The Galapagos Affair, Kisah Misterius yang Diangkat Jadi Film Eden

- Pemukiman pertama di Pulau Floreana dimulai oleh pasangan Friedrich Ritter dan Dore Strauch.
- Keluarga Wittmer menjadi pemukim kedua di Pulau Floreana setelah membaca tulisan-tulisan Ritter.
- Situasi Pulau Floreana semakin tidak kondusif dan diperparah dengan bencana kekeringan serta hilangnya penghuni secara misterius.
Eden (2024) merupakan film misteri survival yang disutradarai oleh Ron Howard. Meskipun sudah tayang di Toronto International Film Festival tahun lalu, Eden baru akan dirilis di bioskop Amerika Serikat pada 22 Agustus 2025.
Cerita dalam film Eden diangkat dari kisah misterius yang pernah terjadi di Pulau Floreana, Galapagos dan dikenal dengan nama The Galapagos Affair. Film yang dibintangi oleh Daniel Brühl, Jude Law, Vanessa Kirby, Sydney Sweeney dan Ana de Armas ini mengikuti lika-liku, intrik dan misteri kehidupan para pemukim pertama pulau tersebut yang semuanya berasal dari Eropa. Untuk tahu lebih jelas seputar The Galapagos Affair, simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.
1. Pemukiman pertama di Pulau Floreana dimulai oleh pasangan Friedrich Ritter dan Dore Strauch

Friedrich Ritter dan Dore Strauch adalah pasangan asal Jerman yang tiba di Pulau Floreana pada tahun 1929. Ritter merupakan dokter ahli pengobatan holistik dan selama ini merawat Strauch yang menderita multiple sclerosis. Mereka berdua meninggalkan pasangannya masing-masing untuk memulai kehidupan baru di tempat yang asing.
Ritter dan Strauch membangun semuanya dari awal, seperti rumah sederhana, kebun buah dan sayur, juga peternakan ayam kecil-kecilan. Ritter suka menuliskan berbagai aktivitas barunya lalu mengirim tulisan-tulisan tersebut ke media massa di Berlin.
Karena tulisannya viral, Ritter dan Strauch beberapa kali menerima kunjungan dari orang asing yang ingin merasakan langsung kehidupan di Pulau Floreana. Walau begitu, para pengunjung ini tidak pernah benar-benar bermukim di pulau tersebut karena sulitnya untuk menjalani kehidupan alam liar seperti Ritter dan Strauch.
2. Keluarga Wittmer menjadi pemukim kedua di Pulau Floreana

Keluarga Wittmer adalah salah satu tamu dari Jerman yang pernah diterima oleh Ritters dan Strauch di tahun 1932. Keluarga ini terdiri dari pasangan Heinz dan Margriet Wittmer serta anak remajanya yang bernama Harry.
Heinz sebelumnya bekerja sebagai sekretaris pribadi walikota Cologne. Akan tetapi, perubahan situasi ekonomi dan politik di negaranya pada tahun 1930an membuat Heinz dan Margriet berpikir untuk pergi meninggalkan Jerman. Selain itu, dia juga mengkhawatirkan kesehatan Harry yang menderita kelainan jantung.
Setelah membaca tulisan-tulisan Ritter, Heinz berpikir untuk mengikuti jejak Ritter dan Strauch yang sudah memulai kehidupan di Pulau Floreana. Margriet yang saat itu tengah hamil lima bulan setuju untuk pindah ke Pulau Floreana mengingat di sana sudah ada dr. Ritter yang bisa membantu persalinannya nanti.
Ritter dan Strauch banyak membantu Heinz dan Margriet selama tahap penyesuaian awal di Pulau Floreana. Meski begitu, kedua pasangan tersebut tidak selalu sering berinteraksi karena perbedaan gaya hidup diantara mereka.
3. Kedatangan Baroness mengubah suasana damai Pulau Floreana

Hanya berselang dua bulan dari kedatangan keluarga Wittmer, seorang wanita muda asal Austria yang bernama Eloise Wehrborn de Wagner-Bosquet atau Baroness von Wagner, tiba di Pulau Floreana. Dia tidak datang sendiri melainkan bersama dua orang kekasihnya yaitu Robert Phillipson dan Rudolf Lorenz.
Baroness von Wagner tertarik menetap di Pulau Floreana setelah membaca laporan salah seorang pengusaha yacht yang pernah mengunjungi pulau tersebut. Terinspirasi untuk membangun hotel mewah di sana, Baroness von Wagner bahkan rela meninggalkan bisnis butik-nya di Paris.
Setelah kedatangan Baroness von Wagner, Pulau Floreana menjadi lebih sering disinggahi oleh banyak yacht. Baroness von Wagner kerap menunjukkan perilaku eksentrik seperti membawa senapan, membesar-besarkan cerita seputar Pulau Floreana kepada setiap kapten yacht yang singgah, termasuk menyebut dirinya sendiri sebagai Queen of Floreana. Atas sikapnya tersebut, baik pasangan Ritter-Strauch maupun keluarga Wittmer, sama-sama tidak menyukai keberadaannya di tengah-tengah mereka.
4. Situasi Pulau Floreana semakin tidak kondusif dan diperparah dengan bencana kekeringan

Baronness von Wagner memulai pembangunan hotel mewahnya dengan bantuan Lorenz dan Phillipson. Semakin hari, Baronness von Wagner terlihat lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Phillipson dan terus mengabaikan Lorenz. Sampai akhirnya, Lorenz beberapa kali menumpang di kediaman keluarga Wittmer.
Di sisi lain, Pulau Floreana kala itu dilanda kekeringan yang cukup panjang. Situasi ini semakin menyulitkan pasangan Ritter-Strauch yang menerapkan pola makan vegetarian. Di tengah kesulitan ini, Ritter dan Strauch pun semakin sering terlibat pertengkaran.
5. Dua penghuni menghilang secara misterius dan dua lainnya tewas mengenaskan

Tanggal 27 Maret 1934, Baroness von Wagner dan Phillipson dinyatakan hilang. Menurut keterangan Margriet Wittmer, keduanya sempat berpamitan dengannya untuk meninggalkan Floreana karena pembangunan hotelnya yang tidak berjalan lancar. Baroness von Wagner dan Phillipson juga mengatakan akan naik yacht milik kolega mereka menuju Tahiti.
Tak lama setelah kabar menghilangnya Baroness von Wagner dan Phillipson, Lorenz bergegas pergi untuk meninggalkan Pulau Floreana. Lorenz meminta bantuan seorang nelayan asal Norwegia untuk mengantarnya ke Pulau Santa Cruz lalu lanjut ke Pulau San Cristóbal.
Lorenz dan nelayan tersebut sampai di Pulau Santa Cruz akan tetapi keduanya menghilang dalam perjalanan menuju Pulau San Cristóbal. Beberapa bulan setelahnya, mayat keduanya ditemukan di Pulau Marchena. Anehnya, Pulau Marchena terletak sangat jauh dari Pulau Santa Cruz maupun Pulau San Chrisróbal.
Memasuki bulan November 1934, Pulau Floreana kembali digegerkan dengan kematian Ritter. Diduga Ritter tewas setelah mengkonsumsi daging ayam yang sudah busuk. Strauch memutuskan untuk kembali ke Jerman tak lama setelah kematian Ritter.
6. Tidak pernah ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi

Dore Strauch dan Friedrich Ritter meragukan pernyataan Margriet Wittmer terkait nasib Baroness von Wagner dan Phillipson. Sebagai sesama penghuni Pulau Floreana, Strauch dan Ritter tidak pernah mengetahui ada kapal yang datang selama satu minggu sebelum hilangnya kedua orang tersebut. Selain itu, tidak pernah ada yang mengkonfirmasi bahwa keduanya telah sampai di Tahiti.
Hal yang lebih mencengangkan lagi, barang-barang Baroness von Wagner dan Phillipson masih tersimpan rapi di rumahnya. Ritter dan Strauch mencurigai Lorenz yang telah membunuh keduanya dan keluarga Wittmer membantu Lorenz dengan mengarang cerita.
Sementara itu, Margriet Wittmer menduga bahwa Strauch merupakan orang di balik kematian Ritter. Menurut Strauch, kekeringan memaksa mereka mengkonsumsi daging ayam karena tidak ada lagi sayuran atau buah-buahan yang dapat dipanen. Meski begitu, Margriet tetap mencurigai Strauch karena dirinya sama sekali tidak mengalami keracunan.
Karena tidak ada penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini, kematian Ritter pun dianggap sebagai musibah. Adapun nasib Baroness von Wagner dan Phillipson masih menjadi misteri sampai saat ini. Begitu pula dengan Lorenz yang secara misterius bisa berada di Pulau Marchena.
Sekembalinya di Jerman, Strauch menuliskan memoarnya dalam sebuah buku berjudul The Galapagos Affair: Satans Came to Eden yang terbit pada 1936. Strauch dikabarkan meninggal dunia pada 1943.
Adapun keluarga Wittmer memutuskan tetap bertahan di Pulau Floreana setelah serangkaian peristiwa misterius tersebut. Seperti Strauch, Margriet Wittmer juga menulis buku terkait kehidupannya di pulau tersebut. Bukunya yang berjudul Floreana: A Woman's Pilgrimage to the Galapagos ini pertama kali terbit di tahun 1959.
Dalam tahun-tahun berikutnya, keluarga Wittmer dikenal sebagai pemilik hotel dan aneka bisnis pariwisata di Kepulauan Galapagos. Margriet Wittmer meninggal di tahun 2000 dan dikebumikan di Pulau Floreana, bersama dengan Heinz yang sudah tiada sejak 40 tahun sebelumnya.
Dengan meninggalnya Margriet Wittmer, The Galapagos Affair tetap menjadi misteri yang terus diceritakan kepada para wisatawan Galapagos. Kalau menurutmu, kira-kira sebenarnya apa yang terjadi pada Baroness von Wagner dan Phillipson? Benarkah Ritter sengaja diracun oleh Strauch?