Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Spesies Trenggiling dari Asia, Terancam oleh Perburuan Liar!

Trenggiling tiongkok (inaturalist.org/roeyo)
Trenggiling tiongkok (inaturalist.org/roeyo)

Trenggiling merupakan hewan yang sangat unik dan terkenal karena kemampuannya menggulung diri seperti bola. Ia akan melakukan hal tersebut saat merasa terancam dan terganggu. Tak cuma itu, tubuhnya juga diselimuti sisik-sisik besar dan keras yang bentuknya seperti sisik ular. Namun walau terlihat garang dan kuat nyatanya trenggiling adalah hewan yang menggemaskan dan tidak berbahaya bagi manusia.

Mamalia ini juga memiliki banyak spesies, tercatat saat ini terdapat delapan spesies trenggiling yang masih hidup dan empat diantaranya berasal dari Benua Asia. Keempat spesies dari Asia tersebut adalah trenggiling sunda, trenggiling tiongkok, trenggiling india, dan trenggiling filipina. Sayangnya populasi mereka sangat terancam karena perburuan liar dan kerusakan habitat. Masing-masing spesies juga punya keunikannya sendiri dan kita akan membahas keempat spesies tersebut secara mendalam.

1. Apa itu trenggiling?

Trenggiling sunda (inaturalist.org/frederic_griesbaum)
Trenggiling sunda (inaturalist.org/frederic_griesbaum)

Sebelum membahas lebih dalam mengenai keempat spesies trenggiling dari Benua Asia tentunya kita harus memahami apa itu trenggiling. Dilansir iNaturalist, trenggiling merupakan mamalia berukuran sedang yang berasal dari famili Manidae. Famili ini dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu trenggiling Asia dan trenggiling Afrika. Trenggiling Afrika berasal dari subfamili Phatagininae dan Smutsiinae sementara trenggiling Asia berasal dari subfamili Maninae.

Secara umum trenggiling Afrika dan Asia punya ciri fisik, kebiasaan, dan bentuk tubuh yang sama. Badan mereka panjang, ekornya panjang, kukunya panjang dan lancip, bisa menggulung diri saat merasa terancam, kepalanya memanjang, tubuhnya berwarna cokelat dan diselimuti sisik keras yang terbuat dari keratin, serta kerap memakan serangga. Namun trenggiling Afrika cenderung punya gaya hidup arboreal, cukup berbeda dari trenggiling Asia yang gaya hidupnya teresterial. Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan lingkungan dan adaptasi.

2. Trenggiling sunda

Trenggiling sunda (inaturalist.org/wildpokedex)
Trenggiling sunda (inaturalist.org/wildpokedex)

Trenggiling dengan nama ilmiah Manis javanica ini juga kerap disebut sebagai trenggiling malaya karena dapat ditemukan di wilayah Indomalaya. Myanmar, Indonesia, Vietnam, Kamboja, Malaysia, dan Brunei jadi habitat hewan ini, jelas Edge of Existence. Trenggiling sunda juga merupakan satu-satunya spesies trenggiling di Indonesia. Seperti trenggiling lain ia punya warna cokelat gelap dan sisik yang menyelimuti seluruh tubuh layaknya perisai.

Ia biasanya ditemukan di hutan atau daerah dengan vegetasi yang rapat, di daerah ini trenggiling sunda dapat dengan mudah menemukan makanannya yang berupa serangga. Tak jarang ia juga menggali tanah untuk mencari semut atau bersembunyi di goa dan sela-sela batu atau kayu. Sayangnya populasi hewan ini sangat mengkhawatirkan karena kerusakan alam dan perburuan liar. Banyak orang yang memburu trenggiling sunda untuk dijual secara ilegal sebagai peliharaan dan diambil sisiknya untuk pengobatan tradisional.

3. Trenggiling tiongkok

Trenggiling tiongkok (inaturalist.org/ihenglan)
Trenggiling tiongkok (inaturalist.org/ihenglan)

Seperti namanya, trenggiling tiongkok atau Manis pentadactyla dapat ditemukan di Tiongkok, India, Laos,  Myanmar, Nepal, Taiwan, Thailand, dan Vietnam, terang IUCN SSC Pangolin Specialist Group. Spesies ini juga punya beberapa ciri fisik yang membedakannya dengan trenggiling lain dari Asia. Ukuran sisiknya cenderung lebih kecil dari trenggiling lain, daun telinganya lebih lebar, dan ujung ekornya lebih meruncing. Selain itu trenggiling tiongkok juga punya gaya hidup fosorial dan dia sangat jarang memanjat pohon atau bebatuan.

Trenggiling tiongkok punya panjang sekitar 78 cm dan bobot maksimal di angka 6 kg. Hal ini menjadikannya lebih kecil dibandingkan spesies lain seperti trenggiling sunda yang panjangnya bisa mencapai 1.2 meter. Karena ukurannya yang kecil ini ia dengan mudah bisa diburu oleh manusia. Biasanya pemburu liar akan memburu hewan ini dengan bantuan anjing di mana anjing akan menyerang bagian perut trenggiling yang lunak. Perburuan liar inilah yang akhirnya mengancam populasi trenggiling tiongkok.

4. Trenggiling filipina

Trenggiling filipina (commons.wikimedia.org/Shukran888)
Trenggiling filipina (commons.wikimedia.org/Shukran888)

Dilansir Animal Diversity Web, Manis culionensis atau trenggiling filipina merupakan hewan endemik filipina. Hewan dengan panjang maksimal 178 cm ini hanya bisa ditemukan di Pulau Palawan, Busuanga, Culion, Calauit, dan Anulit. Hutan dataran rendah, area pertanian, dan padang rumput jadi habitat alaminya. Namun kerusakan habitat dan industrialisasi memaksa hewan ini untuk berpindah ke daerah yang padat akan manusia seperti area pemukiman. Akhirnya hal ini juga memicu konflik dengan manusia, tak jarang manusia membunuh atau memburu hewan ini karena dianggap mengganggu.

Namun walau ada anggapan negatif sebenarnya trenggiling filipina merupakan hewan yang santai dan tidak berbahaya, lho. Ia cenderung aktif di malam hari, gerakannya lambat, dan lebih suka menyendiri. Bahkan jika bertemu manusia mamalia ini tak akan menyerang, ia akan kabur atau menggulung dirinya menjadi bola. Justru trenggiling filipina jadi hewan yang bermanfaat karena membantu membasmi hama serangga seperti semut dan rayap.

5. Trenggiling india

Trenggiling india (commons.wikimedia.org/U.S. Fish and Wildlife Service Headquarters)
Trenggiling india (commons.wikimedia.org/U.S. Fish and Wildlife Service Headquarters)

Laman WWF India menerangkan kalau Manis crassicaudata atau trenggiling india bisa ditemukan di berbagai tipe habitat kecuali daerah yang sangat kering dan di pegunungan yang sangat tinggi. Padang rumput, hutan, daerah berbatu, daerah berpasir, sampai area pemukiman dapat dihuni oleh hewan ini. Bahkan ia mampu beradaptasi dengan baik di habitat yang padat akan aktivitas manusia asalkan ada makanan seperti rayap dan semut. Selain di India trenggiling ini juga bisa ditemukan di negara lain seperti Nepal, Bangladesh, Tiongkok, Myanmar, dan Sri Lanka.

Ukurannya sendiri terbilang cukup besar karena mampu tumbuh hingga sepanjang 147 cm dan berat mencapai 20 kg. Namun anakannya terbilang kecil karena rata-rata panjang trenggiling yang baru lahir ada di angka 30 sampai 43 cm dan bobotnya hanya sekitar 0.23 kg. Secara umum trenggiling india bisa hidup sampai usia 13 tahun, namun di beberapa kasus ia juga mampu hidup sampai usia 20 tahun. Tapi trenggiling yang melebihi 13 tahun terbilang jarang karena kebanyakan mati dikarenakan penyakit, perburuan liar, atau dimakan oleh predator seperti singa dan ular.

Trenggiling merupakan hewan yang sangat unik dan eksotis, sisik di tubuhnya dan kemampuannya menggulung tubuh tidak bisa kamu temukan pada hewan lain. Ia juga merupakan insektivora yang lebih suka hidup sendiri dan kerap beraktivitas di malam hari. Selain itu trenggiling juga tidak berbahaya dan tidak agresif, bahkan gerakannya terbilang lambat, lho. Namun populasinya sangat memprihatinkan karena terancam oleh kerusakan habitat dan perburuan liar yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us