Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penemuan yang Berawal dari Ketidaksengajaan, Salah Satunya Viagra!

ilustrasi melakukan eksperimen (freepik.com)

Banyak penemuan di dunia ini yang tercipta karena hasil kerja keras dan konsistensi pantang menyerah dari para ilmuwan. Thomas Alva Edison misalnya, berhasil menciptakan bola lampu setelah percobaan kesekian kali. Ada juga Alexander Graham Bell yang selama satu tahun penuh berjuang untuk menciptakan perangkat telekomunikasi.

Namun sejarah mencatat tak sedikit pula penemuan yang justru berawal dari keisengan atau bahkan dari kegagalan penelitian sebelumnya. Berikut ini ada lima penemuan penting yang berasal dari ketidaksengajaan. Simak ya.

1. Anestesi

ilustrasi anestesi (freepik.com)

Dikutip dari laman Britannica, di tahun 1844 seorang dokter gigi bernama Horace Wells menemukan ide penggunaan pain-killer untuk tindakan medis dari pertunjukkan laughing gas. Laughing gas merupakan gas dinitrogen oksida yang jika dihirup akan menciptakan sensasi euforia dan halusinasi.

Di tengah pertunjukkan laughing gas, salah satu performer tidak sengaja menabrak bangku dan mengenai kakinya dengan keras. Menariknya, dia tidak merasakan sakit di kakinya. Horace Wells lalu menguji coba penggunaan gas dinitrogen oksida untuk pereda rasa sakit. Sejak itulah gas dinitrogen oksida digunakan sebagai metode anestesi.

2. Penisilin

ilustrasi jamur penisilin (flickr.com/Los Alamos National Laboratory)

Alexander Fleming merupakan microbiologist berkebangsaan Skotlandia. Dilansir dari laman Science History, di tahun 1928 Fleming melakukan penelitian terhadap bakteri Staphylococcus yang mengakibatkan penyakit infeksi pada manusia.

Di tengah penelitian, Fleming pergi berlibur selama dua minggu dan tidak sengaja meninggalkan cawan petri yang berisi bakteri Staphylococcus di ruangan laboratorium. Sepulang dari liburan, Fleming melihat cawan petri-nya dipenuhi koloni jamur Penicillium. Menariknya, dia juga tidak melihat koloni bakterinya ada di area yang dipenuhi jamur. 

Penemuan ini menjadi awal mula Fleming melakukan penelitian lebih lanjut seputar zat penisilin dari jamur Penicillium notatum yang dapat bertindak sebagai antibiotik bagi bakteri. Atas penemuannya ini, Fleming mendapat penghargaan Nobel bidang kedokteran pada tahun 1945.

3. Viagra

ilustrasi viagra (flickr.com/Tim Reckmann)

Tahukah kamu kalau penemuan viagra atau blue pill berawal dari uji coba produk yang gagal? Dikutip dari laman History, di tahun 1992, beberapa ilmuwan Pfizer melakukan uji coba obat Sildenafil untuk mengobati hipertensi dan angina pectoris

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sildenafil tidak berpengaruh signifikan terhadap angina. Akan tetapi, sildenafil ternyata bisa merangsang ereksi penis selama 30 hingga 60 menit. Sejak saat itu Pfizer mulai memasarkan sildenafil dengan nama produk Viagra sebagai obat untuk mengatasi disfungsi ereksi.

4. Pemanis buatan Sakarin

ilustrasi pemanis buatan (flickr.com/Bukowsky18)

Sakarin, pemanis buatan yang sudah ada sejak abad ke-19, ternyata juga berawal dari ketidaksengajaan peneliti-nya. Pada tahun 1878, seorang ilmuwan kimia Rusia bernama Constantin Fahlberg, tengah melakukan studi terkait senyawa kimia benzoic sulfimide. 

Dilansir dari laman Science History, ketika Fahlberg sedang makan malam selepas bekerja, dia merasakan rasa manis di bagian tangannya. Fahlberg baru sadar kalau tangannya masih dipenuhi sisa-sisa benzoic sulfimide.

Beberapa tahun setelahnya, Fahlberg mulai memproduksi benzoic sulfimide dalam skala pabrik dan dipasarkan dengan nama dagang "Saccharin". Kini, sakarin telah menjadi pemanis buatan yang paling banyak dijumpai.

5. Permen karet

ilustrasi permen karet (freepik.com/cookie_studio)

Dilansir dari Britannica, penemuan permen karet bermula dari kerjasama mantan presiden Mexico, Antonio López de Santa Anna, dan ilmuwan Thomas Adams pada tahun 1870. Mereka mencoba memanfaatkan chicle, getah yang berasal dari pohon sapodilla, sebagai pengganti karet untuk industri ban. Sayangnya, eksperimen yang mereka lakukan gagal.

Meskipun gagal, Thomas Adams mengamati bahwa chicle tidak larut dalam air dan karakteristiknya seperti plastik yang lentur. Tidak ingin melihat chicle sisa eksperimen terbuang begitu saja, Thomas Adams mulai menjual chicle yang sudah diolah secara sederhana menjadi permen karet.

Ternyata penemuan-penemuan besar bisa berawal dari kesalahan ataupun hal-hal yang sepele ya. Semoga informasi ini bermanfaat buatmu ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us