Atlet Bulu Tangkis Indonesia Kini: Layu Sebelum Berkembang

- Legenda bulu tangkis Liem Swie King menilai atlet Indonesia layu sebelum berkembang
- Menurutnya, penurunan motivasi dan minimnya senior yang bisa dijadikan panutan menjadi penyebab utama
- Indonesia hanya meraih dua gelar dalam BWF World Tour 2025 selama enam bulan terakhir
Jakarta, IDN Times - Legenda bulu tangkis Indonesia, Liem Swie King, mengomentari performa para atlet Indonesia masa kini. Dia menilai, mereka layu sebelum berkembang.
"Saya melihat di bulu tangkis, atlet-atlet muda itu bagus=bagus, sampai bikin saya geleng-geleng. Mereka bahkan di usia 14 sampai 16 tahun sudah lebih bagus daripada saya. Namun, ketika dewasa, justru kalah," ujar Liem di Senayan, Selasa (3/6/2025).
1. Perkara motivasi jadi masalah

Liem berpendapat, performa para atlet yang jeblok ketika memasuki usia dewasa, tak lepas dari penurunan motivasi. Dia menilai, motivasi mereka sudah tak sama lagi seperti ketika muda.
"Saya melihat ada masalah dalam motivasinya. Atlet dewasa itu lebih kompleks karena harus mempertahankan motivasinya. Padahal, motivasi itu penting," ujar Liem.
2. Kurangnya senior yang bisa jadi panutan

Layunya para atlet muda ini juga tak lepas dari minimnya senior yang bisa jadi panutan. Liem membandingkan dengan eranya, saat bisa menjadikan Rudy Hartono sebagai acuan untuk berprestasi.
"Pemain senior sekarang itu kurang, motivasinya juga. Jadi jangan merasa cukup jadi juara di Indonesia saja. Juara di Indonesia itu bukan apa-apa, kalau bicara juara harus dunia," kata Liem.
3. Bukti nyata, Indonesia minim gelar

Selama enam bulan di 2025, Indonesia minim gelar di ajang internasional. Tercatat, mereka baru meraih dua gelar dalam BWF World Tour 2025.
Di Thailand Masters, ada Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva yang juara di nomor ganda putri. Kemudian, Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu juara di nomor ganda campuran Taiwan Open.