6 dari 8 Pembalap Ducati di MotoGP 2024 Adalah Juara Dunia, Seram!

Di atas kertas, Ducati jadi merek yang punya kans paling besar untuk merebut gelar juara dunia. Bagaimana tidak, secara kuantitas dan kualitas, pabrikan Borgo Panigale punya keunggulan yang tak dimiliki pabrikan lain. Secara jumlah, misalnya, ada delapan pembalap yang menggeber Ducati Desmosedici. Jumlah yang paling banyak di antara merek lainnya.
Tak hanya dari sisi jumlah, dari segi kualitas pun Ducati berada di atas rata-rata. Tengok saja dalam hal performa motor, Desmosedici garang di lintasan lurus sekaligus lincah saat harus menikung. Kualitas pembalapnya pun tak bisa dianggap sebelah mata. Pasalnya, kebanyakan dari mereka pernah jadi juara dunia di berbagai kelas.
1. Empat tim Ducati punya sederet pembalap tangguh yang sering menang balapan

Kedelapan rider Ducati terbagi dalam 4 tim balap, yakni 1 tim pabrikan (Ducati Lenovo) dan 3 tim satelit (Prima Pramac Racing, Gresini Racing, dan Pertamina Enduro VR46 Racing Team). Sepanjang berkarier di kelas premier, masing-masing pembalap tersebut pernah merasakan podium. Sebagian besarnya juga pernah merasakan kemenangan.
Di tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia pernah 19 kali menang dan 36 kali menaiki podium. Rekan setimnya, Enea Bastianini, pernah rebut 5 kemenangan dan 10 podium. Sedangkan, Jorge Martin dan Franco Morbidelli dari tim Prima Pramac Racing masing-masing pernah merebut 6 kemenangan dan 18 podium serta 3 kemenangan dan 6 podium.
Di tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Marco Bezzecchi mengemas 3 kemenangan dan 8 podium. Fabio Di Giannantonio, rekan setimnya, pernah 1 kali menang dan 2 kali naik podium. Sementara itu, pembalap Gresini Racing jadi yang paling diwaspadai. Sepanjang kariernya di kelas premier, Marc Marquez mengoleksi 59 kemenangan dan 101 podium. Hanya Alex Marquez yang belum pernah menang meski sudah mengemas 4 podium main race.
2. Enam pembalapnya adalah juara dunia di berbagai kelas

Tak hanya pernah merasakan kemenangan saat balapan, 6 dari 8 pembalap Ducati juga pernah mencicipi gelar juara dunia di berbagai kelas. Francesco Bagnaia adalah peraih tiga gelar juara dunia. Ia jadi juara dunia Moto2 musim 2018 serta juara dunia MotoGP 2022 dan 2023.
Marc Marquez paling banyak merebut titel. Ia meraih delapan gelar juara dunia pada 2010 (GP125), 2012 (Moto2), serta pada 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019 (MotoGP). Marquez sedang memburu gelar kesembilannya.
Empat pembalap Ducati lain pernah menjadi juara dunia di kelas intermediate dan ringan. Alex Marquez adalah juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 2019. Enea Bastianini merebut titel dunia Moto2 2020. Franco Morbidelli juga pernah menjadi juara dunia Moto2 2017. Sedangkan, Jorge Martin peraih gelar juara dunia Moto3 2018.
3. Pembalap tim lain mengakui Ducati bakal makin tangguh, terutama dengan adanya Marc Marquez

Dengan sederet keunggulan yang dimiliki, pembalap Ducati memang menyeramkan. Kombinasi pembalap hebat dan motor mumpuni bakal sulit ditaklukkan di atas lintasan, seperti Marc Marquez yang mengendarai Desmosedici GP23. Meski bukan yang terbaru, versi motor ini mengantarkan Francesco Bagnaia menjadi juara dunia dan Jorge Martin menjadi runner-up kejuaraan musim lalu.
Tak heran jika pembalap lain mengakui keunggulan Ducati. Maverick Vinales (Aprilia Racing), misalnya, sadar bahwa para pembalap Ducati memang kuat. Apalagi ada Marc Marquez yang menambah deretan pembalap kuat tersebut.
“Aku melihat satu lagi pembalap Ducati yang kuat. Tambah lagi!” kata Vinales seperti dilansir The Race.
Kedatangan Marc Marquez memang makin menambah daya saing Ducati. Johann Zarco (LCR Honda) bahkan merasa Marquez bisa jadi tantangan tersendiri. Itu berlaku bukan hanya bagi pembalap lainnya, tetapi bagi pembalap Ducati sendiri.
“Ini akan menjadi musim yang sangat menarik. Aku pikir Marc Marquez di dalam Ducati seperti serigala di kandang ayam,” kata Zarco dikutip Motosan.
Ducati memang sedang di atas angin. Jumlah pembalapnya terbanyak dan kualitasnya di atas rata-rata grid MotoGP 2024. Bisakah Ducati mempertahankan gelar juara dunia?