Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Charles Leclerc Akui Sempat Ragu dengan Strategi Ferrari di GP Italia

Charles Leclerc berselebrasi usai finis pertama di GP Italia 2024. (formula1.com)
Charles Leclerc berselebrasi usai finis pertama di GP Italia 2024. (formula1.com)

Senyum Charles Leclerc merekah setelah berhasil meraih kemenangan dalam balapan Formula 1 GP Italia yang berlangsung pada Minggu (1/9/2024) malam WIB. Leclerc finis terdepan dengan keunggulan 2,664 detik atas Oscar Piastri. Keberhasilan Leclerc merengkuh kemenangan tentu disambut meriah oleh Ferrari dan para tifosi yang hadir langsung di Sirkuit Monza.

Leclerc senang bisa mempersembahkan kemenangan di balapan kandang Ferrari. Strategi satu kali pit stop yang diterapkan Ferrari mampu membantu Leclerc naik podium tertinggi. Terkait strategi tersebut, Leclerc mengaku sempat ragu terhadap keputusan yang diambil timnya.

1. McLaren lakukan dua kali pit stop, sedangkan Ferrari hanya sekali

Charles Leclerc saat menjalani balapan GP Italia 2024. (formula1.com)
Charles Leclerc saat menjalani balapan GP Italia 2024. (formula1.com)

Charles Leclerc memulai balapan dari posisi keempat. Selepas lampu start padam, Leclerc berhasil merangsek ke posisi kedua setelah menyalip Lando Norris di chicane Variante della Roggia. Setelah itu, pembalap asal Monako itu membuntuti Oscar Piastri yang memimpin balapan.

Pada lap 15, Norris masuk ke pit untuk mengganti ban dari medium ke hard. Satu lap berselang, Ferrari merespons dengan melakukan pergantian ban ke jenis yang sama kepada Leclerc. Pada lap 17, Piastri melakukan pit stop untuk berganti ban ke jenis hard. Piastri keluar dari pit lane dengan menempati posisi keempat dan berada di depan Norris dan Leclerc.

Kemudian, Norris kembali masuk pit untuk berganti ban ke jenis hard pada lap 33. Hal ini disusul oleh Piastri yang melakukan hal serupa pada lap 39. Ketika pembalap McLaren telah melakukan dua kali pit stop, Ferrari justru tak menerapkan strategi yang sama. Leclerc dan Carlos Sainz tetap bertahan di trek dengan ban hard mereka masing-masing.

2. Charles Leclerc berhasil finis pertama di depan Oscar Piastri

Charles Leclerc (kiri) dan Oscar Piastri berada di podium GP Italia 2024. (formula1.com)

Strategi satu kali pit stop Ferarri sempat menimbulkan kekhawatiran. Itu terjadi karena Carlos Sainz memberi tahu tim bahwa ban depannya hampir habis saat balapan tersisa 9 lap. Pada akhirnya, Sainz melorot ke posisi keempat setelah disalip Oscar Piastri dan Lando Norris. Setelah itu, Piastri terus berusaha mengejar Charles Leclerc untuk memangkas jarak demi bisa mengambil kembali posisi pimpinan balapan.

Namun, Piastri gagal melakukannya dan harus puas finis runner-up. Sementara itu, Leclerc sukses menorehkan kemenangan ketujuh sepanjang kariernya di Formula 1. Ini juga menjadi kemenangan kedua Leclerc di Monza setelah sebelumnya berhasil direngkuh pada 2019.

“Ini perasaan yang menakjubkan. Sebenarnya, aku berpikir bahwa kemenangan pertama di Monza akan terasa seperti ini dan yang kedua kalinya tidak akan terasa istimewa. Namun, perasaan itu dalam beberapa lap terakhir sama persis seperti pada 2019. Melihat grandstand di sisi dalam trek terasa sulit, tetapi luar biasa,” kata Leclerc dilansir Formula 1.

"Monako dan Monza adalah adalah dua balapan yang ingin aku menangkan setiap tahun. Aku tentunya ingin memenangkan balapan sebanyak mungkin serta gelar juara dunia sesegera mungkin. Akan tetapi, itu adalah dua balapan paling penting dalam musim ini dan aku berhasil memenangkannya tahun ini. Jadi, ini terasa sangat spesial,” lanjutnya.

3. Leclerc tak menampik ingin terapkan satu kali pit stop saat balapan

Charles Leclerc berselebrasi usai finis pertama di GP Italia 2024. (formula1.com)

Charles Leclerc tak luput mengomentari strategi satu kali pit stop yang dilakukan Ferrari saat balapan GP Italia. Leclerc tak menampik strategi tersebut merupakan opsi yang disukainya menjelang balapan dimulai. Akan tetapi, Ia merasa khawatir karena duo pembalap Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez, mengalami kesulitan saat menggunakan ban hard pada fase awal balapan.

“Sebelum balapan, strategi satu kali pit stop adalah hal yang ingin aku lakukan. Setelah 10 lap, aku rasa kami melihat Red Bull mulai kesulitan dengan ban kiri depan berjenis hard. Kami mulai ragu dengan strategi satu kali pit stop. Kami pikir itu akan menjadi lebih sulit karena kami merasa ban hard akan lebih susah untuk dipakai hingga akhir.

Namun, segera setelah aku memakainya, aku berpikir bahwa itu masih mungkin terjadi, terutama saat Piastri melakukan pit pada dua atau tiga lap setelahnya. Aku merasa memiliki daya cengkeram lebih baik tanpa adanya mobil di depan, terutama pada ban depan. Itulah saat aku benar-benar berpikir bahwa dengan satu kali pit stop kami bisa membuatnya berhasil,” papar Leclerc dikutip Racing News 365.

Tambahan 25 poin membuat Leclerc tetap berada di posisi ketiga klasemen pembalap dengan koleksi 217 poin. Ia tertinggal 24 poin dari Lando Norris yang menduduki posisi runner-up. Sementara itu, Ferrari berada di posisi ketiga klasemen konstruktor lewat raihan 407 poin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewa Putu Ardita Darma Putera
EditorDewa Putu Ardita Darma Putera
Follow Us