5 Fakta Menarik seputar Sejarah Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terkuat!

Daerah kekuasaan capai luar Indonesia  #IDNTimesScience

Nama kerajaan Sriwijaya pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bagi yang belum tahu, Sriwijaya adalah salah satu kerajaan nusantara bercorak Buddha pertama yang ada di Nusantara. Berdasarkan prasasti Kota Kapur, Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa di tepian Sungai Musi. 

Sriwijaya identik dengan sebutan kerajaan maritim. Kejayaan Sriwijaya berhasil dicapai pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa yang berkuasa pada abad ke-9. Pada saat itu, terjadi perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada sektor maritim. Kala itu, pengaruh maritim Sriwijaya sangatlah luas bahkan daerah kekuasaannya pun hingga meliputi Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa.

Nah, berikut adalah fakta menarik seputar sejarah Sriwijaya sebagai kerajaan maritim Nusantara, disimak, ya!

1. Menguasai jalur perdagangan penting 

5 Fakta Menarik seputar Sejarah Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terkuat!Ilustrasi Selat Malaka (worldhistory.org/ US Department of Defense)

Sriwijaya berhasil menguasai lintas perdagangan dan pelayaran dari kerajaan-kerajaan Barat ke Tiongkok dan sebaliknya. Selain itu, karena pengaruh maritim Sriwijaya yang sangat luas, maka tidaklah heran jika Sriwijaya juga mengontrol perdagangan di jalur utama Selat Malaka. Posisi Sriwijaya saat itu benar-benar menguntungkan karena Selat Malaka merupakan salah satu pelabuhan vital yang banyak disinggahi pedagang asing pada saat itu.

Jelas, kesempatan itu tidak disia-siakan begitu saja, Sriwijaya segera menerapkan aturan mengenai kapal-kapal dagang asing yang akan atau sedang melakukan kegiatan perdagangan di wilayah kekuasaannya, dimana mereka tidak diperbolehkan menggunakan kapal sendiri melainkan harus menggunakan kapal milik Sriwijaya.

2. Menerapkan 5 strategi jitu

5 Fakta Menarik seputar Sejarah Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terkuat!ilustrasi strategi (Pixabay.com/kaboompics)

Kejayaan maritim Sriwijaya tidak semata-mata diraih begitu saja, ternyata dibalik kejayaan yang diraih, para penguasa Sriwijaya menerapkan lima strategi yang dinilai ampuh menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim terkuat pada masa nya.

Menurut Abd Rahman Hamid dalam buku Sejarah dan Budaya Maritim Indonesia lima strategi tersebut yakni memudarkan pengaruh dan kuasa kerajaan-kerajaan pelabuhan pesisir di Sumatra, Semenanjung Malaya, bahkan Jawa. Kedua, jalur pelayaran dan niaga maritim dari dan ke Nusantara, Cina, dan India (termasuk Laut Tengah) dikontrol oleh Sriwijaya.

Kemudian ketiga, melakukan pendekatan dengan daerah vassal dalam hubungan niaga dan politik. Keempat, mengeratkan hubungan dengan Cina karena Cina memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perniagaan. Lantas yang terakhir, memperkuat pertahanan wilayah kekuasaannya terutama di laut dengan mengandalkan kerja sama dengan berbagai pihak.

Baca Juga: 5 Destinasi Warisan Kerajaan di Jawa Timur, Belajar Sejarah Yuk!

3. Memiliki pelabuhan kuno bernama Barus 

5 Fakta Menarik seputar Sejarah Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terkuat!ilustrasi pelabuhan tradisional (Unsplash.com/fajar raihan)

Menurut Ambary (dalam Didik Pradjoko dan Bambang Budi Utomo, 2013:95) contoh pelabuhan kuno yang dimiliki oleh Sriwijaya yaitu Barus. Pelabuhan yang terletak di pantai barat Sumatra ini diperkirakan sudah digunakan sejak abad ke-10 dan telah banyak disinggahi pedagang-pedagang asing terutama saudagar yang datang dari arah barat (India, Persia, dan Timur Tengah).

Di pelabuhan ini, diperdagangkan barang-barang dari Cina, antara lain keramik dan manik-manik kaca, serta gelas kaca dari Persia dan Iraq. Sementara itu, Sriwijaya menjual kapur barus sebagai komoditas utamanya dan biasanya para saudagar Cina menyebut komoditas ini dengan nama Na-shi.

4. Menjalin hubungan dengan bangsa asing

5 Fakta Menarik seputar Sejarah Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terkuat!ilustrasi budaya asing (Pixabay.com/DEZALB)

Berkat strategi-strategi yang diterapkan oleh para penguasa kerajaan, Sriwijaya berhasil mengeratkan hubungan dagang dengan beberapa bangsa asing, seperti Cina dan India. Seperti yang tercatat dalam sejarah Dinasti Tang (Sintangshu) yang menyebutkan bahwa Sriwijaya kerap mengirimkan dutanya ke Cina atau Kanton, selain itu kantor agen perdagangan yang didirikan di Kanton menyebutkan bahwa orang-orang Sriwijaya adalah salah satu orang yang menempati kantor tersebut.

Sriwijaya juga memiliki hubungan hangat dengan kerajaan di India Selatan, Chola. Meskipun tidak sepenuhnya mengenai kepentingan maritim, dimana Chola lebih memfokuskan hubungannya dengan Sriwijaya dalam bidang pengembangan agama Buddha Mahayana, seperti yang kita ketahui kala itu Sriwijaya menjadi pusat belajar agama tersebut.

5. Meminta bantuan “orang laut” 

5 Fakta Menarik seputar Sejarah Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terkuat!ilustrasi kapal laut (Pixabay.com/thommas68)

Strategi Sriwijaya mengenai memperkuat pertahanan wilayah kekuasaan terutama di laut, salah satunya adalah dengan mengandalkan kerja sama dengan "orang laut”. Strategi ini bukanlah kebohongan semata, hal tersebut memang benar adanya mengingat wilayah kekuasaan Sriwijaya yang sangat luas.

Maka dari itu, penguasa Sriwijaya memutuskan untuk bekerja sama dengan "orang laut" yang maksudnya adalah pengembara maupun bajak laut yang mereka anggap sangat andal, kuat, dan juga berpengalaman. Salah satu kawasan yang dijaga oleh para pengembara atau bajak laut yaitu pesisir Kepulauan Riau yang merupakan pintu masuk Selat Malaka. Menurut Munoz (dalam Abd Rahman Hamid, 2013:55) hasil pajak yang mereka tarik dari kegiatan perdagangan digunakan untuk membayar upeti kepada para pengembara atau bajak laut tersebut.

Sangat menarik, bukan, fakta-fakta mengenai Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim? Fakta mana yang baru kamu ketahui?

Baca Juga: Jarang Terekspos, Ini 5 Kerajaan Kuno Sebelum Islam di Jazirah Arab

Sekar Ayu Asmara Photo Writer Sekar Ayu Asmara

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya