Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pemain Gaek yang Masih Tampil si NBA Musim Depan

LeBron James dan Anthony Davis (nba.com)

Jakarta, IDN Times - Menjelang kompetisi NBA 2024/25, penggemar basket di seluruh dunia bersiap  menyaksikan kemeriahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Musim mendatang akan diwarnai talenta-talenta muda yang menjanjikan, membawa energi baru ke dalam liga. Namun, di tengah gelombang pemain muda ini, para pemain veteran tetap menunjukkan eksistensinya.

Mereka seolah membuktikan, jika nilai serta keterampilannya masib bisa diandalkan di lapangan. Mereka mempertahankan rata-rata performa yang mengesankan hingga usia 30-an, menantang ekspektasi dan membuktikan bahwa usia hanyalah angka dalam dunia basket profesional.

Walaupun rekor pemain NBA tertua yang pensiun masih di pegang Nicholas Nat. J Hickey pada usia 45 tahun, ISN Times menungkapkan beberapa pemain yang masih aktif bermain jauh melewati usia 30-an menjelang NBA musim ini.

1. LeBron James sang pencetak pon terbanyak sepanjang sejarah

LeBron James (23), bintang utama Los Angeles Lakers (instagram.com/lakers)

LeBron James jadi salah satu pemain aktif tertua di NBA. Walau usianya sudah menginjak 39 tahun, dia terus menantang waktu, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain basket terhebat sepanjang masa.

Dari masa-masa awalnya bersama Cleveland Cavaliers hingga peran aktifnya saat ini dengan Los Angeles Lakers, James secara konsisten mengembangkan permainannya.

Sepanjang karirnya, dia telah memecahkan rekor dan mendefinisikan ulang ekspektasi, memukau para penonton dengan kombinasi postur, kecepatan, dan IQ permainan basketnya.

Sebagai pencetak poin terbanyak sepanjang masa di NBA, dampak James jauh melampaui pencapaiannya di lapangan. Dia juga acap menyuarakan keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Menjelang usia 40-an, warisan LeBron James terus berkembang, menginspirasi generasi baru pemain, termasuk putranya sendiri, Bronny James, yang kini bermain di tim yang sama dengan ayahnya yang legendaris.

2. Kevin Durant sang slim reaper

Kevin Durant (fiba.basketball)

Kevin Durant merupakan salah satu pencetak skor paling produktif dalam sejarah NBA hingga usainya kini mencapai 36 tahun. Dikenal sebagai "Slim Reaper," pengaruh Durant dalam kemenangan tim di setiap laga tak terbantahkan.

Perjalanan Durant dari Oklahoma City Thunder hingga timnya saat ini, ditandai perolehan poin yang luar biasa dan fleksibilitasnya. Sepanjang kariernya, Durant terus mendorong batas-batas kemampuan seorang pemain.

Berbekal postur setinggi 211 cm, dia mampu menggabungkan fisik besarnya dengan keterampilan seperti guard demi menjadi kekuatan ofensif yang tak terhentikan.

Kemampuan Durant mencetak skor dari berbagai posisi di lapangan dan penampilannya yang menentukan kemenangan, telah menghasilkan beberapa gelar pencetak skor terbanyak dan gelar juara NBA.

Jump shots yang mulus dan penampilannya yang brilian, telah mengantarkannya meraih dua gelar juara NBA, dua penghargaan Finals MVP, dan penghargaan MVP musim reguler pada 2014.

Meskipun menghadapi cedera yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, ketangguhan dan kemampuan beradaptasinya telah memungkinkannya kembali ke performa elit.

Durant telah memperkuat statusnya sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa dan terus menginspirasi penggemar basket di seluruh dunia.

3. Stephen Curry si raja three point

Stephen Curry (instagram.com/warriors)

Pada usia 36 tahun, kemampuan shooting Curry yang luar biasa telah mengubah permainan di NBA, membuka era yang didominasi three-point shots.

Sebagai bagian dari "Splash Brothers," dia memimpin GSW meraih beberapa gelar juara dan memecahkan banyak rekor three-point shots.

Perjalanan Stephen Curry dari menjadi pilihan draf yang menjanjikan hingga menjadi wajah dinasti Golden State Warriors.

Dia adalah bukti bukti dari gaya bermainnya yang inovatif. Pengaruh Curry melampaui hanya angka; ia telah menginspirasi generasi pemain untuk bisa melakukan long-range shooting, mengubah fundamental geometri permainan.
Bahkan saat ia memasuki tahap kariernya belakangan ini, “Baby-Faced Assassin” ini terus memukau penonton dengan keahliannya dribbling bola dan penampilannya yang luar biasa, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah NBA.

4. Butler si tua-tua keladi

Jimmy Butler (instagram.com/miamiheat)

Dari masa kecil yang penuh tantangan hingga menjadi pemain elit NBA, perjalanan Jimmy Butler sungguh menginspirasi.

Terpilih pada urutan ke-30 dalam draf 2011, ia telah melampaui harapan dalam setiap kesempatan, mengubah dirinya menjadi salah satu pemain dua arah terbaik di liga.

Dikenal dengan pertahanan lockdown, mencetak skor pada saat-saat krusial, dan kemampuannya meningkatkan permainan timnya, Jimmy telah menjadi jantung dan jiwa Miami Heat.

Kemampuan bersaing yang kuat dan kepemimpinan alaminya telah secara konsisten meningkatkan performa tim-timnya, terutama memimpin Miami Heat ke penampilan tak terduga di NBA Finals pada tahun 2020.

Dampak Butler di lapangan membuatnya terpilih beberapa kali sebagai NBA All-Star, di mana ia dikenal karena pendekatan langsungnya dalam permainan dan komitmennya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari rekan-rekan setimnya. Sepanjang kariernya, Butler secara konsisten meningkatkan permainannya dan tim-tim yang dibelanya, mendapatkan reputasi sebagai pesaing yang tangguh dan pemimpin yang alami.

5. Jrue Holiday benari

Jrue Holiday

Jrue Holiday telah berevolusi dari seorang point guard yang diremehkan menjadi salah satu pemain bertahan dan playmaker terbaik di NBA.

Dampaknya sangat penting dalam kemenangan juara Milwaukee Bucks pada tahun 2021 dan menjadi juara bertahan saat ini saat memenangkan gelar juara

bersama Boston Celtics pada tahun 2024, mengukuhkan reputasinya sebagai pemain yang meningkatkan kinerja timnya di saat-saat penting.

Tiga kali terpilih sebagai NBA All-Star dan dua kali terpilih sebagai Tim Ketiga All-NBA, kehebatan defensif Holiday sangat penting, membuatnya lima kali terpilih sebagai All-Defensive Team, termasuk tiga kali terpilih sebagai First Team.

Permainannya yang menyeluruh dan mentalitasnya yang mengutamakan tim diakui dengan penghargaan NBA Teammate of the year award pada tahun 2020, membuktikan pengaruh positifnya baik di dalam maupun di luar lapangan.

Seiring perkembangan NBA, penggemar memiliki kesempatan untuk menyaksikan para pemain berpengalaman ini terus menulis sejarah mereka. Meskipun mereka mungkin tidak bergantung terlalu banyak pada atletisme yang eksplosif lagi, mereka tentunya memiliki IQ basket, kepemimpinan, dan strategi permainan yang merupakan aset yang tak ternilai bagi tim mereka.

Jangan lewatkan tip-off pre season NBA 2024-2025 pada 5 Oktober 2024 dan musim reguler pada 22 Oktober 2024! Saksikan semua aksi terpanas dan terbaru melalui NBA League Pass dan Vidio.com. Lihat para veteran ini terus melampaui ekspektasi dan menginspirasi generasi bintang basket masa depan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us