5 Burung Trinil Unik yang Bisa Dijumpai di Pantai, Kakinya Panjang!

- Burung trinil merupakan burung terestrial yang aktif di perairan, seperti sawah, danau, pinggir sungai, dan semak lembap
- Trinil kaki kuning besar adalah hewan soliter yang hidup di Amerika dan Eropa, mencari makanan di perairan dangkal
- Trinil hijau bukan hewan berkelompok, bisa ditemukan di berbagai area lembap di Afrika, Eropa, Timur Tengah, Rusia, India, Jepang, Malaysia, dan Kalimantan
Burung trinil atau trinil merupakan penyebutan bagi burung berukuran sedang yang berasal dari genus Tringa. Secara umum, burung trinil merupakan burung terestrial yang kerap beraktivitas di perairan, seperti sawah, danau, pinggir sungai, dan semak-semak yang lembap. Kakinya panjang, paruhnya lurus, tubuhnya berwarna cokelat, dan gerakannya cukup gesit.
Lebih lanjut, burung trinil sendiri terdiri dari beberapa spesies. Tiap spesies juga punya keunikan, kebiasaan, dan ciri khas tersendiri. Ada yang besar, warnanya unik, bahkan ada yang bisa ditemukan di Indonesia. Selain itu, kebanyakan spesies trinil juga bisa kamu temukan di pinggir pantai yang kaya akan sumber makanan. Nah, mari kita bahas beberapa burung trinil yang bisa ditemukan di pantai agar kamu bisa mengidentifikasi mereka!
1. Trinil kaki kuning besar

Dilansir Animal Diversity Web, Tringa melanoleuca atau trinil kaki kuning besar merupakan burung pesisir berukuran sedang dengan panjang 36 centimeter. Seperti namanya, ia memiliki kaki yang panjang, besar, dan punya warna kuning yang mencolok. Lebih lanjut, kaki panjang tersebut membuat burung ini tidak tenggelam saat sedang berjalan di perairan dangkal. Biasanya, sembari berjalan dan berkelana, ia akan mencari makanan yang berupa ikan, kodok, biji-bijian, atau buah-buahan.
Trinil kaki kuning besar merupakan hewan soliter yang hidup menyendiri. Ia juga bisa aktif pada malam dan siang hari dan tersebut membuatnya bisa mencari makanan dengan efisien. Soal penyebaran, ia bisa dijumpai di benua Amerika dan Eropa. Umumnya, burung ini sering terlihat beraktivitas di sungai, pinggir pantai, area lembap, dan pulau-pulau kecil yang jauh dari jangkauan manusia.
2. Trinil hijau

Warna hijau di tubuh burung ini terlihat di bagian atas tubuh dan sayapnya, tapi warna hijau tersebut tidak terang dan mencolok seperti daun atau rumput. Sebaliknya, hijaunya pudar dan bercampur dengan warna cokelat. Soal penyebaran, hewan dengan nama ilmiah Tringa ochropus ini bisa dijumpai di Afrika, Eropa, Timur Tengah, Rusia, India, Jepang, Malaysia, dan Pulau Kalimantan.
Dilansir Thai National Parks, trinil hijau bukan hewan yang hidup berkelompok, tapi terkadang ia akan berkumpul dan mencari makan bersama-sama dalam kelompok kecil. Setelah selesai mencari makan, kelompok tersebut akan bubar dan trinil hijau akan kembali menyendiri. Trinil hijau bisa dijumpai di berbagai area lembap, mulai dari sungai, rawa, kolam, area payau, dataran tinggi, semak-semak, sampai area pinggir pantai.
3. Trinil soliter

Tringa solitaria atau trinil soliter sangat sering terlihat di pinggir pantai, sungai, daerah berlumpur, dan hutan. Dilansir BirdLife DataZone, ia merupakan hewan endemik benua Amerika dan bisa ditemukan dari Alaska hingga Amerika Selatan. Trinil soliter juga bukan hewan yang terancam punah. Saat ini, ia memiliki risiko kepunahan yang rendah dan masuk ke kategori least concern atau risiko rendah.
Panjang trinil soliter berkisar antara 18 sampai 23 centimeter, bentang sayapnya sekitar 50 centimeter, dan bobotnya 65 gram. Trinil soliter juga dibagi menjadi dua subspesies, yaitu Tringa solitaria solitaria dan Tringa solitaria cinnamomea. Ketika bertelur, trinil soliter tak akan membuat sarang, sebaliknya ia akan menggunakan sarang bekas burung lain. Telur yang ia hasilkan juga tak banyak, yaitu hanya tiga sampai lima butir telur.
4. Trinil rawa

Sepertinya, nama hewan ini sudah mendeskripsikan habitat dan tempat tinggalnya. Dalam hal ini, ia kerap ditemukan di wilayah rawa yang basah dan ditumbuhi banyak vegetasi, pinggir pantai yang berlumpur, dan sungai yang memiliki banyak pasokan makanan. Soal penyebaran, burung dengan nama ilmiah Tringa stagnatilis ini bisa kamu temukan Afrika, sebagian Eropa, Asia Tengah, India, Australia, Sri Lanka, Malaysia, Thailand, Selandia Baru, sampai Indonesia. Trinil rawa memang pendek dengan panjang yang hanya sekitar 22 sampai 26 centimeter, namun sayapnya lebar karena membentang hingga 59 centimeter. Kemudian bobot maksimal unggas ini bisa mencapai 120 gram.
5. Trinil kaki merah

Layaknya trinil kaki kuning besar, Tringa totanus atau trinil kaki merah dapat dikenali dari warna kakinya. Dalam hal ini, unggas berwarna cokelat ini punya kaki ramping berwarna merah atau jingga terang. Dilansir iNaturalist, trinil kaki merah memiliki beberapa subspesies, yaitu Tringa totanus totanus, Tringa totanus robusta, Tringa totanus ussuriensis, Tringa totanus terrignotae, Tringa totanus craggi, dan Tringa totanus eurhina.
Tiap subspesies memiliki penyebaran yang berbeda, mulai dari Semenanjung Malaya, Indonesia, Afrika, Siberia, Mongolia, sampai Irlandia. Seperti spesies trinil lain, trinil kaki merah kerap ditemukan di area bakau, pinggir pantai, sungai, atau danau. Di sana, ia sering terlihat beterbangan, berkelana, atau mencari makanan yang berupa invertebrata berkuran kecil. Terakhir, burung ini cukup berisik dan memiliki suara keras yang khas.
Ternyata, tiap spesies burung trinil memiliki ciri khasnya masing-masing. Ada yang kakinya merah, kuning, tubuhnya berwarna hijau, bahkan ada yang hidup menyendiri. Nah, semua ciri khas tersebut membuat mereka mudah dikenali dan dibedakan dari spesies lain. Sayangnya, burung trinili termasuk burung yang pemalu dan sensitif. Jadi, kamu akan kesulitan mengamati burung ini karena ia akan langsung kabur saat didekati oleh manusia.