Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Atlet Bulu Tangkis Indonesia Kini: Layu Sebelum Berkembang

Jonatan Christie di 32 besar Singapore Open 2025 (dok.PP PBSI)
Jonatan Christie di 32 besar Singapore Open 2025 (dok.PP PBSI)
Intinya sih...
  • Legenda bulu tangkis Liem Swie King menilai atlet Indonesia layu sebelum berkembang
  • Menurutnya, penurunan motivasi dan minimnya senior yang bisa dijadikan panutan menjadi penyebab utama
  • Indonesia hanya meraih dua gelar dalam BWF World Tour 2025 selama enam bulan terakhir

Jakarta, IDN Times - Legenda bulu tangkis Indonesia, Liem Swie King, mengomentari performa para atlet Indonesia masa kini. Dia menilai, mereka layu sebelum berkembang.

"Saya melihat di bulu tangkis, atlet-atlet muda itu bagus=bagus, sampai bikin saya geleng-geleng. Mereka bahkan di usia 14 sampai 16 tahun sudah lebih bagus daripada saya. Namun, ketika dewasa, justru kalah," ujar Liem di Senayan, Selasa (3/6/2025).

1. Perkara motivasi jadi masalah

Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di semifinal Malaysia Masters 2025 (dok.PP PBSI)
Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di semifinal Malaysia Masters 2025 (dok.PP PBSI)

Liem berpendapat, performa para atlet yang jeblok ketika memasuki usia dewasa, tak lepas dari penurunan motivasi. Dia menilai, motivasi mereka sudah tak sama lagi seperti ketika muda.

"Saya melihat ada masalah dalam motivasinya. Atlet dewasa itu lebih kompleks karena harus mempertahankan motivasinya. Padahal, motivasi itu penting," ujar Liem.

2. Kurangnya senior yang bisa jadi panutan

Jonatan Christie di 32 besar Singapore Open 2025 (dok.PP PBSI)
Jonatan Christie di 32 besar Singapore Open 2025 (dok.PP PBSI)

Layunya para atlet muda ini juga tak lepas dari minimnya senior yang bisa jadi panutan. Liem membandingkan dengan eranya, saat bisa menjadikan Rudy Hartono sebagai acuan untuk berprestasi.

"Pemain senior sekarang itu kurang, motivasinya juga. Jadi jangan merasa cukup jadi juara di Indonesia saja. Juara di Indonesia itu bukan apa-apa, kalau bicara juara harus dunia," kata Liem.

3. Bukti nyata, Indonesia minim gelar

Dejan Ferdinanysah/Siti Fadia Silva Ramadhanti di 16 besar Malaysia Masters 2025 (dok.PP PBSI)
Dejan Ferdinanysah/Siti Fadia Silva Ramadhanti di 16 besar Malaysia Masters 2025 (dok.PP PBSI)

Selama enam bulan di 2025, Indonesia minim gelar di ajang internasional. Tercatat, mereka baru meraih dua gelar dalam BWF World Tour 2025.

Di Thailand Masters, ada Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva yang juara di nomor ganda putri. Kemudian, Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu juara di nomor ganda campuran Taiwan Open.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us