Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menggemaskan tapi Galak, Ini 5 Fakta Menarik Kucing Pallas

Kucing Pallas (pexels.com/Radovan Zierik)
Intinya sih...
  • Kucing Pallas memiliki wajah datar dan ekspresif yang merupakan adaptasi penting untuk bertahan di habitat ekstrem.
  • Ukurannya mungil, tapi bulunya super tebal dan berubah mengikuti musim untuk berkamuflase dengan lingkungan sekitar.
  • Habitatnya berada di dataran tinggi Asia Tengah yang terpencil, hidup menyendiri di ketinggian 3.000 hingga 5.000 meter di atas permukaan laut.

Kucing Pallas bukanlah jenis kucing biasa. Wajahnya datar, tubuhnya bulat berbulu tebal, dan ekspresinya selalu terlihat jutek. Meski terlihat menggemaskan, ia bukan hewan yang cocok untuk disayang-sayang seperti kucing kampung atau Persia.

Hewan ini hidup di alam liar dengan habitat ekstrem di pegunungan Asia Tengah. Mereka jarang terlihat oleh manusia karena suka menyendiri dan aktif berburu saat fajar dan senja. Yuk, kenalan lebih dekat lewat beberapa fakta menarik berikut!

1. Kucing Pallas punya wajah datar yang ekspresif dan unik

Kucing Pallas (unsplash.com/Anastasiya Dalenka)

Kucing Pallas dikenal karena wajah datarnya yang lebar dengan mata besar dan alis melengkung yang seolah selalu menunjukkan ekspresi galak. Penampilannya ini membuat banyak orang mengira ia sedang marah atau kesal, padahal itu memang bentuk alami wajahnya. Ekspresi khas ini sering jadi bahan meme atau konten lucu di media sosial.

Namun, bentuk wajah ini bukan sekadar keunikan fisik semata. Dilansir A-Z Animals, struktur wajah datar dengan telinga rendah dan mata kuning besar merupakan adaptasi penting untuk bertahan di habitat ekstrem. Fitur ini membantu kucing Pallas menyamar di antara bebatuan dan melihat lebih baik dalam cahaya redup, terutama saat berburu di pagi dan sore hari.

2. Ukurannya mungil, tapi bulunya super tebal

Kucing Pallas (unsplash.com/Anastasiya Dalenka)

Kucing Pallas sebenarnya tidak lebih besar dari kucing rumahan. Tubuhnya mungil dan agak gempal, tapi tampak besar karena bulunya yang sangat lebat. Berat tubuhnya berkisar antara 2,5 hingga 5 kilogram saja.

Meski kecil, bulu mereka luar biasa padat dan hangat. Dilansir dari Smithsonian's National Zoo, bulu ini jadi pelindung utama mereka dari suhu ekstrem di habitat pegunungan. Warna bulunya pun bisa berubah mengikuti musim—abu-abu saat musim dingin dan cenderung cokelat kemerahan di musim panas—membantu mereka berkamuflase dengan lingkungan sekitar.

3. Habitatnya berada di dataran tinggi Asia Tengah yang terpencil

Kucing Pallas (pexels.com/Radovan Zierik)

Kucing Pallas hidup menyendiri di dataran tinggi Asia Tengah seperti Mongolia, Tibet, dan Nepal. Habitat mereka berupa padang rumput pegunungan, lereng bebatuan, dan dataran kering yang terpencil. Karena tempat tinggalnya sangat jauh dari pemukiman, mereka jarang sekali berinteraksi dengan manusia.

Dilansir Untamed Science, kucing Pallas hidup di ketinggian antara 3.000 hingga 5.000 meter di atas permukaan laut. Mereka menyukai area terbuka yang dingin dan bergelombang, namun tetap memiliki cukup tempat bersembunyi seperti celah batu dan lubang tanah. Kondisi lingkungan yang ekstrem dan sulit dijangkau membuat penelitian langsung terhadap mereka sangat menantang.

Menurut Life on the Planet Ladakh, keberadaan kucing ini sering kali hanya diketahui melalui kamera tersembunyi. Mereka aktif saat fajar dan senja, serta sangat ahli dalam menghindari perhatian. Maka tak heran, meski lucu dan unik, hewan ini masih jadi misteri di habitat aslinya sendiri.

4. Bukan hewan sosial, apalagi hewan peliharaan

Kucing Pallas (pixabay.com/Dominik Rheinheimer)

Kucing Pallas adalah hewan soliter yang hidup dan berburu sendirian hampir sepanjang hidupnya. Mereka hanya berkumpul sebentar saat musim kawin, dan induk betina akan merawat anak-anaknya hingga cukup mandiri. Di luar itu, interaksi sosial sangat terbatas karena sifat mereka yang sangat menyendiri.

Menurut Smithsonian's National Zoo, kucing ini juga bersifat teritorial dan bisa agresif saat merasa terancam. Mereka memiliki insting liar yang kuat, lengkap dengan taring tajam dan cakar yang siap membela diri. Karena perilaku dan karakter alaminya ini, kucing Pallas sama sekali tidak cocok untuk dijadikan hewan peliharaan.

5. Pola berburu mereka unik dan tidak biasa

Kucing Pallas (pixabay.com/Petra Blahoutová)

Alih-alih mengandalkan kecepatan, kucing Pallas mengandalkan kesabaran dan penyamaran dalam memburu mangsanya. Mereka memiliki tubuh yang pendek dan padat, membuat mereka bukan pelari yang tangguh. Sebagai gantinya, mereka bersembunyi di balik batu atau semak, menunggu momen tepat untuk menyerang.

Strategi berburu mereka adalah menyelinap perlahan, lalu melompat secara tiba-tiba ke arah mangsa kecil seperti pika, tikus gunung, atau burung darat. Teknik ini sangat efektif di padang rumput dan lereng berbatu yang menjadi habitat alami mereka. Dengan warna bulu yang menyatu dengan lanskap, mereka nyaris tak terlihat saat menanti.

Dilansir dari A-Z Animals, kucing Pallas bahkan bisa diam tak bergerak selama berjam-jam, menunggu mangsa mendekat. Keahlian mengendap ini membuat mereka pemburu yang efisien meskipun tidak cepat. Gabungan antara kesabaran, penyamaran, dan kejelian menjadikan mereka predator khas pegunungan Asia Tengah.

Kucing Pallas adalah contoh unik dari keanekaragaman satwa liar dunia. Mereka cantik, misterius, dan punya karakter kuat yang tidak biasa. Dengan mengenal lebih jauh tentang mereka, kita bisa lebih sadar pentingnya menjaga habitat dan menghargai kehidupan satwa liar di alam bebas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us