5 Tips Menjaga Hewan Peliharaan tetap Nyaman saat Gerhana Matahari

18 Feb 2024, 16:29 WIB

ilustrasi menemani kucing (unsplash.com/Tomato)

Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang terjadi ketika bulan berada dalam satu garis lurus di antara matahari dan bumi. Walaupun terjadi saat siang hari, sisi bumi yang terdampak gerhana matahari akan terlihat gelap akibat terhalangnya sinar matahari oleh bulan.

Kondisi siang yang terasa gelap seperti suasana malam ini bisa menyebabkan hewan-hewan menunjukkan perilaku berbeda. Menurut asisten professor biologi dari University of Arkansas Little Rock, meskipun kebanyakan tidak menunjukkan perilaku ketakutan, hewan peliharaan seperti anjing dapat memperlihatkan perasaan gelisah atau kebingungan. Supaya anjing atau kucingmu tetap nyaman selama gerhana matahari berlangsung, simak tipsnya berikut ini ya.

1. Tetap jaga rutinitas harian

ilustrasi kucing makan (unsplash.com/Hulki Okan Tabak)

Pada dasarnya, hewan hasil domestikasi sudah terbiasa mengikuti jadwal harian pemiliknya dan tidak menjadikan tanda-tanda alam sebagai satu-satunya patokan aktivitas harian mereka. Meskipun pemberitahuan akan terjadinya gerhana matahari sudah kamu ketahui, jangan sampai ini mengubah jadwal harian peliharaanmu. Usahakan untuk tetap mengatur jadwal makan dan play-time seperti biasa.

2. Lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah

ilustrasi kucing di dalam rumah (unsplash.com/Paul Hanaoka)

Menatap matahari saat terjadi gerhana memang dapat membahayakan penglihatan. Dikutip dari American Pitbull Foundation, hewan peliharaan seperti anjing sebenarnya tidak memiliki kecenderungan untuk menatap matahari secara langsung. Meskipun demikian, untuk berjaga-jaga dari kemungkinan terburuk, lebih baik untuk tidak membawa hewan peliharaan ke luar rumah saat gerhana matahari berlangsung.

Selain meminimalisasi risiko bahaya terhadap penglihatan, membawa hewan ke dalam rumah juga dapat mengurangi efek stres akibat kerumunan. Gerhana matahari cukup jarang terjadi sehingga orang-orang akan cenderung berkumpul untuk melihat fenomena alam ini.

3. Sediakan mainan dan aktivitas menarik

ilustrasi anjing bermain dalam rumah (unsplash.com/Julie Marsh)

Supaya tidak bosan selama di dalam rumah, tetap luangkan waktu untuk stimulasi hewan peliharaanmu. Sediakan mainan favoritnya untuk tetap membuatnya sibuk agar tidak hanya fokus pada suasana gelap yang terjadi saat gerhana.

Selain suasana gelap, keramaian di sekitar rumah yang terjadi karena kerumunan orang juga bisa membuat hewan merasa gelisah. Untuk mensiasatinya, kamu juga bisa menyalakan musik atau acara TV kesukaan anabul-mu.

4. Amati jika terjadi perubahan perilaku

ilustrasi anjing berdiam di rumah (unsplash.com/Dominik QN)

Dibandingkan hewan liar, hewan peliharaan umumnya tidak menunjukkan perubahan perilaku signifikan ketika terjadi gerhana matahari. Kucing yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah bisa jadi tidak akan terpengaruh banyak dengan adanya fenomena gerhana matahari.

Meskipun demikian, tentu saja terdapat variasi perilaku di antara hewan peliharaan. Artinya, tetap ada kemungkinan kemunculan perilaku gelisah, takut atau stres selama gerhana matahari berlangsung. Jika situasi seperti ini terjadi, pastikan kamu selalu ada disampingnya untuk memberi rasa ketenangan.

5. Bersabar terhadap perubahan perilaku yang ditunjukkan

ilustrasi bermain bersama hewan peliharaan (unsplash.com/Alin Luna)

Hewan peliharaan yang memiliki riwayat separation anxiety issue akan lebih besar kemungkinannya untuk menunjukkan perilaku takut dan gelisah jika terdapat perubahan lingkungan di sekitarnya, termasuk gerhana matahari. Kalau doggy atau anabul-mu termasuk kategori ini, pastikan untuk selalu menemaninya dan bersabar dengan perubahan perilakunya. Yakinlah bahwa setelah gerhana matahari selesai, perilakunya akan kembali seperti sediakala.

Meski jarang terjadi, gerhana matahari dapat membuat sebagian hewan peliharaan merasa tidak nyaman, terutama yang memiliki riwayat separation anxiety. Jika sobat berbulu-mu pernah memiliki riwayat separation anxiety yang parah, tidak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter hewan untuk penanganan tepat sesuai kondisinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.