesulap dengan aliran mentalist ini. Ia adalah satu-satunya pesulap dari Asia yang pernah mendapatkan penghargaan Merlin Awar berturut-turut pada tahun 2010 dan 2011, sebuah penghargaan tertinggi di dunia sulap yang diberikan oleh American Magician Society kepada mentalis terbaik di dunia.
3. Escapologist, seni meloloskan diri dari bahaya

Escapologist adalah pesulap yang mengkhususkan diri dalam meloloskan diri dari situasi berbahaya atau terikat borgol, rantai, atau bahkan keluar dari tangki air yang terkunci. Harry Houdini adalah salah satu escapologist paling legendaris yang pernah lahir. Ia dikenal karena kemampuannya melarikan diri dari berbagai alat pengaman dengan waktu yang cepat. Pertunjukan ini tidak hanya mengandalkan keterampilan fisik dan ketangkasan, tetapi juga perlu memahami mekanisme penguncian dan teknik meloloskan diri. Keberanian dan keahlian para escapologist untuk meloloskan diri dari bahaya yang seringkali dapat mengancam nyawa, membuat penonton terus berada di kursi mereka dan tidak pernah mengalihkan pandangan mereka dari pertunjukan sulap ini.
Selain keterampilan teknis, escapologist juga memanfaatkan psikologi penonton untuk meningkatkan ketegangan dan aksi teatrikal dalam pertunjukan mereka. Dengan menekankan narasi tentang bahaya dan urgensi dalam pertunjukannya, para escapoligist memicu respons emosional yang kuat sehingga membuat aksi meloloskan diri dari maut itu tampak sangat menegangkan. Teknik ini, dikenal sebagai menciptakan suspense, yang sering dilakukan dalam pembuatan karya penulisan cerita, efektif dalam menarik perhatian dan emosi penonton. Tetapi jangan sekali-kali mencoba trik sulap ini di rumah ya, meskipun ikat borgol atau tali dapat kita temukan di banyak tempat.
4. Classic magic, keajaiban yang tak lekang oleh waktu

Classic magic tetap teguh bertahan dengan berbagai trik dan ilusi tradisional yang telah menjadi dasar seni sulap selama berabad-abad lamanya. Pertunjukan seperti cup and balls, ketika bola tampak berpindah secara ajaib di antara cangkir-cangkir, telah memukau penonton sejak zaman Mesir kuno. Teknik sulap ini mengandalkan keterampilan dan kecepatan tangan yang luar biasa, dan tentunya pemahaman tentang persepsi manusia. Meskipun lebih sederhana dibandingkan dengan aliran-aliran lain, sulap klasik ini tetap dapat menarik decak kagum penonton. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun alat, teknologi, dan teknik terus berkembang, prinsip dasar sulap tetap sama yaitu memanipulasi persepsi untuk menciptakan pertunjukan yang dapat terus diingat.
Pertunjukan classic magic mengingatkan kita bahwa di balik setiap ilusi, terdapat sejarah panjang, dedikasi, inovasi dan kreativitas dalam bercerita lewat ilusi. Dari ilusi visual hingga eksplorasi alam pikiran, setiap aliran menawarkan pengalaman unik yang memancing rasa ingin tahu dan kekaguman. Film Now You See Me berhasil menggabungkan berbagai elemen ini, memberikan gambaran kompleks tentang disiplin ilmu sulap sekaligus daya tariknya yang tidak pernah habis. Melalui pemahaman tentang berbagai aliran dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah sulap, kita justru lebih menghargai disiplin seni ini yang telah membuat penonton selama berabad-abad terpukau dan pulang dengan selalu membawa misteri.