Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tanaman Bunga Kamboja Genus Plumeria, Bervariasi Tidak Membosankan!

Ilustrasi bunga kamboja genus Plumeria (commons.m.wikimedia.org/Anton Ardyanto)

Salah satu tanaman bunga yang terkenal cantik dengan aroma harum yang khas adalah kamboja. Selain beragam warna pada kelopak bunganya, bentuknya pun bervariasi, lho. Bahkan bunga yang juga disebut frangipani ini memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri. Hingga memiliki makna filosofis bagi suatu kebudayaan atau kepercayaan masyarakat dimana tanaman ini tumbuh.

Bunga kamboja merupakan tanaman bunga yang tumbuh di wilayah tropis Asia Tenggara termasuk Indonesia. Sedangkan, nama Plumeria sendiri mengambil nama dari seorang ahli yang disebutkan dalam website berjudul A History of the Plant Name Plumeria, Commonly Known as Frangipani oleh Nichole Tiernan. Bahwa nama tersebut diambil untuk menghormati seorang ahli botani bernama Charles Plumer, Raja Louis XIV dari Prancis. 

Maka, apa saja jenis dari bunga kamboja genus Plumeria? Serta keindahan dan keunikan apa yang dimilikinya? Yuk, ketahui dan lebih mengenalnya dengan menyimak ulasannya sebagai berikut. 

1. Plumeria alba

Ilustrasi Plumeria alba (commons.m.wikimedia.org/Andrew Massyn)

Bunga dari keluarga Apocynaceae ini juga disebut kamboja putih dengan bagian tengahnya berwarna kuning. Plumeria alba memiliki aroma yang harum. Dilansir dalam website Missouri Botanical Gardens, jenis bunga kamboja ini berasal dari Puerto Rico and the Lesser Antilles, Karibia. Namun, juga diperkenalkan di daerah tropis di dunia. 

Pertumbuhan tanaman bisa mencapai sekitar 15 sampai 25 kaki. Selain itu, memiliki cabang yang tebal dan tegak serta menghasilkan getah berwarna putih seperti susu. Bunga mekar saat musim semi hingga musim gugur di bagian ujung cabang. Daunnya lonjong berwarna hijau yang bergerombol tersusun spiral di ujung batang. 

Plumeria alba menyukai tanah dengan kelembaban kering hingga sedang. Serta tidak menyukai tanah yang basah, sehingga harus dihindari. Toleransi terhadap sinar matahari penuh. Dan merupakan tanaman meranggas, akan kehilangan daun dan bunga berhenti mekar saat musim dingin atau musim kemarau. Mereka banyak dibudidayakan secara luas, biasanya mudah tumbuh dengan melakukan stek batang. 

2. Plumeria inodora

Ilustrasi Plumeria inodora berwarna merah muda (commons.m.wikimedia.org/David E Mead)

Seperti spesies Plumeria sebelumnya, Plumeria inodora memiliki warna lebih merah muda sebagai nama lokalnya. Asalnya dari Amerika Serikat bagian Barat Daya, Amerika Selatan dan Karibia.

Dilansir dalam Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, tanaman ini tumbuh pada daerah tropis yang ditanam sebagai tanaman hias. Memiliki ciri-ciri seperti pada spesies Plumeria sp. lainnya. Namun, pada jenis kamboja ini mahkota bunganya merah muda dengan bagian tengah sedikit kuning. Sedangkan bentuk daunnya oval yang panjangnya meruncing serta ujung daunnya bulat atau tumpul. 

Untuk pertumbuhannya, tanaman kamboja ini kurang lebih sama, yaitu butuh sinar matahari yang melimpah. Dan tumbuh pada kondisi tanah yang kering, namun harus dilakukan penyiraman secukupnya. Tanaman ini menyukai lingkungan yang kering, sehingga terlalu sensitif terhadap tanah yang basah. Maka, perhatian drainase saat menanamnya di dalam pot. 

3. Plumeria obtusa

Ilustrasi Plumeria obtusa (commons.m.wikimedia.org/Gregor Dodson)

Jenis tanaman kamboja yang satu ini memiliki banyak nama, seperti disebutkan dalam website Gardenia Creating Gardens. Yaitu singapore plumeria, white frangipani, blunt-nose frangipani, singapore graveyard flower dan tanaman pagoda. Berasal dari Bahama dan Antillen Besar, namun juga diperkenalkan di daerah tropis dunia. 

Daunnya berwarna hijau tua, bentuk elips sempit, ujungnya membulat dengan panjang kira-kira 20 cm. Biasanya daun tersebut bergerombol di ujung cabang yang berdaging dan tebal. Sedangkan bunganya berwarna putih dan beraroma harum serta kelopak bulat dan biasanya melengkung di ujung. Bunganya mekar saat musim semi dan musim gugur. Karena memiliki aroma yang luar biasa, sehingga biasanya dijadikan sebagai lei atau dikenakan pada rambut. 

Pertumbuhannya tanaman kamboja ini bisa mencapai 10-25 cm. Seperti Plumeria sp. lainnya, tanaman ini juga menyukai sinar matahari penuh dengan kelembaban yang kering hingga sedang. Selain itu, kondisi drainase juga harus diperhatikan, siram dengan air secukupnya. Plumeria obtusa memiliki toleransi terhadap garam dan kekeringan. Biasanya tanaman ini diperbanyak dengan stek batangnya. 

4. Plumeria rubra

Ilustrasi Plumeria rubra berwarna merah muda (commons.m.wikimedia.org/Hans Hillewaert)

Jenis tanaman kamboja ini biasanya paling terkenal dan banyak dibudidayakan atau ditanam menjadi penghias halaman rumah. Dilansir dalam CABI Digital Library, Plumeria rubra berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Kolombia dan Venezuela) serta Meksiko. Spesies tanaman kamboja yang mudah tumbuh dan toleransi terhadap kekeringan serta garam. Selain tumbuh di negara tropis, juga pada daerah subtropis. 

Merupakan jenis tanaman perennial, bisa ditanam dari benih atau spora, bisa juga dengan stek batang. Tanaman ini bisa tumbuh mencapai 20 m, memiliki daun berbentuk lonjong sampai lonjong elips. Bagian dasar daun tumpul dan lancip ujungnya, panjang biasanya 40 cm dengan lebar 15 cm. Sedangkan bunganya berwarna merah muda, putih hingga kuning. Juga memiliki aroma yang sangat harum. 

5. Plumeria stenophylla

Ilustrasi Plumeria stenophylla (commons.m.wikimedia.org/Danish Valke)

Nama lain dari spesies Plumeria stenophylla yaitu Plumeria filifolia. Selain itu, memiliki nama umum seperti cuban frangipani dan narrow leaf frangipani. Dilansir dalam Flowers of India, jenis tanaman ini adalah pohon atau semak kecil yang memiliki percabangan tipis dengan getah bening susu ketika disayat. Bagian batang tua berwarna abu-abu sedangkan bagian muda lebih berwarna hijau dan biasanya terdapat bekas daun yang telah gugur. 

Daunnya memiliki bentuk tombak linier bergantian hampir filiform, bermembran dengan panjang sekitar 13-18 cm. Bunganya berwarna putih dengan bagian tengah sedikit kekuningan. Kelopak bunga berjumlah 5 lobus dengan mahkota berbentuk corong dengan tabung sepanjang 1-1,5 cm. Atau dengan bentuk lonjong bulat telur sampai bulat telur. 

Selain itu, juga menghasilkan buah yang akan menjadi bakal benih. Berbentuk fusiform folikel berpasangan dan berlawanan dengan panjang 8-9 cm. Lalu, buah ini akan pecah setelah matang berisi buah pipih dengan sayap membran. Dan akan terlepas dan terbang karena angin sebagai pendukung persebarannya. 

6. Plumeria pudica

Ilustrasi Plumeria pudica (commons.m.wikimedia.org/Vengolis)

Jenis kamboja ini juga disebut dengan kamboja pengantin, yang umumnya tumbuh di daerah tropis. Plumeria pudica berasal dari Panama, Venezuela dan Kolumbia. Kelopak bunganya juga berwarna putih dan bagian tengah kekuningan. 

Dilansir dalam BIOTIKA, yang membedakan adalah bentuk daunnya bertudung ular kobra. Dengan ujung daun lancip hingga berekor. Pada tabung mahkota melekuk dan ujung cuping mahkota meruncing. Biasanya jenis ini menjadi tanaman kamboja hias. Yang mana, ditanam di halaman rumah, kebun hingga taman kota. 

7. Plumeria 'Bali-Whirl'

Ilustrasi Plumeria 'Bali-Whirl' (commons.m.wikimedia.org/lamnamc)

Jika Plumeria sp. lainnya memiliki kelopak bunga tunggal, berbeda dengan Plumeria 'Bali-Whirl' yang memiliki kelopak ganda atau bertumpukan. Ini yang menjadikannya ciri khas dan beraroma. Dilansir dalam Flora & Fauna Web, pertumbuhan bunganya sangat melimpah sepanjang tahun. Jenis ini juga banyak dibudidayakan aroma harum juga bunganya berwarna kuning yang terkesan cerah. 

Pertumbuhan Plumeria 'Bali-Whirl' merupakan semak besar atau pohon yang bisa tumbuh mencapai 8 m. Batangnya jika disayat akan menghasilkan getah putih. Sedangkan bentuk daunnya elips, berwarna hijau dan bertekstur kasar serta cenderung berkumpul di ujung cabang. Lebih jelasnya, setiap bunga memiliki 10 kelopak kuning dengan pinggirannya berwarna putih. 

Umumnya, jenis kamboja ini menjadi tanaman hias di kebun maupun halaman rumah. Yang mana, dalam pertumbuhannya menyukai cahaya matahari penuh dengan kondisi tanah kering. Serta ketika penanaman harus diperhatikan baik untuk drainasenya supaya tidak terjadi pembusukan akar. Perbanyakan tanaman Plumeria 'Bali-Whirl' bisa dengan pemotongan batang maupun pencangkokan. 

8. Plumeria stenopetala

Ilustrasi tanaman Plumeria stenopetala (commons.m.wikimedia.org/Daderot)

Jenis tanaman kamboja yang satu ini merupakan yang paling unik. Plumeria stenopetala memiliki bentuk bunga yang ketika mekar seperti kaki laba-laba yang panjang. Dilansir dalam website Florida Colors Plumeria Nursery, jenis ini berasal dari Kuba yang juga memiliki aroma sangat harum. Sehingga, menjadikan salah satu koleksi bunga kamboja dari genus Plumeria yang cocok untuk bunga hias. 

Kelopak bunganya berwarna putih, tipis dan keriting membentuk kelompok besar menggantung dan lebat. Aroma harum bunga sangat kuat seperti perpaduan melati dan anyelir. Memiliki daun yang sempit dan halus. Pohonnya berukuran kecil seperti tanaman merambat. Pertumbuhan tanaman ini sama seperti Plumeria sp. lainnya yang memiliki adaptasi baik dalam berbagai iklim. 

Namun, untuk pertumbuhannya tidak bisa dilakukan dengan stek batang, lebih baik dengan pencangkokan atau menanamnya dari biji. Kekurangan jika menanam dari biji, pertumbuhannya tidak berlangsung maksimal atau kelangsungan hidupnya lebih pendek. Akan tetapi, karena Plumeria stenopetala langka dan begitu unik, menjadikannya pilihan jenis bunga kamboja yang cocok untuk para kolektor yang ingin merawatnya. 

Begitu menarik keberagaman bunga kamboja dalam genus Plumeria yang unik dan cantik. Sehingga, cocok bagi para pecinta tanaman bunga kamboja untuk menjadikan salah satu atau lebih dari genus Plumeria sebagai penghias halaman atau pekarangan rumah. Selain menampilkan warna-warni bunganya, tampilan bentuknya yang juga variasi, sehingga tidak membosankan. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us