TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menpora: Bulu Tangkis Tetap Andalan di Olimpiade 2024 Paris

Evaluasi PBSI jadi sorotan

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di 16 besar Hong Kong Open 2023 (dok. PP PBSI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menegaskan cabang olahraga bulu tangkis masih menjadi andalan skuad Indonesia di Olimpiade 2024 Paris.

Bulu tangkis disorot tajam karena gagal membawa medali dari Asian Games 2022 Hangzhou. Menpora mengatakan, kegagalan skuad bulu tangkis menimbulkan efek domino yang membuat seolah-olah seluruh kontingen Indonesia di Asian Games 2022 gagal total.

Baca Juga: Noda Bulu Tangkis Indonesia di Asian Games, PBSI Harus Sadar Diri

Baca Juga: Rekor Buruk Bulu Tangkis Indonesia Tanpa Medali di Asian Games

1. Bulu tangkis tetap andalan

Anthony Sinisuka Ginting di 16 besar nomor perorangan tunggal putra Asian Games 2022 (dok. PP PBSI)

Terlepas dari kegagalan itu, Dito tak menampik cabor ini masih akan menjadi andalan Merah-Putih di panggung Olimpiade. Termasuk di Olimpiade 2024 Paris.

Maklum, sejak dipertandingkan pada 1992 di panggung Olimpiade, tim bulu tangkis Indonesia selalu sukses membawa pulang medali. Bahkan, PBSI punya tradisi medali emas Olimpiade yang hanya sempat terputus pada edisi 2012.

"Karena badminton memang selalu andalan kita di Olimpiade," ujar Menpora Dito ditemui di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta pada Sabtu (14/10/2023).

Baca Juga: Evaluasi Bulu Tangkis Indonesia di Asian Games, Pengurus PBSI ke Mana?

2. Efek domino kegagalan bulu tangkis di Asian Games 2022

Menteri pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo (iDN Times/Margith Juita Damanik)

Hasil buruk skuad bulu tangkis di Asian Games 2022 menimbulkan efek domino besar. Dito menyebut, Indonesia seolah gagal total karena tak ada medali yang dibawa dari cabor bulu tangkis.

Padahal, kontingen Merah Putih membawa pulang tujuh medali emas, 11 perak, dan 18 perunggu. Peroleh tujuh medali emas itu menjadi yang terbanyak bagi Indonesia di Asian Games saat tak menjadi tuan rumah.

"Yang bikin signifikan adalah badminton. Karena setelah 63 tahun, baru sekarang tidak mendapatkan medali dan ini yang membuat efek domino yang besar. Seolah-olah kontingen kita ini gagal total," ujar Dito.

Baca Juga: Evaluasi Bulu Tangkis Indonesia di Asian Games, Pengurus PBSI ke Mana?

Baca Juga: Noda Bulu Tangkis Indonesia di Asian Games, PBSI Harus Sadar Diri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya