Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ternyata Ini, lho Hal-hal yang Bikin Kamu Betah Belanja

xhostel.com
xhostel.com

Paco Underhill, seorang psikolog lingkungan yang pernah meneliti perilaku konsumen di setiap toko melalui CCTV menemukan fakta-fakta unik dari hasil penelitiannya mengenai faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ditambah ‘kesengajaan’ para pemilik toko agar banyak orang yang tertarik dengan barang yang dijualnya. Penasaran apa saja? Yuk, cek analisisnya!

1. Sebuah Kursi Di Antara Barang Dagangan

gettyimages
gettyimages

Bagi para suami atau cowok, mungkin tidak sedikit dari kalian yang kelelahan karena berbelanja bersama pasangan yang pergi dari satu toko ke toko lain hanya untuk menemukan satu jenis barang.

Pertanyaannya adalah, apa yang akan kamu lakukan ketika menemukan sebuah kursi di toko tersebut?

Mungkin sebagian memilih duduk dan sebagian lagi mengacuhkannya. Terlepas dari pilihan tersebut, percaya atau tidak, kursi tersebut memang dirancang agar kamu duduk dan memperhatikan barang-barang di sekeliling sehingga kamu tertarik untuk membelinya.

2. Musik Bertempo Lambat

slate.com
slate.com

Pemutaran musik di toko-toko merupakan hal yang lumrah dari dulu hingga sekarang. Kamu mungkin banyak mendengar musik bertempo lambat yang diputar di toko buku. Telah ditemukan bahwa tempo musik mempengaruhi lamanya seseorang berbelanja.

3. Penyimpanan Barang Di Rak Yang Sejajar Dengan Pandangan Mata

shutterstock
shutterstock

Bukan tanpa maksud, hal ini memang kerap tidak disadari banyak orang. Banyak barang lama atau barang yang diharapkan cepat laku disimpan di rak yang sejajar dengan pandangan agar kamu melihat dan membelinya.

4. Ruang Yang Agak Luas Antarlorong

theodysseyonline.com
theodysseyonline.com

Bagi perempuan, sentuhan fisik menjadi hal yang sensitif dan terkadang bisa menimbulkan konflik. Terlepas dari penyesuaian ruang dan rak yang sudah seharusnya, Paco menyarankan para pemilik toko untuk memberi ruang yang cukup agar kaum perempuan bisa melihat barang dengan santai tanpa menimbulkan kerisihan. Ruang yang tidak sesak tentunya membuat kamu sebagai konsumen lebih nyaman.

5. Ketidakjelasan Letak Barang Bagi Pria

marketingkeys.net
marketingkeys.net

Disadari atau tidak, kaum pria, mungkin pernah mencari suatu barang di supermarket namun tidak menemukannya–sekalipun telah berkeliling. Dari riset yang dilakukan Paco, ketidakjelasan letak barang dan papan tanda malah membuat kaum pria tidak jadi berbelanja dan lebih memilih meninggalkan toko. Gimana, boys? Apa pernah kayak gitu?

6. Iklan atau Tulisan di Sebuah Lift

dreamcss.com
dreamcss.com

Ketika kamu menaiki sebuah lift kemudian lift tersebut mulai turun dengan agak lambat, perhatian kamu dan orang-orang mungkin teralihkan pada sebuah iklan yang bisa dibaca atau dilihat sehingga iklan tersebut pada akhirnya menjadi sorotan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan, yakni melihat iklan tersebut berkali-kali, kamu mungkin akan tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

7. Deskripsi Produk

bblunt.com
bblunt.com

Deskripsi produk dari sebuah majalah atau tulisan di internet merupakan cara yang menguntungkan kedua belah pihak. Di satu sisi pihak penjual menawarkan barang dengan sejelas mungkin, di satu sisi kamu paling tidak mempunyai ‘bayangan’ terhadap produk yang akan dibeli. Misalnya, deskripsi bahan dari sebuah pakaian dengan kata ‘lembut dan nyaman’.

Perlu diingat bahwa hasil-hasil riset tersebut tidak sepenuhnya terjadi pada setiap orang. Perilaku kamu sebagai konsumen bisa saja dipengaruhi oleh banyak hal seperti kebutuhan, minat, dan faktor internal lainnya. Juga, belum tentu setiap toko atau penjual melakukan hal tersebut untuk tujuan ekonomis. Gimana, guys? Apa hal-hal tersebut memang dirasakan ketika kamu berbelanja?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us