5 Siput Laut dengan Warna Memukau, Bagaikan Bunga Bawah Laut!

Siput identik dengan tubuh yang lengket, gerakan yang lamban, dan lendir yang menjijikan. Namun, hal tersebut hanya berlaku bagi siput darat. Sebaliknya, siput laut yang hidup di dasar laut atau di terumbu karang memiliki ciri fisik, warna, corak, bentuk tubuh, dan kebiasaan yang sangat berbeda. Saking berbedanya, kamu akan tercengang jika melihat mereka secara langsung.
Lebih lanjut, banyak siput laut yang hadir dengan warna memukau dan mencolok, seperti kuning, biru, ungu, pink, cokelat, sampai ungu. Siput laut juga sangat unik karena banyak dari mereka yang memilki tonjolan dan tentakel di tubuhnya. Nah, supaya rasa penasaranmu terjawab kali ini kita akan membahas beberapa siput laut yang paling memukau, mencolok, cantik, dan tidak biasa!
1. Hopkin's rose nudibranch

Dilansir The Tide is Out, Ceratodoris rosacea atau hopkin's rose nudibranch jadi salah satu siput laut yang paling umum ditemukan di perairan selatan California. Hewan ini sangat mudah dikenali dari tubuhnya yang lunak, berwarna pink, dan ditumbuhi banyak tentakel yang panjang, mirip seperti rumput. Lebih lanjut, warna pink tersebut ia dapatkan dari makanannya, yaitu rosy bryozoan. Tapi tenang saja, hewan ini sama sekali tidak berbahaya, kok.
Uniknya, awalnya ia punya nama ilmiah Okenia rosacea. Namun pada tahun 2024 klasifikasinya direvisi dan nama ilmiahnya berubah menjadi C. rosacea seperti yang dikenal saat ini. Habitat utamanya sendiri mencakup daerah berbatu, terumbu karang, dan dasar laut berpasir. Ia juga termasuk hewan soliter yang artinya hidup sendiri dan jarang berinteraksi dengan sesamanya.
2. Nudibranch bertanduk

Seperti namanya, Hermissenda crassicornis atau nudibranch bertanduk punya empat tanduk panjang di bagian depan tubuhnya. Tanduk tersebut transparan dan punya beberapa corak, seperti corak garis biru dan corak krem di ujungnya. Tubuhnya juga transparan dan dihiasi garis biru yang menyala dari kepala sampai ekor. Tak cuma itu, hewan ini juga punya tantakel berwarna jingga kecokelatan di bagian punggung.
Dilansir Animal Diversity Web, ia merupakan satwa endemik benua Amerika dan bisa ditemukan di Amerika Serikat sampai Meksiko. Ia kerap terlihat di terumbu karang, daerah berbatu, dan dasar laut berpasir. Di sana, siput ini sering memakan invertebrata, seperti sponge, koral, dan hydropid. Selain itu, ia juga menunjukan sifat kanibalisme. Terakhir, ia punya peran yang cukup penting karena sering dijadikan bahan penelitian di bidang biomedical.
3. Shawl spanyol

Walau punya kata Spanyol di namanya, hewan dengan nama ilmiah Flabellinopsis iodinea ini bukan berasan dari Spanyol. Sebaliknya, ia justru bisa ditemukan di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Kepulauan Galapagos. Di sana populasinya melimpah dan ia sering terlihat memakan hydroid, jelas National Marine Sanctuary Foundation. Layaknya kebanyakan siput laut, hewan ini juga termasuk spesies hermaprodit yang artinya satu individu memiliki kelamin jantan dan betina secara bersamaan.
Lebih lanjut, warna ungu, kuning, jingga, dan merah di tubuhnya sangat mencolok dan menawan. Pertama, warna ungu terlihat di seluruh bagian tubuh. Kemudian, warna merah, kuning, dan jingga hadir di tentakel-tentakel yang ada di punggung. Nah, warna mencolok tersebut merupakan salah satu strategi pertahanan diri yang ia miliki. Warna mencoloknya disebut kolorasi aposematik dan digunakan sebagai sinyal untuk memperingati predator.
4. Varicose wart slug

Laman GBIF menjelaskan kalau hewan dengan nama ilmiah Phyllidia varicosa ini bisa ditemukan di Afrika, Timur Tengah, India, Australia, Malaysia, Cina, Papua Nugini, Filipina, sampai Indonesia. Ia mudah dikenali dari tubuhnya yang membulat dan perpaduan warnanya yang cerah, yaitu kuning, putih, dan hitam. Selain itu, tubuh bulat, lamban, dan ditumbuhi banyak tonjolan. Hal ini sangat berbeda dari siput laut lain yang cenderung memanjang, datar, dan memiliki tentakel.
Uniknya, individu muda dari timun laut graeffe punya warna mencolok yang mirip dengan siput ini. Persamaan warna tersebut merupakan contoh dari mimikri batesian. Dalam hal ini, individu muda timun laut greffe menirukan ciri fisik varicose wart slug yang beracun. Alhasil, predator tak akan mau memakannya karena mengira ia sebagai varicose wart slug yang beracun.
5. Coryphella pink

Spesies terakhir adalah Edmundsella pedata atau coryphella pink. Seperti namanya, tubuh siput ini dihiasi warna pink keunungan dan tentakel yang ujungnya berwarna putih. Biasanya ia ditemukan hidup menyendiri atau berpasang-pasangan. Daerah karang, bebatuan, dan dasar laut di wilayah Eropa jadi habitat utamanya, jelas iNaturalist. Dengan panjang yang hanya 2 sampai 5 centimeter hewan ini juga cukup kecil. Jadi, kamu akan kesulitan menemukannya jika tidak teliti dan cermat. Terakhir, makanan utamanya adalah hydrozoa yang sering ditemukan di terumbu karang.
Di saat siput darat tidak menarik dan punya warna gelap, siput laut justru sangat cerah dan menarik. Tercatat, ada spesies yang punya warna ungu dan pink. Di sisi lain, ada juga spesies berwarna biru dan transparan. Mereka juga punya struktur unik di tubuhnya, seperti tentakel dan beberapa tonjolan. Penyebaran siput laut juga luas dan umumnya bisa dijumpai di perairan hangat, wilayah terumbu karang, atau di dasar laut.