7 Pebasket Jerman yang bermain di NBA 2021/2022
Hal yang pertama kali terlintas di pikiran kita ketika membahas bola basket pastinya adalah NBA. Hal itu cukup lazim mengingat NBA berstatus sebagai liga bola basket terbaik di dunia. Pamor yang besar itu tentu akan menarik minat para pebasket di seluruh dunia.
Tak hanya pebasket asal Amerika, banyak juga pebasket asal Eropa, seperti Spanyol, Serbia, dan Jerman. Khusus Jerman, mereka memiliki tujuh pebasket yang saat ini berkarier di NBA.
1. Isaac Bonga
Nama pertama ada Isaac Bonga, small forward milik Toronto Raptors. Bonga terpilih pada NBA Draft 2018 di urutan ke-39 oleh Philadelphia 76ers. Namun, ia tidak bermain bersama Philadelphia 76ers. Bonga ditukar ke Los Angeles Lakers.
Musim ini, Bonga bergabung dengan Toronto Raptors setelah sempat memperkuat Washington Wizards. Meskipun tak sehebat pebasket Jerman lainnya yang bermain di NBA, Bonga masih dapat terus berkembang mengingat usianya yang masih muda, 22 tahun.
2. Isaiah Hartenstein
Isaiah Hartenstein merupakan pebasket keturunan Jerman/Amerika Serikat. Pebasket 23 tahun itu terpilih pada NBA Draft 2017 oleh Houston Rockers di urutan ke-43. Setelah terpilih, Hartenstein tak langsung bermain NBA, ia justru bermain di NBA G League bersama Rio Grande Valley Rivers.
Setelah menjalani satu musim di NBA G League, Hartenstein bergabung dengan Denver Nuggets dan Cleveland Cavaliers sebelum bergabung dengan LA Clippers musim ini. Berposisi sebagai power forward dan center, tentunya Hartenstein memiliki postur yang tinggi, yaitu 213 cm.
3. Dennis Schroder
Dennis Schroder merupakan salah satu pebasket Jerman yang cukup lama bermain di NBA. Ia bermain di NBA sejak terpilih pada gelaran NBA Draft 2013 di urutan ke-17 oleh Atlanta Hawks. Schroder membela Atlanta Hawks selama 5 musim.
Bermain sebagai point guard, Schroder memiliki kemampuan dribel yang baik serta akurasi tembakan yang bagus. Karena kemampuan itu, ia sempat menjadi andalan Oklahoma City Thunder dan LA Lakers, sebelum bergabung dengan Boston Celtics musim ini.
4. Maxi Kleber
Sejatinya, Maxi Kleber pernah mengikuti NBA Draft 2014. Namun, nasib beruntung belum berpihak kepadanya. Ia tak terpilih dan kembali melanjutkan kariernya di Eropa. Selama tampil di Eropa, Kleber yang berposisi sebagai power forward mampu menunjukkan penampilan apiknya.
Berkat penampilannya apiknya itu, pada 2017 lalu, Kleber mendapatkan kontrak dari salah satu tim NBA, Dallas Mavericks. Sampai saat ini, Kleber masih menjadi salah satu andalan Mavericks dalam mengarungi NBA.
5. Daniel Theis
Daniel Theis memiliki nasib yang hampir sama dengan Maxi Kleber. Setelah tidak terpilih pada gelaran NBA Draft 2013, pada 2017, Boston Celtics mengontrak Daniel Theis untuk melengkapi skuad mereka.
Berposisi sebagai center, Theis yang memiliki tinggi 206 cm ini mampu tampil dominan di bawah rim dan bagus dalam bertahan. Karena kemampuan itu, ia sempat membela tim besar NBA seperti Boston Celtics dan Chicago Bulls. Musim ini, Daniel Theis bermain untuk Houston Rockets.
6. Moritz Wagner
Moritz Wagner merupakan salah satu pebasket lulusan Michigan University. Setelah tampil apik bersama Michigan, Moritz Wagner mampu masuk dalam gelaran NBA Draft 2018 dan terpilih di urutan ke-25 oleh Los Angeles Lakers.
Memiliki postur yang tinggi membuat Moritz Wagner sering ditempatkan di posisi center atau power forward. Musim ini merupakan musim keempatnya bermain di NBA. Wagner tengah membela Orlando Magic setelah sempat memperkuat Washington Wizards dan Boston Celtics.
7. Franz Wagner
Di urutan terakhir, ada Franz Wagner, adik sekaligus rekan Moritz Wagner di Orlando Magic. Sama seperti kakaknya, Franz Wagner juga lulusan Michigan University. Franz Wagner berhasil masuk ke NBA Draft dan terpilih di urutan ke-8 oleh Orlando Magic pada gelaran NBA Draft 2021.
Meski berstatus sebagai rookie, penampilan Franz Wagner tak kalah dengan pemain senior. Bahkan, pada usianya yang baru menginjak 20 tahun, Franz Wagner telah berhasil menjadi small forward andalan Orlando Magic.
Meskipun mereka tidak seterkenal pebasket-pebasket Amerika Serikat, mereka mampu membuktikan bahwa pebasket asal Eropa, khususnya Jerman, juga mampu bersaing di kompetisi basket terbaik di dunia. Mampukah mereka tampil konsisten di NBA? Menarik untuk ditunggu!
