5 Faktor di Balik Kesuksesan Aston Martin Menggaet Adrian Newey

- Aston Martin merekrut Adrian Newey sebagai Managing Technical Partner dalam kesepakatan jangka panjang setelah meninggalkan Red Bull.
- Newey awalnya berpikir untuk rehat dari F1, tetapi tertarik dengan tawaran proyek menarik dari Aston Martin.
- Lawrence Stroll yang merupakan pemilik tim Aston Martin berhasil memenangkan hati Newey dengan kepribadian dan ambisinya untuk membangun tim yang lebih kompetitif.
Kepastian akan masa depan Adrian Newey di Formula 1 akhirnya terjawab. Aston Martin merekrut pria asal Inggris tersebut dengan kesepakatan jangka panjang. Pengumuman disampaikan pihak tim pada Selasa (10/9/2024) sore WIB.
Newey menduduki jabatan managing technical partner Aston Martin. Sebelumnya, Newey sendiri memutuskan meninggalkan Red Bull setelah berada di tim tersebut sejak 2006. Setelah itu, kabar terkait langkah Newey berikutnya mulai bermunculan. Apa yang menjadi faktor keberhasilan Aston Martin mendapat tanda tangan Adrian Newey?
1. Adrian Newey merasa dihargai oleh Aston Martin
Adrian Newey sempat ragu akan langkahnya sendiri selepas mengumumkan keluar dari Red Bull pada Mei 2024. Opsi untuk rehat sejenak dari Formula 1 terpikirkan dalam benaknya. Bahkan, pilihan tersebut berpotensi menjadi permanen, yang berarti Newey tak akan kembali ke kejuaraan.
Namun, niatan untuk menepi sebentar dari Formula 1 urung terlaksana. Itu terjadi lantaran sejumlah tim tertarik untuk menggunakan jasanya. Setidaknya, ada tiga tim yang berburu tanda tangan Newey, yaitu Ferrari, Williams, dan Aston Martin. Pada akhirnya, Aston Martin dipilih sebagai pelabuhan baru.
Berawal dari pembicaraan di gym hotel bersama Lawrence Stroll, Adrian Newey kemudian mendapat tawaran proyek menarik yang membuatnya antusias. Hal tersebut menjadi indikasi dirinya benar-benar merasa dihargai oleh Aston Martin. Tak hanya itu, langkah Aston Martin yang memilih mengadakan konferensi pers alih-alih sekadar mengirim rilisan pers singkat makin menguatkan keseriusan tim terhadap kedatangan Newey.
2. Adrian Newey masuk pada awal perjalanan proyek besar Aston Martin

Salah satu pola yang tak pernah lepas dari perjalanan karier Adrian Newey di Formula 1 adalah bergabung ke sebuah proyek pada awal perjalanan. Itu terbukti dari rentang kariernya selama di Williams, McLaren, dan Red Bull. Pria berusia 65 tahun itu masuk saat tim sedang menjalani fase awal pembangunan.
Saat ini, Aston Martin sedang dalam fase tersebut. Terlibat dalam proyek besar sejak awal tentu menjadi bahan bakar semangat untuk Newey. Itu juga sekaligus membantah kabar Newey hanya menginginkan komitmen paruh waktu dalam fase karier berikutnya di Formula 1.
“Tentu saja, aku ingin berada di tengah-tengah segalanya. Berpindah tim selalu menjadi sebuah komitmen besar untuk memahami cara kerja semua orang untuk terlibat dengan mereka dan terlibat dalam membentuk sesuatu jika diperlukan. Itu akan membutuhkan waktu dan komitmen. Begitu aku memulainya, aku akan sepenuhnya terlibat,” kata Adrian Newey dilansir Motorsport.
3. Keberadaan Lawrence Stroll menjadi daya tarik di mata Adrian Newey

Sosok Lawrence Stroll sebagai pemilik mayoritas tim Aston Martin tak dapat dielakkan dari keputusan Adrian Newey. Kepribadian dan ambisi Stroll untuk membangun tim menjadi lebih kompetitif adalah hal yang sukses memenangkan hati Newey. Tak hanya itu, Newey juga memandang Stroll sebagai pemilik tim bergaya old-school.
Penilaian tersebut mengacu kepada apa yang pernah dirasakan Newey saat berada di tim terdahulu. Newey berkembang dengan berkomunikasi langsung dengan Dietrich Mateschitz saat di Red Bull. Begitu pula dengan apa yang terjadi saat dirinya berada di McLaren saat dipimpin Ron Dennis dan Williams ketika sosok Frank Williams menjadi nakhoda tim.
“Jika Anda kembali ke 20 tahun lalu, maka apa yang kami sekarang sebut sebagai team principal sejatinya adalah pemilik tim. Ada sosok Frank Williams, Ron Dennis, Eddie Jordan, dan lainnya. Pada era modern, Lawrence sebetulnya unik karena menjadi satu-satunya pemilik tim yang aktif. Itu terasa berbeda saat Anda memiliki seseorang seperti Lawrence yang terlibat seperti itu. Itu kembali ke model old-school,” jelas Adrian Newey.
4. Kunjungan pribadi ke markas Aston Martin memperteguh keputusan Adrian Newey

Kunjungan pribadi ke markas Aston Martin di Silverstone pada Juni 2024 tak bisa dikesampingkan dalam rangkaian kepindahan Adrian Newey. Lawrence Stroll memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan hal-hal yang telah dibangun di sana. Selain itu, Stroll juga memaparkan sekilas potensi yang bisa diperoleh tim dalam jangka panjang.
Newey terkesan dengan upaya Aston Martin membangun markas yang dilengkapi sejumlah fasilitas canggih. Selain itu, Newey juga terkesima dengan cara Aston Martin membangun markas mereka. Sebab, tidak mudah untuk membangun markas baru di sebuah lokasi yang terbilang baru.
“Komitmen Lawrence digambarkan dalam pengembangan AMR Technology Campus yang baru dan wind tunnel di Silverstone. Hal itu tidak hanya canggih, tetapi juga memiliki tata letak yang menciptakan lingkungan bagus untuk bekerja di dalamnya. Bersama dengan mitra luar biasa seperti Honda dan Aramo, mereka memiliki semua bagian infrastruktur yang dibutuhkan untuk membuat Aston Martin menjadi tim pemenang gelar juara dunia,” ucap Adrian Newey dikutip Formula 1.
5. Selain gaji besar, Adrian Newey dapat tawaran jadi pemegang saham tim
Masuknya Adrian Newey ke Aston Martin diikuti pula oleh kabar gaji yang akan didapatkan selama berada di tim. Newey dikabarkan akan mendapatkan gaji besar dengan nominal sebesar 25–30 juta dolar AS per tahun atau sekitar 385,2–462,3 miliar rupiah per tahun. Itu belum termasuk bonus yang akan diberikan tim kepada Newey.
Hal menjanjikan lainnya dari Aston Martin untuk Newey adalah kepemilikan saham. Ini menjadi situasi baru yang belum pernah dirasakan Newey selama berkecimpung di Formula 1. Langkah tersebut makin menunjukkan kemauan Aston Martin dalam perekrutan Newey.
“Memiliki kesempatan menjadi pemegang saham dan mitra adalah sesuatu yang belum pernah ditawarkan kepadaku sebelumnya. Ini merupakan sudut pandang yang berbeda. Itu menjadi hal yang aku sangat nantikan. Itu akan menjadi pilihan yang sangat alami,” ujar Adrian Newey.
Adrian Newey akan secara efektif bergabung dengan Aston Martin pada 1 Maret 2025. Itu akan menjadi momen penting mengingat tim juga akan mengembangkan mobil untuk regulasi baru yang diterapkan pada 2026. Masuknya Newey tentu tak serta memberi hasil bagus yang cepat untuk Aston Martin. Meski begitu, itu tetap menjadi hal menarik untuk melihat perkembangan Aston Martin pada musim-musim berikutnya saat Newey berada di dalam tim.