Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan viralnya seekor gajah bernama Tikiri. Pasalnya, gajah asal Sri Lanka ini memiliki tubuh yang kurus kering! Bahkan, tulang-tulangnya pun menonjol karena kurang gizi. Setelah fotonya viral di media sosial, para warga net pun melayangkan protes dan menunjukkan simpati di internet.
Mengapa kondisi gajah Tikiri bisa seperti ini? Dan bagaimana kondisinya sekarang? Kenali lebih dekat lewat artikel berikut. Simak yuk!
Tikiri berpartisipasi dalam Festival Perahera di Sri Lanka bersama sekitar 60 ekor gajah lainnya. Mulanya, tidak ada yang tahu tentang tubuhnya yang kurus atau kondisinya yang lemah. Padahal, gajah betina ini sudah berusia 70 tahun dengan tubuh yang kurus kering. Ini karena Tikiri memakai kostum yang menutupi sebagian besar tubuhnya.
Gajah ini dipekerjakan mulai pagi sampai larut malam selama sepuluh hari berturut-turut. Bukan hanya itu, Tikiri dan gajah-gajah lainnya harus berjalan beberapa kilometer setiap hari selama acara berlangsung. Kondisi festival dinilai tidak ramah bagi gajah karena terlalu bising, penuh dengan asap dan kembang api, ungkap laman CNN, mengutip dari Facebook Save Elephant Foundation.
We can't doubt the power of social media. Setelah viral, gelombang protes dari warga net pun mulai berdatangan. Di Twitter, warga net melayangkan kritik lewat tagar #SaveTikiri. Ada pula petisi dalam laman Change.org yang menuntut agar Perdana Menteri Sri Lanka mengakhiri penyiksaan terhadap Tikiri.
Per tanggal 27 Agustus 2019, petisi ini telah ditandatangani hingga 45.802 orang dengan gol 50.000 tanda tangan. Berkat petisi ini, panitia penyelenggara dalam Festival Perahera pun menarik Tikiri dari pawai. Kepala penjaga kuil Sri Dalada Maligawa, Pradeep Nilanga Dela menyebut bahwa Tikiri sedang dirawat saat ini, jelas laman CNN.
Pihak kuil sempat memberikan pembelaan terkait Tikiri. Staf kuil mengatakan bahwa gajah betina ini memiliki penyakit pencernaan yang membuatnya sulit gemuk. Namun, mereka menganggap bahwa penyakit ini tak memengaruhi kekuatan dan kemampuannya. Tikiri dianggap cukup sehat dan kuat untuk mengikuti festival, jelas laman Mothership.
Lebih lanjut, staf kuil menyatakan bahwa hanya gajah yang sehat yang diizinkan berpartisipasi dalam festival ini. Apalagi, pemilik Tikiri secara khusus meminta gajahnya terlibat dalam festival. Menurutnya, gajah yang sakit akan sembuh setelah mempersembahkan diri dan mengikuti festival. Apakah benar demikian?
Meski sudah dipisahkan dari festival dan pihak kuil mengaku telah merawat Tikiri, hal sebaliknya terjadi. Facebook Save Elephant Foundation yang diposting tanggal 15 Agustus menunjukkan foto gajah Tikiri yang tergeletak tak berdaya di tanah. Diperkirakan, Tikiri sudah kelelahan dan tak sanggup untuk berjalan lagi.
Padahal, beberapa hari lalu, dokter hewan yang menangani Tikiri menyebut bahwa gajah ini sudah pulih dan bisa berjalan lagi. Tidak bisa dipastikan bagaimana kondisi Tikiri sekarang, karena Facebook Save Elephant Foundation belum memberikan pemberitahuan terbaru seputar Tikiri lagi.
Nah, itulah fakta singkat seputar Tikiri, gajah kurus kering asal Sri Lanka. Semoga Tikiri cepat pulih dan tidak ada lagi gajah yang mengalami nasib serupa, ya!