7 Tanda Kucing Diam-diam Marah Padamu, Jangan Dekat-dekat

Tanda pertama yang bisa kamu cermati dari kucing marah adalah perubahan pada suara. Sering kali, mereka akan menggeram sambil melihat ke arahmu. Selain itu, kucing juga mengeluarkan suara mendesis atau mengerang parau ketika merasa terganggu.

Sebagian kucing juga mengeong ketika marah. Namun suara yang dihasilkan berbeda dengan biasanya. Nadanya akan terdengar lebih galak dan seakan mereka sedang protes. 

Suara-suara tersebut adalah bahasa universal kucing untuk mengatakan "pergi sana!" atau "jangan ganggu aku!". Makanya, ketika situasi sudah seperti ini, jangan coba dekati mereka, apalagi menyentuhnya. Berikan waktu sendiri untuk si kucing, ya. 

Telinga kucing bukan hanya berfungsi untuk menangkap suara. Bagian tubuh tersebut juga bisa menunjukkan mood mereka. Ketika mereka sedang senang atau tidak merasa apa pun, telinga akan tegak dan menghadap ke depan. 

Namun saat sedang marah, mereka akan menggerakkan telinga hingga menjadi datar dan sejajar dengan kepalanya. Telinga pun menghadap ke arah bawah, seperti sayap pesawat yang akan terbang. Ini juga berarti bahwa mereka siap untuk menyerangmu, lho. 

Ekor kucing ternyata lebih ekspresif daripada yang kamu kira, lho. Mereka juga biasa menunjukkan kemarahannya lewat bagian tubuh yang satu ini. Lalu bagaimana cara mengenalinya?

Dilansir iHeartCats, saat mood-nya buruk, ekor kucing akan mengibas dengan cepat dan terangkat rendah. Lebih lanjut, ketika mood berubah menjadi marah, mereka akan mengibaskan ekornya ke depan dan belakang dengan irama yang konstan.

Di tahap ini, kamu harus berhati-hati karena kucing akan menjadi agresif. Apalagi jika kamu berusaha untuk menyentuh dan mengelusnya. 

Ketika sedang marah dengan teman atau pasangan, kamu pasti berusaha keras untuk menyingkirkan mereka dari pandanganmu, kan? Hal yang sama juga dilakukan oleh kucing, lho. 

Saat marah kepadamu, mereka berusaha sekeras mungkin untuk menghindar darimu. Kucing tidak akan mau berada di satu ruangan yang sama denganmu dan protes ketika kamu mendekatinya. 

Orang bilang mata adalah bagian tubuh yang tidak bisa berbohong. Ungkapan ini nampaknya juga berlaku untuk kucing. Saat marah, walaupun mereka tidak mengutarakannya secara langsung, mata kucing akan terlihat berbeda. 

Mereka akan melihatmu dengan sorot mata yang galak dan penuh dendam. Tak semua orang bisa memahaminya. Namun jika kamu peka dan telah lama memelihara kucing, kamu akan tahu kapan mereka marah dari sorot matanya saja. Selain itu, jika diperhatikan pupil mata kucing akan tampak membesar ketika mereka marah. 

Untuk yang satu ini, kamu pasti sudah tidak asing lagi. Ketika merasa terganggu dan terancam, kucing akan membuat bulu di sekujur tubuhnya berdiri. Mereka melakukan ini sambil melengkungkan punggungnya, seakan siap untuk menyerang kapan saja. 

Dilansir Reader's Digest, tujuan kucing melakukan hal ini adalah untuk membuat tubuhnya tampak lebih besar. Dengan begitu, lawan (dalam hal ini adalah kamu) akan merasa terintimidasi dan takut kepadanya. 

Jika kamu berani dan ingin memastikan apakah kucing benar-benar marah atau tidak, coba elus atau sentuh tubuhnya. Kucing yang marah akan memukul dan menyingkirkan tanganmu. Tak jarang mereka juga mengeluarkan cakarnya, lho. 

Kalau ini yang terjadi, bisa dipastikan mereka benar-benar tak mau diganggu. Ini adalah isyarat bagimu untuk membiarkannya sendirian. Jika nanti amarahnya reda, mereka akan kembali mencarimu. Kemungkinan besar, sih, untuk meminta makanan. 

Nah, seperti itulah tanda-tanda dari kucing yang marah. Jangan coba-coba mendekat atau menyentuhnya jika kamu tak mau lecet karena kena cakar!