Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Krisis Lingkungan, Masalah yang Kini Kita Hadapi Setiap Hari

ilustrasi dampak krisis lingkungan yang mulai terasa dalam kehidupan sehari-hari
ilustrasi dampak krisis lingkungan yang mulai terasa dalam kehidupan sehari-hari (pixabay.com/pixabay)
Intinya sih...
  • Cuaca semakin tidak menentu, dengan hujan lebat tiba-tiba dan musim kemarau yang panjang.
  • Udara panas dan kualitas udara memburuk, meningkatkan risiko gangguan kesehatan bagi masyarakat.
  • Banjir lebih sering terjadi akibat perubahan iklim, merusak rumah dan infrastruktur serta mengganggu aktivitas masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Krisis lingkungan kini bukan lagi cerita jauh yang hanya terdengar di berita atau laporan ilmiah. Dampaknya sudah mulai terasa dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari perubahan cuaca yang ekstrem hingga tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti air dan pangan. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan yang sehat memiliki peran penting dalam kualitas hidup kita.

Situasi ini mengingatkan kita bahwa masalah lingkungan menjadi tanggung jawab setiap manusia karena kitalah yang bersinggungan langsung dan hidup di dalamnya. Untuk melihat tanda-tanda krisis lingkungan yang sudah nyata di sekitar kita dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari, yuk, simak pembahasannya berikut ini.

1. Cuaca semakin tidak menentu

ilustrasi badai petir sebagai gambaran cuaca ekstrem yang kini makin sulit diprediksi
ilustrasi badai petir sebagai gambaran cuaca ekstrem yang kini makin sulit diprediksi (pexels.com/Tanya Gorelova)

Dalam beberapa tahun terakhir, cuaca terasa semakin sulit diprediksi. Hujan lebat bisa turun tiba-tiba di tengah hari yang cerah dan musim kemarau terkadang berlangsung lebih lama dari biasanya. Perubahan ini bukan hanya kebetulan, tetapi merupakan salah satu dampak nyata dari perubahan iklim akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia. Gas-gas ini memerangkap panas di atmosfer sehingga pola cuaca yang dulu stabil kini menjadi lebih tidak menentu.

Ketidakpastian cuaca tersebut berdampak langsung pada berbagai aspek kehidupan. Badai, hujan ekstrem, dan gelombang panas terjadi lebih sering, sementara periode kering dan panas yang panjang juga makin terasa. Kondisi ini memengaruhi banyak aktivitas manusia, mulai dari pertanian hingga rutinitas harian, dan menegaskan bahwa krisis lingkungan sudah hadir dalam kehidupan kita saat ini.

2. Udara terasa panas dan kualitasnya memburuk

ilustrasi kabut polusi di kota besar akibat udara panas dan aktivitas manusia
ilustrasi kabut polusi di kota besar akibat udara panas dan aktivitas manusia (freepik.com/freepik)

Udara yang kita hirup kini terasa semakin panas dan sering tercemar, terutama saat gelombang panas melanda kota-kota besar. Suhu tinggi dapat meningkatkan konsentrasi polutan udara, seperti ozon dan partikel halus, sehingga kualitas udara menurun. Akibatnya, udara terasa lebih berat dan kurang nyaman untuk dihirup, terutama bagi anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki gangguan pernapasan.

Selain itu, kondisi udara panas yang cenderung stagnan membuat polutan sulit tersebar dan bertahan lebih lama di sekitar lingkungan tempat tinggal. Hal ini meningkatkan risiko gangguan kesehatan, mulai dari iritasi saluran pernapasan hingga masalah pada jantung. Fenomena ini menunjukkan bahwa kualitas udara yang memburuk merupakan salah satu dampak nyata krisis lingkungan yang kini dirasakan sehari-hari.

3. Banjir lebih sering terjadi

ilustrasi banjir di wilayah perkotaan, dampak dari perubahan pola hujan
ilustrasi banjir di wilayah perkotaan, dampak dari perubahan pola hujan (pexels.com/Dibakar Roy)

Banjir kini semakin sering terjadi di berbagai daerah, termasuk wilayah yang sebelumnya jarang terdampak. Perubahan iklim membuat udara mampu menahan lebih banyak uap air, sehingga hujan yang turun memiliki volume lebih besar. Kondisi tanah sudah jenuh dan sungai tidak mampu menampung aliran air, luapan pun terjadi dan merendam permukiman serta jalanan.

Di beberapa wilayah, kondisi tanah yang kering dan keras justru membuat air hujan tidak terserap dengan baik dan mengalir lebih cepat ke sungai dan saluran drainase. Akibatnya, banjir bisa datang lebih cepat dan dengan dampak yang lebih parah. Selain merusak rumah dan infrastruktur, banjir juga mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari masyarakat, sehingga menjadi contoh nyata dampak krisis lingkungan yang dirasakan secara langsung.

4. Air bersih semakin sulit diakses dan mahal

ilustrasi warga mengantre untuk mendapatkan air bersih dari sumber terbatas
ilustrasi warga mengantre untuk mendapatkan air bersih dari sumber terbatas (pexels.com/Alain Nkingi)

Meskipun sebagian besar permukaan bumi tertutup air, jumlah air tawar yang benar-benar dapat dimanfaatkan manusia sangat terbatas. Perubahan iklim memperparah kondisi ini melalui pola hujan yang tidak menentu, kekeringan yang lebih sering, serta pencemaran sungai dan danau. Akibatnya, banyak sumber air tidak lagi layak digunakan dan semakin banyak orang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Ketika ketersediaan air bersih menurun, biaya untuk memperolehnya pun meningkat. Air perlu diolah lebih lama atau diambil dari sumber yang lebih jauh, sehingga harga air ikut naik. Kondisi ini berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, terutama di wilayah yang sudah menghadapi tekanan lingkungan, dan menunjukkan bahwa krisis air bersih menjadi salah satu tantangan serius akibat perubahan lingkungan.

5. Harga pangan semakin mahal akibat perubahan lingkungan

ilustrasi aktivitas pasar tradisional di tengah kenaikan harga bahan pangan
ilustrasi aktivitas pasar tradisional di tengah kenaikan harga bahan pangan (unsplash.com/Kelvin Zyteng)

Perubahan lingkungan berperan besar dalam mendorong kenaikan harga pangan di berbagai negara. Cuaca ekstrem seperti gelombang panas, hujan berlebihan, kekeringan, dan banjir dapat menurunkan hasil pertanian secara signifikan. Ketika produksi terganggu, pasokan pangan menjadi terbatas dan harga pun cenderung naik, baik untuk beras, sayuran, maupun buah-buahan.

Selain menurunkan hasil panen, perubahan lingkungan juga membuat harga pangan menjadi lebih tidak stabil. Suhu yang lebih tinggi dan cuaca ekstrem yang semakin sering berpotensi meningkatkan tekanan inflasi pangan di masa depan. Jika perubahan iklim tidak ditangani dengan baik, risiko gangguan produksi pangan akan terus meningkat, sehingga masyarakat harus menghadapi harga pangan yang lebih mahal dalam jangka panjang.

Kelima tanda krisis lingkungan tersebut menunjukkan bahwa masalah lingkungan bukan lagi ancaman di masa depan, melainkan realitas yang kita hadapi setiap hari. Dampaknya sudah terasa langsung, mulai dari banjir, sulitnya akses air bersih, hingga harga pangan yang semakin mahal. Karena itu, kesadaran dan upaya bersama menjadi langkah penting untuk menjaga lingkungan agar dampaknya tidak semakin meluas di masa mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Menarik Katak Tinker Reed, Vokalis Malam Hari di Rawa

23 Des 2025, 20:29 WIBScience