Normal! Ini 5 Alasan Ilmiah Kenapa Kamu Gak Suka Film Horor

- Orang memiliki toleransi rasa takut yang berbeda-beda.
- Faktor psikologis dan pengalaman masa kecil memengaruhi reaksi terhadap film horor.
- Reaksi tubuh terhadap lonjakan adrenalin dan teori excitation-transfer juga mempengaruhi ketidaknyamanan saat menonton film horor.
Gak semua orang doyan nonton film horor, dan itu sepenuhnya wajar. Mungkin kamu pernah diajak teman buat nobar film horor, tapi baru liat trailernya aja udah pengin kabur.
Kamu gak sendiri, kok. Banyak orang juga merasa gak nyaman, bahkan sampai cemas berlebihan setelah nonton film horor. Padahal di sisi lain, ada juga orang yang justru ketagihan sensasi tegang dan takutnya. Jadi kenapa bisa beda banget reaksinya?
Rasa takut, ngeri, atau gelisah yang kamu rasakan saat nonton film horor ternyata punya penjelasan ilmiah. Faktor-faktor seperti otak, masa kecil, hingga kepekaan emosi ternyata punya peran penting. Berikut ini lima alasan ilmiah kenapa kamu bisa gak suka film horor, dan semuanya valid!
1. Amygdala kamu lebih aktif dari orang lain

Amygdala adalah bagian otak yang bertugas mengatur respons “fight or flight”, alias mekanisme tubuh saat menghadapi situasi menakutkan atau membahayakan. Menurut Kelley Hopkins-Alvarez, seorang konselor profesional, beberapa orang memiliki amygdala yang jauh lebih aktif, biasanya karena pengalaman masa kecil yang penuh trauma. Ini bisa termasuk kekurangan ikatan emosional dengan orangtua, kekerasan, kemiskinan, atau pengalaman traumatis lainnya.
Kalau kamu termasuk orang yang punya amygdala aktif, wajar banget kalau film horor justru bikin kamu panik atau gak nyaman. Bukan karena penakut, tapi karena otakmu memang secara alami bereaksi lebih kuat terhadap hal-hal yang menakutkan.
2. Gak semua orang punya toleransi tinggi terhadap rasa takut

Setiap orang punya batas toleransi yang beda terhadap rasa takut atau kecemasan. Ada orang yang nonton film horor justru merasa terhibur, bahkan ketawa-ketiwi karena bisa memisahkan kenyataan dari fiksi. Tapi ada juga yang sebaliknya, langsung cemas dan gelisah meski tahu itu cuma film.
Hopkins-Alvarez pernah cerita tentang salah satu kliennya yang merasa aman karena sejak kecil sering nonton film horor bareng ibunya. Pengalaman itu bikin dia merasa tenang dan tahu bahwa film horor itu gak nyata. Artinya, kalau kamu gak pernah mendapat pengalaman serupa, wajar banget kalau kamu lebih mudah takut atau gak nyaman saat nonton film horor.
3. Tubuhmu bisa produksi adrenalin berlebih

Saat nonton film horor, tubuh bisa otomatis menghasilkan lebih banyak adrenalin. Ini bisa jadi sensasi menyenangkan bagi sebagian orang, jantung berdetak cepat, napas jadi lebih cepat, dan merasa seperti naik roller coaster. Tapi buat kamu yang gak suka, lonjakan adrenalin ini justru bisa memicu serangan cemas, bahkan sampai panik. Bukannya terhibur, kamu malah bisa merasa gelisah, trauma, atau susah tidur setelahnya.
4. Teori excitation-transfer bisa bikin kecemasan makin parah

Teori excitation-transfer menjelaskan bahwa emosi bisa “numpuk” dan pindah ke situasi lain yang sebenarnya gak berkaitan langsung. Jadi kalau kamu nonton film horor dan merasakan ketakutan intens, bisa jadi rasa takut itu nyangkut terus di kepala dan muncul di situasi lain, misalnya kamu jadi gampang kaget, parno mendengar suara aneh, atau mimpi buruk.
Orang dengan amygdala yang aktif sering mengalami hal ini. Mereka gak cuma takut waktu nonton filmnya aja, tapi juga setelahnya. Jadi rasa takut itu “nyeret” ke kehidupan nyata dan bikin kamu makin waspada atau gelisah tanpa alasan yang jelas.
5. Kamu mungkin termasuk highly sensitive person (HSP)

Highly sensitive person atau HSP adalah orang yang punya sistem saraf yang lebih peka terhadap rangsangan dari luar. Bukan cuma soal suara atau cahaya terang, tapi juga emosi dan suasana hati orang lain. Film horor, dengan visual yang intens, suara keras, dan suasana mencekam, bisa terasa jauh lebih menakutkan buat HSP dibanding orang biasa.
Kalau kamu termasuk HSP, bukan cuma horor yang bikin gak nyaman, keramaian, konflik, atau bahkan berita sedih di TV pun bisa bikin kamu overwhelmed. Jadi bukan masalah berani atau enggak, tapi karena kamu merasakan semuanya secara lebih dalam dan intens.
Gak suka film horor bukan berarti kamu lemah, penakut, atau gak seru. Faktanya, ada banyak alasan ilmiah yang menjelaskan kenapa kamu merasa gak nyaman nonton film penuh darah, jumpscare, dan suasana mencekam. Mulai dari kerja otak, pengalaman masa kecil, hingga kepekaan emosional, semuanya punya peran.
Jadi mulai sekarang, gak perlu merasa aneh atau “beda sendiri” kalau kamu gak bisa menikmati film horor. Kamu gak sendirian, dan itu bukan sesuatu yang harus diubah. Pilih aja tontonan yang bikin kamu nyaman dan tenang, karena hiburan seharusnya bikin happy, bukan bikin stres. Gimana, pernah punya pengalaman gak enak karena nonton film horor?