Oreamnos harringtoni, Kambing Gunung Pleistosen yang Punah di Amerika

- Kambing gunung Harrington, spesies yang punah, memiliki hubungan dekat dengan kambing gunung modern.
- Spesies ini bertahan hidup selama 19.000 tahun sebelum punah akibat perubahan lingkungan dan kedatangan pemburu manusia purba.
- Fosil menunjukkan kambing ini lebih kecil, memanfaatkan habitat gua, dan diet terdiri dari rumput serta tumbuhan konifer.
Kambing gunung Harrington, yang memiliki nama ilmiah Oreamnos harringtoni, adalah spesies kambing gunung yang hidup di wilayah Barat Daya Amerika Utara selama zaman Pleistosen. Spesies ini sudah punah, tetapi memiliki hubungan dekat dengan kambing gunung modern (Oreamnos americanus). Oreamnos americanus menjadi satu-satunya anggota genus yang masih hidup.
Oreamnos harringtoni bertahan hidup selama kurang lebih 19.000 tahun sebelum akhirnya punah sekitar tahun 11.000 SM, bertepatan dengan perubahan lingkungan yang signifikan serta kedatangan para pemburu manusia purba. Di sini, kamu akan diajak mengetahui lebih dalam seputar Oreamnos harringtoni.
1. Penemuan dan catatan fosil

Oreamnos harringtoni pertama kali dideskripsikan pada tahun 1930-an, berdasarkan penemuan fosil di Smith Creek Cave, Nevada. Temuan awal spesies ini termasuk fragmen tengkorak dan tulang metapodial yang menjadi dasar penelitian lebih lanjut tentang spesies ini. Penemuan-penemuan berikutnya di beberapa negara bagian, termasuk Meksiko, Colorado, dan Utah, mengungkapkan spesimen yang lebih lengkap, termasuk tengkorak utuh, tanduk, bahkan kotoran dan rambut yang terawetkan.
Catatan fosil menunjukkan bahwa Oreamnos harringtoni lebih kecil dibandingkan kambing gunung modern, dengan tengkorak lebih memanjang dan tanduk yang lebih tipis. Penemuan kotoran di gua menunjukkan bahwa kambing ini memanfaatkan habitat gua selama musim tertentu, kemungkinan di musim semi dan awal musim panas. Analisis kotoran mengungkapkan bahwa diet mereka sebagian besar terdiri dari rumput dan tumbuhan jenis konifer seperti cemara dan Douglas fir.
2. Karakteristik fisik

Oreamnos harringtoni atau kambing gunung Harrington lebih kecil dibandingkan kambing gunung saat ini. Ciri fisiknya termasuk tengkorak yang relatif sempit dengan individu dewasa memiliki tanduk hingg sepanjang 28 cm. Spesies ini juga memiliki kaki yang kuat untuk menavigasi medan berbatu, sebuah karakteristik yang umum dimiliki oleh spesies yang hidup di lingkungan pegunungan. Analisis sampel rambut menunjukkan bahwa Oreamnos harringtoni memiliki bulu yang lebih pendek dibandingkan kambing gunung modern, yang menunjukkan adaptasi terhadap habitat dan kondisi iklim Pleistosen yang berbeda.
3. Habitat dan pola makan

Selama keberadaannya, kambing gunung Harrington menghuni wilayah pegunungan di Barat Daya Amerika Serikat. Bukti paleontologis menunjukkan bahwa kambing ini adalah pemakan rumput dan daun dari pohon jenis konifer seperti pinus limber dan kulit pohon lainnya. Seiring perubahan iklim yang menuju kondisi lebih kering di akhir Zaman Es, sumber makanan mereka menjadi semakin langka, yang diduga menjadi faktor signifikan dalam penurunan populasi mereka.
4. Faktor kepunahan

Oreamnos harringtoni diperkirakan punah sekitar tahun 11.000 SM, yang diduga terkait dengan beberapa faktor. Pada periode ini, banyak spesies megafauna di Amerika Utara juga punah. Kedatangan populasi manusia, khususnya yang terkait dengan budaya Clovis yang dikenal dengan praktik berburu mereka, kemungkinan memperburuk tekanan pada populasi satwa liar. Perubahan lingkungan yang menyertai akhir Zaman Es memperburuk situasi, membuat habitat dan sumber makanan semakin tidak memadai. Kombinasi perubahan iklim dan perburuan manusia diduga menjadi penyebab kepunahan spesies ini.
5. Perbandingan dengan spesies prasejarah lain

Selain Oreamnos harringtoni, ada beberapa spesies prasejarah lainnya yang mirip dengan spesies ini dan sama-sama menunjukkan adaptasi luar biasa:
Rusa Irlandia: Spesies dengan nama ilmiah Megaloceros giganteus ini memiliki tanduk terbesar di antara spesies rusa, dengan rentang tanduk yang bisa mencapai 3,6 meter. Tanduk besar ini diperkirakan menjadi salah satu penyebab kepunahan mereka karena ukurannya yang menjadi tidak praktis untuk bertahan hidup.
Tsaidamotherium: Makhluk prasejarah ini sering disebut "kambing unicorn" karena tanduk tunggal besar di kepalanya. Meskipun tidak terkait langsung dengan kambing atau antelop modern, ia memiliki beberapa kesamaan dalam hal morfologi.
Oreamnos harringtoni mewakili bagian penting dalam sejarah evolusi kambing gunung di Amerika Utara. Adaptasinya terhadap habitat pegunungan memberikan wawasan tentang bagaimana spesies ini menanggapi tekanan lingkungan seiring waktu. Studi tentang spesies yang punah ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang ekosistem prasejarah, tetapi juga menyoroti dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati sepanjang sejarah.
Referensi
Dinopedia. Diakses pada Januari 2025. Harrington's Mountain Goat https://dinopedia.fandom.com/wiki/Harrington%27s_mountain_goat
Mindat. Diakses pada Januari 2025. Oreamnos harringtoni https://www.mindat.org/taxon-4970773.html
National Park Service. Diakses pada Januari 2025. Harrington’s Mountain Goat https://www.nps.gov/articles/harrington-s-mountain-goat.htm
Ralf's Wildlife and Wild Places. Diakses pada Januari 2025. Mountain Goat (Oreamnos americanus) https://www.wilddocu.de/mountain-goat-oreamnos-americanus/