5 Negara Jajahan Jepang Terlama, Indonesia Termasuk?

- Indonesia bukan satu-satunya negara yang dijajah Jepang.
- Vietnam dan Filipina juga punya pengalaman dijajah Jepang.
- Jepang melakukan penjajahan di Vietnam, Korea, dan China dengan tindakan kekerasan dan pemaksaan identitas budaya.
Jika ditanya, negara mana yang pernah menjajah Indonesia di masa lalu, mayoritas orang akan menjawab Belanda. Well, Belanda memang berkuasa lama atas Indonesia. Namun, selain Belanda, Indonesia juga pernah merasakan pahitnya dijajah Jepang.
Mendarat di Indonesia pada 1942, Jepang menjajah Indonesia selama kurang lebih 3,5 tahun. Nyatanya, Indonesia juga bukan satu-satunya negara yang memiliki pengalaman serupa. Jauh sebelum Jepang tiba di Indonesia, beberapa negara ini sudah lebih dulu mengalaminya. Berikut beberapa negara jajahan Jepang terlama!
1. Taiwan

Semua bermula ketika Tiongkok dan Jepang memperebutkan kepentingan mereka sendiri di Korea. Ini berujung pada peperangan pada 1894. Dilansir Britannica, perang itu hanya berlangsung selama setahun dan berakhir dengan kekalahan pihak Tiongkok. Tiongkok dan Jepang kemudian menandatangani Perjanjian Shimonoseki pada 17 April 1895 yang salah satu isinya ialah menyerahkan Taiwan dan Kepulauan Ryukyu pada Jepang untuk selamanya. Meski Jepang banyak melakukan pembangunan di sana, bukan berarti tak ada perlawanan sama sekali.
Sebaliknya, sejak 1895 hingga 1915, perlawanan bersenjata tetap berlangsung. Lalu, berlanjut dengan perlawanan secara sporadis pada 1930. Pada 1942, Jepang banyak merekrut orang Taiwan untuk ekspansi ke Asia Tenggara. Diperkirakan ada 200 ribu orang Taiwan yang ikut dalam ekspansi ini dengan lebih dari 30 ribu di antaranya tewas. Setelah puluhan tahun berada di bawah kekuasaan Jepang, Taiwan akhirnya kembali ke dalam pemerintahan Tiongkok pada 25 Oktober 1945, atau hanya beberapa bulan setelah Jepang menyerah kepada Sekutu.
2. Korea

Jepang mendarat pertama kali di Korea pada 1910. Selama periode 1910—1945, diperkirakan ada sebanyak 75 ribu orang Korea dikirim ke Jepang untuk melakukan kerja paksa. Sementara itu, 100 ribu keluarga Jepang menetap di Korea dan mendapatkan tanah gratis yang dicuri dari penduduk setempat. Tak hanya menjajah, Jepang juga berusaha menghapus identitas budaya dan sejarah Korea.
Dilansir History, Kekaisaran Jepang melarang warga berbicara dengan Bahasa Korea, membakar 200 ribu dokumen sejarah, bahkan memaksa warga mengganti marga keluarga dengan nama-nama Jepang. Masa penjajahan Jepang di Korea baru berakhir pada 1945 ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet berhasil merebut wilayah tersebut. Semenanjung Korea kemudian terbagi menjadi dua zona kependudukan yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Korea Selatan dan Korea Utara yang kita kenal sekarang.
3. China

Pada era 1900-an, Jepang merupakan salah satu negara besar di Asia, baik itu dari segi ekonomi maupun militer. Tak puas dengan hasil yang didapatkan, Jepang berusaha mendapatkan bahan baku untuk pertumbuhan industri. Jepang mulai menginvasi negara-negara di sekitarnya. Dilansir Truman Library Institute, pada September 1931, Jepang menyerang Provinsi Manchuria yang terkenal akan sumber daya yang melimpah. Tak berhenti di sana, pada Juli 1937, Jepang juga melancarkan serangan besar-besaran dan menguasai tiga kota penting sekaligus di China, yakni Shanghai, Nanjing, dan Beijing. Puncaknya pada Desember 1937, Jepang melakukan pembantaian besar-besaran di Nanjing yang mengakibatkan 300 ribu nyawa warga sipil dan tawanan perang melayang.
Hebatnya, meski secara persenjataan, orang-orang China terus melakukan perlawanan dengan berbagai metode, termasuk gerilya. Orang-orang dari partai komunis pindah ke pedesaan dan memperluas pasukan mereka. Pada 1944, bantuan dari Amerika Serikat mulai berdatangan. Mereka mendapatkan perlengkapan perang hingga latihan militer. Setahun kemudian, China resmi memerdekakan diri dari penjajahan Jepang pada 15 Agustus 1945. Namun, negara bernama Republik Rakyat China baru benar-benar berdiri pada 1 Oktober 1949.
4. Vietnam

Indonesia ternyata bukan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang pernah punya pengalaman pahit "diasuh" oleh Jepang. Dilansir Alpha History, awalnya Vietnam merupakan negara jajahan Perancis. Namun, pada 22 September 1940, Jepang berhasil menyerbu Vietnam dan menguasainya dalam waktu seminggu. Menariknya, Jepang membiarkan Perancis tetap berkuasa di Vietnam, tapi dengan otoritas yang hampir sepenuhnya ada di tangan Kekaisaran Jepang. Jepang menekan Prancis untuk menjadikan Tokyo sebagai tujuan ekspor utama untuk sumber daya Vietnam. Adapun, Tokyo membelinya dengan harga rendah.
Di Vietnam sendiri, Jepang memiliki akses tak terbatas ke jaringan kereta api, jalan raya, hingga pelabuhan yang mereka gunakan untuk memasuki Burma dan Thailand. Sama seperti di Indonesia, Jepang juga memengaruhi penduduk lokal dengan mengatakan bahwa mereka adalah “pembebas”. Kekuatan Jepang di Vietnam baru mulai memudar pada 1945. Pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945 menjadi kesempatan emas bagi para pejuang Vietnam untuk melepaskan diri dari cengkeraman penjajah dan merdeka pada 2 September 1945.
5. Filipina

Sama seperti Indonesia, Jepang baru mulai menjajah Filipina pada 1942. Namun, mereka sebetulnya sudah menyerang Filipina sejak akhir 1941. Dilansir University of Hawaii, Filipina sendiri saat itu berada di bawah penjajahan Amerika Serikat. Namun, pada 7 Desember 1941, Jepang melakukan pengeboman di Pearl Harbor. Adapun, selang 10 jam kemudian, mereka menyerang Filipina.
Tak mau menyerahkan tanah airnya begitu saja, tentara Filipina bersama Amerika Serikat berusaha melawan. Mereka terlibat dalam Pertempuran Bataan yang berlangsung selama 3 bulan, yakni pada 7 Januari hingga 9 April 1942. Meski akhirnya harus menelan kekalahan, hal itu tak menyurutkan semangat orang-orang Filipina. Tua, muda, perempuan, dan laki-laki, semuanya bergerilya melawan Jepang hingga 1945. Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II menjadi akhir dari perjuangan Filipina. Meski begitu, negara ini baru benar-benar mendapatkan kemerdekaannya setelah lepas dari Amerika Serikat pada 4 Juli 1946.
Banyak dari kita berpikir bahwa hanya bangsa Eropa yang pernah melakukan penjajahan. Nyatanya, Jepang melakukan hal yang tak kalah buruk dari bangsa kulit putih pada masa lalu. Di Indonesia sendiri, Jepang hanya berkuasa selama 3,5 tahun. Meski sebentar, namanya penjajahan tetaplah menyakitkan.