Banyak yang Belum Ditemukan, Berapa Jumlah Planet di Alam Semesta?

Astronom baru menemukan sekitar 5.000-an

Intinya Sih...

  • Para astronom menemukan 5.502 planet di Bima Sakti, ditambah 8 planet di tata surya kita, total menjadi 5.510 planet yang diketahui.
  • Meskipun hanya diketahui keberadaan 5.000 planet, para astronom memperkirakan ada sekitar satu planet untuk setiap bintang di galaksi kita.
  • Teknik transit dan kecepatan radial digunakan untuk mencari exoplanet, tetapi semua planet yang ditemukan berada di dalam Bima Sakti.

Ruang angkasa sangatlah besar. Galaksi kita sendiri memiliki sekitar 100 miliar bintang, dan mungkin terdapat triliunan galaksi di alam semesta. Tapi, berapa banyak planet yang ada di luar sana?

Para astronom telah menemukan 5.502 planet di sekitar bintang lain (exoplanet) di Bima Sakti. Jika ditambahkan dengan 8 planet di tata surya kita, totalnya menjadi 5.510 planet yang diketahui, yang semuanya terletak di galaksi kita, menurut situs Live Science.

Menghitung planet adalah tugas yang sulit, dan para astronom yakin masih banyak planet lain yang belum kita temukan.

Baca Juga: Memahami Apa Itu Exoplanet, dari Pengertian hingga Penemuannya

Sulit dihitung

Banyak yang Belum Ditemukan, Berapa Jumlah Planet di Alam Semesta?pexels.com/Pixabay

Astronom di American Museum of Natural History, New York City, Mark Popinchalk mengatakan, meskipun saat ini hanya diketahui keberadaan 5.000 planet, kita dapat memperkirakan bahwa ada sekitar satu planet untuk setiap bintang.

"Galaksi kita memiliki 100 miliar bintang, dan kemungkinan besar terdapat planet sebanyak itu. Kami tidak dapat memberikan jumlah pastinya," ujar Popinchalk.

Ia menggambarkan penentuan jumlah total exoplanet seperti mencari tahu berapa banyak orang yang tinggal di sebuah kota tanpa pencarian di internet. 

Untuk mengetahui jumlah pastinya, kamu harus mencoba menemui orang satu per satu dan menghitungnya. Tetapi cara ini sama sekali tidak praktis. Jauh lebih mudah untuk mendapatkan perkiraan menggunakan data, seperti jumlah orang yang tinggal di satu rumah dan jumlah rumah di kota tersebut.

Jika galaksi kita memiliki sekitar 100 miliar planet, dan ada satu triliun galaksi lain, di mana masing-masing galaksi mungkin memiliki jumlah planet yang sama, kita dapat mengalikannya untuk mendapatkan 100 sextillion.

Dengan jumlah planet yang sangat banyak, orang sering berpendapat bahwa pasti ada setidaknya satu planet lain yang memiliki kehidupan di suatu tempat di alam semesta.

Namun, para astronom masih belum mengetahui seberapa langka kehidupan–dan kondisi yang diperlukan agar kehidupan itu muncul. 

Kita harus menunggu setidaknya beberapa dekade hingga generasi berikutnya dari teleskop ruang angkasa besar yang berfokus pada planet ekstrasurya (seperti Habitable Worlds Observatory) yang dikhususkan untuk mencari kehidupan di tempat lain di galaksi.

Berbagai teknik untuk pengamatan

Para astronom memperkirakan bahwa setiap bintang memiliki sekitar satu planet berdasarkan pengamatan. Untuk mengetahui seperti apa rumah tangga bintang pada umumnya, mereka mengamati bintang yang terdekat.

Pengamat menggunakan beberapa teknik berbeda untuk mencari exoplanet, termasuk metode transit yang digunakan oleh teleskop ruang angkasa Kepler dan metode kecepatan radial yang menghasilkan penemuan 51 Pegasi b yang memenangkan Hadiah Nobel.

Dengan transit dan kecepatan radial, para astronom melihat ke arah bintang, bukan ke planet, untuk mencari tanda-tanda kecil keberadaan planet—adanya penurunan cahaya bintang ketika sebuah planet mengorbit di depannya atau posisi bintangnya bergoyang karena tarikan gravitasi sebuah planet.

Namun, semua planet yang ditemukan sejauh ini berada di dalam Bima Sakti. Belum ada yang secara pasti menemukan planet di luar galaksi, hanya karena jaraknya yang sangat jauh dan sulit untuk dilihat.

Salah satu teknik yang disebut pelensaan mikro (microlensing) telah mengungkap beberapa kemungkinan adanya planet ekstrasurya.

“Di galaksi kita sendiri, planet-planet dengan pelensaan mikro ditemukan ketika bintang induknya secara gravitasi membelokkan cahaya bintang-bintang jauh di belakangnya, dan massa dari planet tersebut menambah sedikit kerlipan ekstra pada cahaya lensa,” jelas Yoni Brande, astronom di Universitas Kansas.

Menurutnya, pelensaan telah lama menjadi bagian dari studi galaksi jauh. Jadi masuk akal jika kita juga bisa melihat sinyal pelensaan planet yang redup di galaksi lain. Hanya saja peneliti belum bisa memastikannya.

Baca Juga: Bukan Cuma Bima Sakti! Menjelajah 5 Bentuk Galaksi di Alam Semesta

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya