Jakarta, IDN Times - Tunggal putri Korea Selatan, An Se Young, menjadi perbincangan setelah menyampaikan kritik keras terhadap Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA).
An Se Young blak-blakan menyampaikan protesnya usai memenangkan medali emas dari Olimpiade 2024 Paris.
Atas protes An Se Young, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan memutuskan untuk melakukan penyelidikan.
Protes An Se Young agaknya berbuntut panjang. Mengutip Naver, pihak Kemenpora Korea Selatan berencana melakukan penyelidikan setelah Olimpiade 2024 usai.
"Kami berencana untuk menentukan fakta sebenarnya segera setelah Olimpiade Paris selesai, dan meninjau perlunya tindakan perbaikan yang tepat berdasarkan hasil," bunyi keterangan Kemenpora Korea Selatan, dikutip dari Munhwa.
Usai memenangkan medali emas, An Se Young mengkritisi BKA. Se Young mengaku kecewa dengan cara BKA menangani cederanya usai berlaga di Asian Games 2022 lalu.
"Cedera saya lebih serius dari yang diperkirakan dan memerlukan waktu untuk pulih. Namun tim nasional menganggap enteng hal tersebut, dan saya tidak bisa melupakan betapa kecewanya saya dengan hal itu," kata An Se Young, dikutip dari YNA.
Medali emas yang diraih An Se Young jadi satu-satunya medali emas Korea Selatan di Olimpiade 2024 Paris. Capaian terbaik wakil Korea Selatan lainnya adalah medali perak dari ganda campuran, Kim Won Ho/Jeong Na Eun.
An Se Young jadi tunggal putri Korea Selatan pertama yang meraih medali emas Olimpiade, setelah 28 tahun lalu prestasi itu diraih Bang Soo Hyun pada 1996 di Atlanta.