Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Trinil Kaki Kuning Kecil (commons.wikimedia.org/Wwcsig)
Trinil Kaki Kuning Kecil (commons.wikimedia.org/Wwcsig)

Intinya sih...

  • Trinil Kaki Kuning Kecil memiliki wilayah penyebaran di hutan boreal Kanada dan Alaska, serta bermigrasi ke wilayah hangat Amerika Selatan.

  • Burung ini pemakan invertebrata seperti lalat dan kumbang, serta mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

  • Trinil Kaki Kuning Kecil memiliki panggilan khas dan melakukan migrasi jarak jauh hingga 15.000 kilometer serta bersifat monogami saat berkembang biak.

Dunia burung selalu menyimpan keunikan yang menarik untuk diketahui. Salah satunya ialah trinil Kaki Kuning Kecil yang memiliki nama ilmiah Tringa flavipes dan famili Scolopacidae. Burung berukuran sedang-besar ini memiliki karakteristik yang mudah dikenali dengan tubuh ramping bergaris abu-abu kecokelatan dan putih, paruh panjang, serta kaki panjang berwarna kuning cerah yang menjadi ciri khasnya. Bersama dengan Tringa melanoleuca, burung ini merupakan salah satu burung perandai yang menghuni Benua Amerika.

Dengan panjang tubuh mencapai 23-27 cm, berat 79,5-90,9 gram, dan lebar sayap 59-64 cm, Trinil Kaki Kuning Kecil menunjukkan adaptasi sempurna untuk kehidupan di habitat pantai. Burung yang dapat hidup hingga 4 tahun di alam liar ini memiliki keunikan pada dadanya yang bergaris-garis dan sisi tubuh yang ditandai dengan garis-garis pendek yang halus, memberikan pola yang indah pada bulunya. Yuk, simak fakta-fakta berikut ini untuk mengenal lebih dekat Trinil Kaki Kuning Kecil!

1. Wilayah penyebaran

Trinil Kaki Kuning Kecil (commons.wikimedia.org/Anna.Alabina)

Laman Canada.ca menjelaskan bahwa, trinil kaki kuning kecil berkembang biak terutama di kawasan hutan boreal yang membentang di Kanada dan Alaska. Hampir seluruh provinsi dan teritori di kedua wilayah ini menjadi habitat alami mereka, kecuali Kepulauan Maritim. Saat musim dingin, spesies ini bermigrasi ke wilayah lebih hangat, seperti pesisir Amerika Selatan. Mereka paling banyak ditemukan di pesisir utara Amerika Selatan serta dataran sub-tropis seperti Pampas di Argentina Utara, Uruguay, dan Brasil Selatan.

Saat musim kawin tiba, trinil kaki kuning kecil membangun sarangnya di tanah kering yang berada dekat lahan gambut, rawa, dan kolam di tengah hutan boreal dan taiga. Selain habitat alami, mereka juga sering terlihat di berbagai lahan basah lainnya seperti rawa-rawa garam pesisir, muara, dan kolam air tawar. Tambahan pula, spesies ini mampu beradaptasi dengan baik di lahan basah buatan manusia, seperti sawah yang tergenang serta laguna limbah, menunjukkan fleksibilitasnya dalam memilih lokasi bersarang.

2. Apa yang dimakannya?

Trinil Kaki Kuning Kecil (commons.wikimedia.org/USFWS Mountain-Prairie)

Animal Diversity Web menginformasikan bahwa, trinil kaki kuning kecil dikenal sebagai burung pemakan invertebrata, dengan lalat dan kumbang sebagai menu utamanya. Akan tetapi, mereka juga tak segan menyantap mangsa lain seperti ikan kecil, siput, laba-laba, krustasea, cacing, bahkan biji-bijian. Keanekaragaman makanan menjelaskan kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar, terutama di lahan basah.

Untuk mencari makan, burung ini biasanya berjalan di air dangkal atau di lumpur sambil mematuk mangsa yang terlihat di permukaan atau tersembunyi di bawahnya. Dengan paruhnya cukup panjang, mereka menusuk-nusuk air atau menggoyangkan paruh dari sisi ke sisi guna mendeteksi dan menangkap mangsa. Aktivitas mencari makan ini dapat dilakukan kapan saja sepanjang hari, terutama di perairan yang hanya beberapa sentimeter dalamnya.

3. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Trinil Kaki Kuning Kecil (commons.wikimedia.org/Katja Schulz)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa, trinil kaki kuning kecil memiliki berbagai jenis panggilan khas yang berperan penting dalam komunikasi antarindividu, terutama selama musim berkembang biak. Baik jantan maupun betina kerap mengeluarkan suara "tu-tu" yang terdengar seperti salam atau panggilan kontak. Selain itu, mereka juga menggunakan suara "kip" yang tajam, sering kali diiringi dengan gerakan mengangguk pada ekor dan kepala. Panggilan ini juga digunakan induk saat berinteraksi dengan anak-anaknya, atau oleh jantan dan betina sebelum proses kawin dimulai, lho.

4. Mereka bermigrasi jarak jauh

Trinil Kaki Kuning Kecil (commons.wikimedia.org/lwolfartist)

Melansir Birds of the World, trinil kaki kuning kecil dikenal sebagai burung migran jarak jauh yang memiliki sebaran luas di Amerika Utara. Mereka melakukan perjalanan musiman yang panjang, terutama melintasi wilayah pedalaman saat musim semi dan gugur, serta mengikuti jalur Pantai Atlantik pada musim gugur. Saat berada di wilayah musim dingin atau di bagian selatan area berkembang biak, mereka kerap terlihat berbaur dengan kerabat dekatnya Tringa Melanoleuca.

Burung ini mampu menempuh perjalanan hingga 15.000 kilometer dalam sekali migrasi, menghubungkan habitat di hutan subarktik dengan tempat singgah di Amerika Selatan bagian selatan. Pola migrasinya pun cukup teratur betina dewasa biasanya menjadi yang pertama meninggalkan lokasi berkembang biak pada awal Juli, disusul jantan pada pertengahan bulan yang sama. Jika ada yang gagal berkembang biak, burung ini bisa lebih cepat bermigrasi sejak pertengahan Juni.

5. Sistem reproduksi

Trinil Kaki Kuning Kecil (commons.wikimedia.org/Melissa McMasters)

Laman Canada.ca menyebutkan bahwa, trinil kaki kuning kecil sudah dapat berkembang biak sejak usia satu tahun, dengan panjang generasi sekitar empat tahun. Burung ini bersifat monogami yang artinya menjaga kesetiaan terhadap pasangan saja selama musim kawin tiba. Biasanya, betina bertelur satu kali dalam satu musim, dengan jumlah sekitar empat butir telur yang diletakkan pada pertengahan Mei.

Proses inkubasi berlangsung selama kurang lebih 22 hari, dan setelah menetas, anak-anak burung segera meninggalkan sarang untuk memulai hidup mandiri. Kendatipun pasangan induk hanya mempertahankan sebagian kecil wilayah di sekitar sarang atau anak-anaknya, mereka dikenal sebagai penjelajah aktif. Burung dewasa dapat menempuh jarak beberapa kilometer dari sarangnya untuk mencari makan di lahan basah terdekat.

Tambahan lagi, status konservasinya Least Concern atau gak mengkhawatirkan dari IUCN. Burung ini gak hanya menarik karena penampilannya yang khas dan kemampuan bermigrasi hingga 15.000 kilometer, tetapi juga karena cara makan, serta strategi berkembang biaknya yang unik, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team