Peneliti Temukan Piramida 3.400 Tahun di Kazakhstan

- Piramida berusia 3.400 tahun di Kazakhstan ditemukan di dekat Sungai Taldy-Nura
- Penemuan ini menunjukkan kemajuan arsitektur dan kepercayaan spiritual masyarakat Begazy-Dandybai pada Zaman Perunggu
- Temuan ini mengindikasikan bahwa masyarakat Begazy-Dandybai telah mengembangkan sistem sosial yang kompleks
Penemuan piramida berusia 3.400 tahun di Kazakhstan telah menarik perhatian arkeolog dan sejarawan di seluruh dunia. Struktur ini ditemukan di dekat Sungai Taldy-Nura dan diyakini memiliki fungsi ganda, yakni sebagai makam dan tempat upacara keagamaan.
Dilansir laman The Archaeologist, Piramida ini menjadi temuan terbaru dalam penelitian yang dilakukan oleh tim arkeologi dari Universitas Karaganda.
Dengan menggunakan metode penanggalan karbon, para ahli menelusuri asal-usul bangunan ini ke abad ke-14 hingga ke-12 SM. Masa ini bertepatan dengan kejayaan budaya Begazy-Dandybai, peradaban yang berkembang di wilayah Kazakhstan, Kirgistan, dan Uzbekistan pada Zaman Perunggu.
Piramida Karajartas memiliki dua fungsi

Penemuan piramida yang diberi nama Karajartas ini menunjukkan kemajuan arsitektur dan kepercayaan spiritual masyarakat Begazy-Dandybai. Struktur bangunan yang tersusun dari batu-batu besar dengan presisi tinggi mencerminkan tingkat keterampilan teknik yang luar biasa di lingkungan padang rumput yang keras.
Selain sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi para pemimpin, piramida ini juga diyakini berfungsi sebagai pusat ritual dan kegiatan keagamaan.
Di dalam ruang pemakamannya, tim arkeologi menemukan berbagai artefak berharga, termasuk bejana keramik berhias hingga pecahan tembikar.
Selain itu, penemuan tengkorak yang diduga milik seorang kepala suku semakin memperkuat teori bahwa piramida digunakan sebagai makam kerajaan.
Menariknya, Dr. Aibar Kassenali, peneliti dari studi tersebut, membandingkan lembah Sungai Taldy dengan Lembah Sungai Nil di Mesir. Kedua situs tersebut juga berfungsi sebagai tempat pemakaman raja-raja besar.
Jejak kota proto dan astronomi kuno
Selain piramida, arkeolog juga menemukan bukti keberadaan sebuah pemukiman kuno bernama Kent di dekat situs tersebut. Temuan ini mengindikasikan bahwa masyarakat Begazy-Dandybai telah mengembangkan sistem sosial yang kompleks.
Selain itu, lukisan cadas di sekitar Karajartas menunjukkan bahwa penduduk wilayah ini memiliki pemahaman tentang peristiwa astronomi seperti titik balik matahari.
Hal ini mengisyaratkan bahwa mereka membangun piramida sebagai tempat untuk merayakan fenomena alam dengan upacara dan ritual tertentu. Temuan ini menambah bukti bahwa masyarakat Asia Tengah pada Zaman Perunggu memiliki peradaban yang jauh lebih maju dari yang selama ini diperkirakan.
Fungsi ganda piramida sebagai makam kerajaan dan pusat spiritual menunjukkan bahwa masyarakat Begazy-Dandybai memiliki struktur sosial dan kepercayaan mendalam. Dengan terus berlanjutnya penggalian, para peneliti berharap bisa mengungkap lebih banyak tentang bagaimana peradaban ini berinteraksi dengan budaya-budaya lain di masa lalu.