tidak mudah rusak dan tahan lama sehingga bisa digunakan berkali-kali dan dapat disimpan dalam waktu yang lama;
diakui secara universal dan mudah dikenal sehingga bisa dipastikan keasliannya;
memiliki stabilitas sehingga uang memiliki nilai yang konstan atau naik;
mudah dibawa dan dipindahtangankan dari satu orang ke orang lain serta dari satu tempat ke tempat lain.
Uang Terbuat dari Apa? Beda Negara, Beda Bahan

- Uang merupakan alat tukar penting dalam perekonomian yang memiliki karakteristik khusus agar dapat diterima dan digunakan secara luas.
- Bahan pembuatan uang berbeda di tiap negara, mulai dari katun, linen, hingga polimer. Bahan-bahan tersebut dipilih agar uang tahan lama dan sulit dipalsukan.
- Proses pembuatan uang dilakukan melalui tahapan teknis yang ketat sebelum diedarkan ke masyarakat.
Ada ungkapan uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya uang dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari alat pembayaran di pasar hingga investasi jangka panjang, uang digunakan untuk mendorong kegiatan perekonomian suatu negara.
Lantas, uang terbuat dari apa? Kenapa uang begitu penting untuk kehidupan manusia? Berikut ini penjelasan tentang uang, mulai dari definisi, bahan pembuat, hingga proses pembuatannya.
1. Definisi uang

Dikutip dari Britannica, uang merupakan alat tukar yang digunakan untuk mengekspresikan harga dan nilai. Adapun, fungsinya memfasilitasi perdagangan dan ukuran utama pada kekayaan. Uang merupakan komoditas yang diterima semua orang sebagai alat tukar dalam perekonomian.
Sementara, berdasarkan The Economic Times, uang merupakan alat tukar terpusat, diterima secara umum, dan dapat memfasilitasi dalam transaksi barang ataupun jasa. Tujuan uang diciptakan untuk mencegah adanya kerugian dalam kegiatan perdagangan. Dengan begitu, uang merupakan jawaban atas kelemahan dari sistem barter.
2. Karakteristik dan jenis uang

Suatu barang tak bisa begitu saja disebut sebagai uang. Ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi agar bisa disebut dengan uang dan bisa dijadikan alat tukar. Beberapa karakteristik uang yang harus terpenuhi:
Dengan karakteristik-karakteristik tersebut, kini ada dua jenis uang yang ada di dunia. Jenis uang tersebut antara lain uang logam dan kertas dengan nilai yang ditentukan oleh negara masing-masing. Adapun, setiap negara memiliki mata uang sendiri yang dibuat dengan bahan-bahan khusus.
3. Bahan yang digunakan untuk membuat uang

Pembuatan uang tak hanya mencetak gambar di atas kertas. Perlu ketelitian dan teknologi agar tidak mudah ditiru. Bahan yang digunakan juga tak sembarang karena dipilih secara khusus agar tidak mudah rusak dan tahan lama. Untuk itu, setiap negara di dunia memiliki bahan berbeda sesuai dengan kebijakan masing-masing.
Dikutip dari Bureau of Engraving and Printing, uang kertas dolar Amerika terbuat dari 25 persen linen dan 75 persen katun dengan serat merah serta biru. Sementara, berdasarkan Bank of England, pound sterling terbuat dari polimer yang tahan terhadap kelembapan dan kotoran. Beda pula di China, dikutip dari China Global Television Network, renminbi terbuat dari kertas katun dengan tanda air.
Lain lagi kalau rupiah, mata uang Indonesia yang terdiri dari logam dan kertas. Dikutip dari Bank Indonesia, uang kertas yang ada di masyarakat terbuat dari serat kapas. Sementara, uang logam rupiah terbuat dari aluminium dan nikel. Namun, Bank Indonesia juga pernah mengeluarkan uang logam dari emas atau perak untuk memperingati hari dan tokoh bersejarah.
4. Tahapan membuat uang

Untuk membuat uang logam dan kertas rupiah, Bank Indonesia menunjuk Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) untuk mencetak. Tak sekadar mencetak, Perum Peruri harus melewati tahapan-tahapan pembuatan uang sebelum akhirnya resmi dicetak. Adapun, tahapan-tahapan pembuatan uang:
- Pembuatan desain dan gambar (engraving)
Proses ini memakan waktu sekitar 2—3 bulan. Rekomendasi desain dari Bank Indonesia kemudian diberikan kepada Perum Peruri. - Pencetakan warna dasar (offset printing)
Tahap pencetakan warna dasar dilakukan pada kedua sisi uang kertas. - Pencetakan intaglio (intaglio printing)
Proses pencetakan lanjutan berfungsi untuk menyempurnakan detail, termasuk warna dan elemen pengaman. - Penomoran (numbering)
Nomor seri pada uang perlu dicetak, lalu dilanjutkan dengan pengecekan ulang. Tujuannya untuk memastikan tidak terjadi kesalahan. - PemotonganSetelah seluruh proses pencetakan selesai dan sesuai standar, uang yang telah dicetak kemudian memasuki tahap pemotongan.
- Penyelesaian akhir (finishing)
Ini menjadi tahap akhir yang mencakup pemeriksaan, penyusunan, pengemasan uang, hingga proses pengiriman.
5. Cara mengetahui keaslian rupiah

Walau sudah menggunakan bahan pilihan dan tahap pembuatan yang teliti, masih banyak uang palsu yang beredar di masyarakat. Untungnya, keaslian uang rupiah bisa dikenali dengan pancaindra secara kasatmata. Untuk mengenali keaslian uang rupiah, bisa dilakukan dengan cara 3D, yaitu dilihat, diraba dan diterawang.
- Dilihat artinya rupiah bisa dikenali lewat warna terang dan adanya benang pengaman. Ada pula tinta logo BI yang bisa berubah warna dengan sudut pandang tertentu. Terakhir, adanya cetakan garis-garis lurus yang menimbulkan efek warna pelangi.
- Diraba artinya ada bagian kasar pada angka nominal, huruf terbilang, gambar utama, burung garuda, dan kode difabel netra.
- Diterawang artinya ada tanda air (watermark) di bagian kosong berupa gambar pahlawan. Ada gambar saling isi atau rekto verso lambang BI saat diterawang ke arah cahaya.
Nah, sekarang kamu sudah tahu uang terbuat dari apa. Tak hanya dibuat dengan bahan khusus, uang juga dibuat dengan tahapan-tahapan yang rumit. Untuk itu, kenali keaslian uang dengan 3D agar tidak tertipu uang palsu, ya!

















