Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Demam pada Kucing yang Berpotensi Mengancam Nyawa

ilustrasi hewan kucing (unsplash.com/Thewonderalice)

Tingkah laku kucing yang sering kali tidak terduga membuat cat owner merasa senang dan terhibur. Namun, jika kucing yang biasanya aktif menjadi tiba-tiba murung dan diam, kamu patut curiga.

Salah satu penyebab yang mungkin terjadi adalah kucing sedang mengalami demam. Cat owner harus waspada karena kondisi ini bisa menjadi pertanda suatu penyakit atau masalah lain yang bisa membahayakan kucing kesayangan. Supaya kamu lebih memahami kondisi demam pada kucing, yuk, simak fakta-fakta di bawah ini!

1.Apakah yang dimaksud dengan demam?

ilustrasi kucing demam (unsplash.com/Cintya Marisa)

VCA Hospitals melansir bahwa demam didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh. Normalnya, suhu tubuh kucing berada pada kisaran 38,1 hingga 39,2 derajat Celsius. Suhu tubuh normal juga bisa berada di bawah itu hingga 37,2 derajat Celsius.

Jika suhu tubuh melebihi kisaran tersebut, artinya kucing mengalami demam. Hal ini bisa menjadi alarm yang penting bagi cat owner mengingat demam adalah pertanda ada yang tidak beres pada tubuh mereka, seperti awal munculnya penyakit.

2.Faktor penyebab demam

ilustrasi hewan kucing (pexels.com/Matheus Guimarães)

Demam dipicu oleh keberadaan pyrogen, yaitu zat yang dapat memproduksi demam. Ada dua jenis dari zat tersebut, yaitu pyrogen endogen dan eksogen. Lalu apa perbedaannya?

Berdasarkan laporan dari Davies The Veterinary Specialist, pyrogen endogen berasal dari dalam tubuh, seperti sel-sel sistem imun. Sementara itu, pyrogen eksogen adalah faktor yang berasal dari luar tubuh, seperti agen infeksius atau obat-obatan tertentu.

3.Tanda-tanda kucing mengalami demam

ilustrasi kucing (pexels.com/Christopher Schruff)

Kucing yang mengalami demam biasanya akan mengalami perubahan perilaku akibat badan yang terasa tidak sehat. Dilansir WebMD, tanda-tanda umum dari kondisi tersebut adalah nafsu makan dan minum turun, dehidrasi, lemah, bersembunyi, menggigil dan napas cepat, serta depresi.

Jika cat owner mendapati kucing mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter hewan. Ingat, jangan coba mengobati sendiri, ya!

4.Cara memastikan kucing menderita demam

ilustrasi termometer digital (unsplash.com/Edgar Soto)

Demam tidak bisa diketahui hanya dari menyentuh badan kucing. Sebab, pada dasarnya suhu mereka normalnya lebih tinggi dari manusia, sehingga tubuhnya akan terasa lebih hangat jika disentuh.

Dilansir WebMD, cara akurat untuk mengetahui demam adalah dengan mengukur suhu rektal. Pakailah termometer digital yang bisa dibeli di apotek atau toko alat kesehatan. Berikan sedikit pelumas pada ujungnya dan masukkan ke dalam anus kucing.

Usahakan ada orang lain yang membantu untuk memegangi tubuh mereka agar termometer tak terlepas sebelum waktunya. Setelah selesai, bersihkan termometer dengan kapas beralkohol.

5.Kapan demam menjadi berbahaya?

ilustrasi hewan kucing (unsplash.com/Fuu J)

Dilansir VCA Hospitals, demam adalah suatu proses alami yang bermanfaat untuk menghambat perkembangan patogen dalam tubuh. Namun, jika kondisi ini bertahan hingga dua hari, apalagi disertai penurunan kondisi, maka bisa jadi berbahaya.

Demam yang berlebihan hingga mencapai suhu 40,5 derajat Celsius dapat menyebabkan kucing menjadi lemah, nafsu makan turun, dan dengan cepat mengalami dehidrasi. Jika suhu melebihi 41,1 derajat Celsius, kondisi pembengkakan otak, gangguan sumsum tulang belakang, dan gangguan pembekuan darah dapat terjadi dan mengancam nyawa.

6.Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat kucing demam?

ilustrasi kucing divaksin (pexels.com/Gustavo Fring)

Jika kucing mengalami demam, usahakan untuk segera membawa ke dokter hewan, terlebih jika kondisi itu sudah berlangsung lebih dari 24 jam. Dokter hewan akan membantu memeriksa kondisi kucing untuk menemukan penyebab demam.

Cat owner dilarang keras untuk mengambil tindakan dengan mengobati sendiri. Obat-obatan seperti paracetamol dan asam asetilsalisilat tidak boleh diberikan kepada mereka. Alih-alih menurunkan demam, hal ini malah membuat kucing keracunan.

Ingat, jika kucing mengalami demam, segera konsultasikan pada dokter hewan. Semakin cepat diketahui penyebabnya, maka demam akan lebih mudah diatasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us