Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Wilayah di Jakarta yang Paling Berpolusi per 19 November 2023

ilustrasi gas buang kendaraan bermotor menyebabkan polusi udara (commons.wikimedia.org/kallerna)
ilustrasi gas buang kendaraan bermotor menyebabkan polusi udara (commons.wikimedia.org/kallerna)

Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa ada lebih dari 12 juta pengidap asma di Indonesia pada tahun 2020. Di sisi lain, menurut World Health Organization (WHO), asma diperkirakan diderita oleh 262 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2019.

Ini adalah penyakit yang membuat saluran napas menyempit dan mengalami peradangan. Salah satu hal yang bisa memicu kambuhnya asma adalah polutan udara akibat aktivitas industri dan kendaraan bermotor.

Masih berbicara tentang polusi udara, berikut ini 10 titik di Jakarta yang paling tercemar per Minggu (19/11/2023) pukul 13.00 WIB. Geser layarmu ke bawah!

1. Mengenal tentang indeks kualitas udara terlebih dahulu

Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) adalah metode pengukuran global untuk mengetahui bersih atau tidaknya udara di suatu lokasi. Berdasarkan skornya, AQI dibagi menjadi enam kategori, yaitu:

  • Baik: AQI 0-50. Partikulat halus (PM2.5) berkisar antara 0-12 μg/m³. Kualitas udara memuaskan dengan sedikit risiko bagi kesehatan.
  • Sedang: AQI 51-100. PM2.5 berkisar antara 12-35 μg/m³. Individu yang sensitif harus menghindari aktivitas di luar ruangan.
  • Tidak sehat untuk populasi sensitif: AQI 101-150. PM2.5 berkisar antara 35-55 μg/m³. Masyarakat umum dan individu yang sensitif berisiko mengalami iritasi dan gangguan pernapasan.
  • Tidak sehat: AQI 151-200. PM2.5 berkisar antara 55-150 μg/m³. Peningkatan kemungkinan efek samping pada jantung dan paru-paru pada masyarakat umum.
  • Sangat tidak sehat: AQI 201-300. PM2.5 berkisar antara 150-250 μg/m³. Masyarakat umum akan sangat terpengaruh. Kelompok sensitif harus membatasi aktivitas di luar ruangan.
  • Berbahaya: AQI di atas 300. PM2.5 di atas 250 μg/m³. Masyarakat umum berisiko tinggi mengalami iritasi yang kuat dan efek kesehatan yang merugikan. Semua orang harus menghindari aktivitas di luar ruangan.

2. Daftar titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk

ilustrasi pemandangan Stadion Gelora Bung Karno dari kejauhan (commons.wikimedia.org/Davidelit)
ilustrasi pemandangan Stadion Gelora Bung Karno dari kejauhan (commons.wikimedia.org/Davidelit)

Setelah membaca penjelasan singkat tentang indeks kualitas udara, berikut ini 10 titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk:

  1. AHP - Capital Place 2/Jl. Jenderal Gatot Subroto (AQI 158)
  2. Ascott Kuningan/Jl. Prof. Dr. Satrio (AQI 157)
  3. Kemang Dalam IX (AQI 155)
  4. Kemang V (AQI 155)
  5. Layar Permai PIK (AQI 155)
  6. AHP - Capital Place/Jl. Jenderal Gatot Subroto (AQI 154)
  7. Gran Melia Jakarta/Jl. H.R. Rasuna Said (AQI 154)
  8. Jeruk Purut (AQI 154)
  9. Kompas Gramedia/Jl. Palmerah Selatan (AQI 154)
  10. The RBS/Senopati (AQI 154)

3. Saat kualitas udara memburuk, lakukan ini untuk melindungi diri

American Lung Association memberikan beberapa tips sederhana untuk melindungi diri sendiri dan orang tersayang dari bahaya polusi udara, seperti:

  • Periksa prakiraan polusi udara harian di daerah kita. Misalnya dengan memantau www.iqair.com atau aplikasi Nafas sebelum keluar rumah.
  • Hindari berolahraga di luar ruangan saat AQI tinggi. Lebih baik, lakukan home workout.
  • Gunakan masker yang tepat jika akan keluar rumah. Yang paling direkomendasikan adalah masker N95 atau KN95.
  • Mengurangi pemakaian listrik.
  • Lebih baik berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.
  • Tidak membakar sampah karena asapnya mengandung bahan kimia beracun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Achmad Fatkhur Rozi
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us