Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Rafflesia Hasseltii yang Baru Ditemukan di Sumatra

 Fakta Rafflesia Hasseltii
Bunga Rafflesia hasseltii ditemukan warga di Puncak Bukit Kawah Sungai Bulu Merdap Desa Bukit Ulu. (Dok. Taman Nasional Kerinci Seblat)
Intinya sih...
  • Rafflesia hasseltii terancam punah karena populasi kecil dan tingginya mortalitas kuncup sebelum bunga mekar sempurna.
  • Jumlah bunga individu R. hasseltii sangat terbatas, kurang dari 10 kuncup per lokasi, membuatnya sangat langka dan membutuhkan perlindungan khusus.
  • Rafflesia hasseltii adalah parasit yang hidup bergantung pada tumbuhan inangnya, tetrastigma, sehingga sangat sensitif terhadap kerusakan habitat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penemuan mekarnya bunga Rafflesia hasseltii di Sijunjung, Sumatra Barat, menarik perhatian publik dan para peneliti. Setelah pencarian panjang hingga 13 tahun, spesies langka ini akhirnya ditemukan mekar sempurna di tengah hutan hujan yang masih terjaga. Warna merah darah dengan bercak putih di kelopaknya membuat kemunculannya tampak mencolok.

Penasaran kenapa tanamanan langka ini begitu istimewa? Nah, ada banyak fakta Rafflesia hasseltii yang menarik untuk dibahas, mulai dari ciri fisiknya, habitat alaminya, hingga alasan kemunculannya sangat sulit diprediksi. Simak selengkapnya di sini!

1. Status konservasinya sangat terancam punah

Rafflesia hasseltii termasuk tumbuhan yang memiliki status Critical Endangered atau sangat terancam punah. Prof. Agus Susatya, peneliti rafflesia sekaligus Guru Besar Universitas Bengkulu, menjelaskan bahwa meskipun spesies ini telah ditemukan sejak 1879 dan tersebar dari Sumatra hingga Kalimantan Barat, populasinya di alam liar sangat kecil dan terfragmentasi. Hal ini membuat keberadaan R. hasseltii menjadi sangat rentan terhadap perubahan lingkungan dan tekanan manusia.

Status kritis ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu jumlah populasi kecil dan tingginya mortalitas kuncup sebelum bunga sempat mekar sempurna. Banyak kuncup yang mati sehingga tidak dapat berkembang menjadi bunga dewasa yang pada akhirnya menghambat siklus reproduksi spesies ini. Prof. Agus juga menegaskan bahwa tanpa proteksi serius, Rafflesia hasseltii berisiko punah dalam waktu dekat.

2. Jumlah yang sangat terbatas

Data lapangan menunjukkan bahwa jumlah bunga individu R. hasseltii kurang dari 10 kuncup per lokasi. Kondisi ini membuat populasi di setiap habitat sangat kecil dan sulit berkembang. Kelangkaan ini diperparah karena bunga Rafflesia mekar sangat jarang sehingga kesempatan untuk mengamati atau mempelajari spesiesnya pun terbatas.

Selain itu, banyak kuncup yang mati sebelum mekar sempurna akibat berbagai faktor lingkungan, seperti perubahan suhu, kelembapan, atau serangan hama. Hal ini membuat regenerasi alami spesies ini terganggu. Populasi yang kecil dan kematian kuncup yang tinggi menjadi alasan utama R. hasseltii termasuk spesies yang sangat langka dan membutuhkan perlindungan khusus.

3. Parasit yang hidup bergantung pada tumbuhan lain

Rafflesia hasseltii adalah parasit sempurna (holoparasite) yang tidak memiliki daun, batang, maupun akar sejati. Tumbuhan ini hanya terlihat melalui bunganya karena organ vegetatifnya tidak ada. Nutrisi sepenuhnya diperoleh dari tanaman inangnya, yaitu tetrastigma, yang menjadi kunci kelangsungan hidup rafflesia.

Ketergantungan penuh pada inang membuat spesies ini sangat sensitif terhadap kerusakan habitat. Jika tanaman tetrastigma terganggu, rafflesia juga akan sulit bertahan.

4. Keindahan dan ukuran bunga yang menakjubkan

Dari sekitar 30 jenis rafflesia yang ada, R. hasseltii dianggap sebagai salah satu spesies paling estetis. Prof. Agus menyebutkan bahwa bunga ini memiliki warna merah marun dengan pola khas yang unik. Ukurannya juga besar, mencapai diameter 60—70 sentimeter sehingga membuatnya menjadi salah satu bunga terbesar di dunia.

Keindahan dan ukuran bunga ini pun menjadikannya objek penelitian dan wisata alam yang menarik. Namun, karena mekarnya sangat jarang dan populasinya terbatas, kesempatan untuk melihat bunga ini dalam kondisi mekar sempurna pun sangat langka.

5. Tumbuh menempel pada tumbuhan anggur hutan atau tetrastigma

Rafflesia hasseltii hanya dapat hidup menempel pada tetrastigma, tanaman inang yang termasuk kerabat anggur. Tanpa keberadaan tetrastigma, spesies rafflesia ini tidak dapat bertahan hidup. Ketergantungan ini membuatnya sangat sensitif terhadap perusakan habitat dan perubahan ekosistem.

Oleh karenanya, perlindungan R. hasseltii harus dilakukan secara in situ, yaitu di habitat aslinya dengan meminimalkan interaksi manusia dan mencegah konversi lahan. Edukasi kepada masyarakat lokal juga menjadi kunci untuk melindunginya.

6. Manfaat dan penggunaan tradisional

Beberapa suku tradisional menggunakan bunga R. hasseltii sebagai obat tradisional. Penelitian di Malaysia dengan tikus menunjukkan bahwa bubuk bunga yang diaplikasikan pada luka tampak membantu proses penyembuhan, meskipun tidak berbeda signifikan dibanding hydrogel komersial. Selain itu, bunga ini juga digunakan sebagai tanaman hias dan menjadi sumber makanan bagi beberapa hewan di hutan hujan Sumatra.

7. Perbedaan Rafflesia hasseltii dan Rafflesia arnoldii

Meski sama-sama dikenal sebagai bunga raksasa yang tumbuh di hutan Sumatra dan Kalimantan, Rafflesia hasseltii dan Rafflesia arnoldii punya ciri khas yang cukup berbeda. Perbedaan ini terlihat dari ukuran, warna, lama mekar, hingga daerah persebarannya. Berikut detail perbedaan Rafflesia hasseltii dan Rafflesia arnoldii:

Perbedaan Rafflesia hasseltii dan Rafflesia arnoldii

tabel perbedaan Rafflesia hasseltii dan Rafflesia arnoldii

Aspek

Rafflesia arnoldii

Rafflesia hasseltii

Ukuran

Merupakan bunga terbesar di dunia dengan diameter dapat mencapai kurang lebih 1 meter.

Berukuran lebih kecil, biasanya sekitar 60—70 cm.

Warna Bunga

Dominan merah kecokelatan dengan bintik-bintik putih.

Warna lebih pekat seperti marun atau merah darah dengan bintik putih.

Lama Mekar

Umumnya mekar sangat singkat, hanya beberapa hari.

Bisa bertahan hingga sekitar satu minggu.

Sebaran

Banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.

Tersebar di Bengkulu, Sumatera Barat, serta Kalimantan Barat.

Itulah beberapa fakta Rafflesia hasseltii yang memperlihatkan betapa istimewanya bunga langka ini. Semakin kita mengenalnya, makin terasa pentingnya menjaga kelestariannya, ya. Yuk, ikut mendukung upaya konservasi agar pesona bunga ini tetap dapat dinikmati generasi berikutnya!

FAQ seputar fakta Rafflesia hasseltii

Kenapa Rafflesia hasseltii dianggap sangat langka?

Karena populasinya kecil, tiap lokasi biasanya hanya memiliki kurang dari 10 kuncup, dan banyak kuncup mati sebelum mekar.

Apa yang membedakan Rafflesia hasseltii dari Rafflesia arnoldii?

R. hasseltii berukuran lebih kecil dan berwarna merah marun, sedangkan R. arnoldii bisa mencapai 1 meter dan berwarna merah kecokelatan.

Di mana Rafflesia hasseltii ditemukan?

Bunga ini tumbuh alami di hutan Sumatra dan sebagian Kalimantan Barat, terutama di kawasan hutan yang masih terjaga.

Kenapa bunga ini tidak punya daun atau akar?

Karena R. hasseltii adalah parasit sempurna yang sepenuhnya bergantung pada inang Tetrastigma untuk hidup.

Referensi

"Rafflesia Hasseltii". iNaturalist. Diakses November 2025.
"Rafflesia Hasseltii - Uses, Benefits & Common Names". Selina Wamucii. Diakses November 2025.
"Rafflesia: Known As the 'Corpse Flower' Due To Its Offending Smell". One Earth. Diakses November 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Science

See More

7 Fakta Rafflesia Hasseltii yang Baru Ditemukan di Sumatra

21 Nov 2025, 11:41 WIBScience