Christian Horner Sentil Sergio Perez di GP Qatar 2023

Pembalap Red Bull, Sergio Perez, menjalani akhir pekan yang buruk di Formula 1 GP Qatar 2023, Minggu (8/10/2023). Sejatinya, dia finis di posisi kesembilan, tetapi harus turun ke posisi kesepuluh setelah mendapat penalti tambahan pada akhir balapan. Ini membuat deretan hasil buruk Perez makin menumpuk setelah gagal finis akibat bersenggolan dengan Kevin Magnussen di GP Jepang 2023.
Sergio Perez sendiri mengakui performanya di Qatar tidak terlalu baik. “Itu sangat sulit. Seharusnya aku bisa melakukannya dengan baik, tetapi juga sulit untuk menilai di mana aku menempatkan mobilku dalam kecepatan tinggi. Tidak banyak yang bisa kukatakan mengenai hal itu,” katanya dilansir situs Formula 1.
1. Sergio Perez gagal finis di sprint race GP Qatar 2023

Performa buruk Sergio Perez sudah terlihat sejak sprint race GP Qatar 2023. Pada sesi kualifikasi sprint race, dia bahkan hanya mampu mencatatkan waktu tercepat kedelapan. Sedangkan, rekan setimnya, Max Verstappen, berada di peringkat ketiga. Musim ini, Perez baru dua kali mencatatkan waktu lebih cepat dari Verstappen pada sesi kualifikasi.
Pada lap sebelas, Perez mengalami insiden dengan Nico Huelkenberg dan Esteban Ocon. Pembalap asal Meksiko itu berupaya untuk melewati Huelkenberg dari sisi luar, tetapi malah membuat mereka tidak mempunyai ruang untuk bergerak. Mobil Huelkenberg lantas mengenai mobil Perez yang juga memaksa Ocon mengakhiri balapan lebih awal. Ketiganya gagal finis.
2. Christian Horner meminta Sergio Perez kembali ke performa terbaiknya

Kepala Tim Red Bull, Christian Horner, prihatin atas besarnya gap antara kedua pembalapnya dibandingkan tim-tim lain di Formula 1. Dia menilai Mercedes, Ferrari, dan McLaren memiliki dua pembalap yang setara. Meski begitu, Horner tetap mendukung Perez. Dia akan membantunya untuk kembali ke performa terbaiknya.
“Dia mengalami akhir pekan yang buruk. Sayangnya, dia mendapatkan tiga penalti dalam balapan tersebut,” kata Horner dilansir PlanetF1. “Kami hanya perlu membuat Checo kembali ke performa terbaiknya. Kami sangat membutuhkan dia untuk menemukan performa terbaiknya untuk mempertahankan posisi kedua di klasemen pembalap.”
3. Helmut Marko memberi ultimatum kepada Sergio Perez

Hanya mencetak 5 poin dalam 3 balapan terakhir membuat Konsultan Red Bull, Helmut Marko, tak senang dengan Sergio Perez. Dia memperingatkan Perez untuk segera memperbaiki performanya jika tidak ingin kehilangan tempatnya di Red Bull. “Kesenjangannya terlalu besar saat ini karena posisi kedua di klasemen pembalap juga terancam,” kata Marko dilansir PlanetF1.
Ini bukan kali pertama Marko mengkritik mantan pembalap Force India itu. Sebelumnya, Marko menilai Perez tidak konsisten karena tidak fokus pada tiap balapan. “Kami tahu bahwa dia memiliki masalah pada sesi kualifikasi, dia mengalami fluktuasi dalam performanya, dia orang Amerika Selatan dan pikirannya tidak sefokus Max (Verstappen) atau Sebastian (Vettel),” kata Marko dilansir Servus TV saat itu.
Komentar pedas Helmut Marko menuai pro dan kontra. Apalagi setelah menyebut "Amerika Selatan" yang bernada rasial. Padahal, Sergio Perez sendiri merupakan orang Meksiko, Amerika Utara. Marko lantas meminta maaf. Namun, dia tetap mengkritik Perez akan performanya yang tidak sesuai harapan, terutama pada GP Qatar 2023.
4. Lando Norris menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Sergio Perez di Red Bull

Performa buruk Sergio Perez mendapat sorotan dari berbagai pihak. Muncul spekulasi bahwa posisi sang pembalap akan digantikan pada 2024. Lando Norris digadang-gadang sebagai calon terkuat untuk menjadi rekan satu tim Max Verstappen di Red Bull musim depan.
Saat ini, Norris masih terikat kontrak dengan McLaren hingga 2025. Meski begitu, dia menyatakan dirinya terbuka untuk berduet dengan Max Verstappen. “Ini jelas merupakan sesuatu yang saya akan terbuka pada masa depan,” kata Norris dikutip situs Formula 1.
Performa buruk Sergio Perez akhir-akhir ini membuat dia berada dalam tekanan. Menjelang berakhirnya Formula 1 2023, Perez perlu kembali ke performa terbaiknya seperti pada awal musim agar bisa membuktikan dirinya layak berada di Red Bull. Mampukah Perez menjawab kritikan yang tertuju kepadanya?