Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pesawat (unsplash.com/Chris Leipelt)

Di dunia ini, terdapat orang-orang super kaya (baik pejabat negara, politisi, public figure, maupun selebriti) yang menggunakan pesawat jet pribadi untuk bepergian, bahkan ke tempat yang jaraknya dekat. Dengan jet pribadi, mereka bebas pergi ke mana saja, tanpa mengikuti jadwal atau menjalani pemeriksaan keamanan dan proses boarding yang memakan waktu lama. Selain itu, mereka tak perlu berbagi ruang dengan orang asing (lebih private).

Sayangnya, orang yang bepergian dengan pesawat jet pribadi bertanggung jawab atas emisi yang 45 kali lebih banyak daripada orang yang terbang dengan pesawat komersial. Ini berarti polusi udara yang dilepaskan ke atmosfer lebih besar.

Masih berbicara tentang polusi udara, berikut ini 10 titik di Jakarta yang paling tercemar per Minggu (17/12/2023) pukul 09.00 WIB. Scroll down, please!

1. Mengenal tentang indeks kualitas udara terlebih dahulu

Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) adalah metode pengukuran global untuk mengetahui bersih atau tidaknya udara di suatu lokasi. Berdasarkan skornya, AQI dibagi menjadi enam kategori, yaitu:

  • Baik: AQI 0-50. Partikulat halus (PM2.5) berkisar antara 0-12 μg/m³. Kualitas udara memuaskan dengan sedikit risiko bagi kesehatan.
  • Sedang: AQI 51-100. PM2.5 berkisar antara 12-35 μg/m³. Individu yang sensitif harus menghindari aktivitas di luar ruangan.
  • Tidak sehat untuk populasi sensitif: AQI 101-150. PM2.5 berkisar antara 35-55 μg/m³. Masyarakat umum dan individu yang sensitif berisiko mengalami iritasi dan gangguan pernapasan.
  • Tidak sehat: AQI 151-200. PM2.5 berkisar antara 55-150 μg/m³. Peningkatan kemungkinan efek samping pada jantung dan paru-paru pada masyarakat umum.
  • Sangat tidak sehat: AQI 201-300. PM2.5 berkisar antara 150-250 μg/m³. Masyarakat umum akan sangat terpengaruh. Kelompok sensitif harus membatasi aktivitas di luar ruangan.
  • Berbahaya: AQI di atas 300. PM2.5 di atas 250 μg/m³. Masyarakat umum berisiko tinggi mengalami iritasi yang kuat dan efek kesehatan yang merugikan. Semua orang harus menghindari aktivitas di luar ruangan.

2. Daftar titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk

ilustrasi suasana car free day Jakarta (commons.wikimedia.org/Saipul bakrie)

Setelah membaca penjelasan singkat tentang indeks kualitas udara, berikut ini 10 titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk:

  1. Jeruk Purut (AQI 165)
  2. Cilandak Barat (AQI 164)
  3. Kemang V (AQI 160)
  4. Kemang Dalam IX (AQI 156)
  5. The RBS/Senopati (AQI 153)
  6. Ascott Kuningan/Jl. Prof. Dr. Satrio (AQI 151)
  7. Agung Sedayu Group - WTP Ebony/Jl. Ebony Golf Raya (AQI 149)
  8. Kompas Gramedia/Jl. Palmerah Selatan (AQI 149)
  9. Duitku PG, Kebon Jeruk (AQI 146)
  10. Gran Melia Jakarta/Jl. H. R. Rasuna Said (AQI 146)

3. Saat kualitas udara memburuk, lakukan ini untuk melindungi diri

American Lung Association memberikan beberapa tips sederhana untuk melindungi diri sendiri dan orang tersayang dari bahaya polusi udara, seperti:

  • Periksa prakiraan polusi udara harian di daerah kita. Misalnya dengan memantau www.iqair.com atau aplikasi Nafas sebelum keluar rumah.
  • Hindari berolahraga di luar ruangan saat AQI tinggi. Lebih baik, lakukan home workout.
  • Gunakan masker yang tepat jika akan keluar rumah. Yang paling direkomendasikan adalah masker N95 atau KN95.
  • Mengurangi pemakaian listrik.
  • Lebih baik berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.
  • Tidak membakar sampah karena asapnya mengandung bahan kimia beracun.

Editorial Team