Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Helmut Marko Nilai Sergio Perez Tak Selevel dengan Max Verstappen

pembalap Red Bull Sergio Perez (formula1.com)

Sergio Perez bakal menjalani musim ketiga bersama Red Bull di Formula 1 2023. Pembalap berkebangsaan Meksiko itu masih akan menjadi rekan setim Max Verstappen dalam skuad yang dikepalai Christian Horner.

Perez tentu menargetkan hasil lebih baik pada musim depan setelah musim yang kompetitif tahun ini. Akan tetapi, Helmut Marko merasa Perez tidak berada di level yang sama seperti Verstappen.

1. Capaian Perez selama musim 2022 alami peningkatan ketimbang pada 2021

Sergio Perez mencium trofi usai finis pertama di GP Singapura 2022. (formula1.com)

Capaian Perez selama musim 2022 jauh lebih baik ketimbang saat pertama kali bergabung ke Red Bull pada 2021. Perez mampu bercokol di posisi ketiga klasemen pembalap usai meraup 305 poin.

Jumlah poinnya di klasemen mengalami peningkatan jika dibandingkan pada musim 2021. Saat itu, Perez berada di posisi keempat dengan 190 poin.

Perez juga lebih sering naik podium pada musim 2022. 11 dari 22 seri balap yang bergulir sepanjang tahun ini berhasil dituntaskan Perez dengan finis di posisi tiga besar. Dua di antara 11 podium didapat usai menang di GP Monako dan Singapura. 

2. Kejadian GP Brasil 2022 tingkatkan tensi antara Perez dan Verstappen

Max Verstappen dan Sergio Perez saat GP Brasil 2022 (formula1.com)

Sejatinya, Perez punya peluang menuntaskan musim 2022 sebagai runner-up di klasemen pembalap. Salah satu momennya adalah saat balapan GP Brasil 2022.

Akan tetapi, sebuah situasi yang terjadi ketika balapan di Autodromo Jose Carlos Pace rupanya malah memercik ketegangan antara Perez dan Verstappen. Itu dipicu oleh penolakan Verstappen memberikan posisinya kembali ke Perez di tengah balapan berlangsung.

Melansir Motorsport.com, Verstappen diberi instruksi oleh tim untuk memberi posisi keenam kepada Perez pada lap terakhir. Ini karena Verstappen gagal Alonso yang menyudahi balapan di posisi kelima.

Akan tetapi, Verstappen tak mau memberikan posisinya sehingga Perez harus puas finis di posisi ketujuh. Padahal, Perez sedang butuh poin lebih banyak untuk memperbesar peluang menduduki posisi runner-up klasemen. 

3. Helmut Marko nilai Perez pembalap yang sangat baik, tapi belum bisa samai Verstappen

Max Verstappen dan Sergio Perez saat berada di podium GP Abu Dhabi 2022 (formula1.com)

Kejadian GP Brasil 2022 disebut sebagai salah satu penanda perbedaan perlakuan Red Bull terkait siapa yang dianggap sebagai pembalap nomor satu di tim. Indikator tersebut semakin jelas terlihat saat Helmut Marko baru-baru ini menyampaikan pendapatnya terkait kesuksesan tim pada 2022.

Pria yang menjabat sebagai penasihat Red Bull itu mengakui Perez adalah pembalap yang sangat baik. Akan tetapi, pembalap bernomor mobil 11 itu dinilai belum bisa menyamai Verstappen.

"Ini (masalah bobot RB18 yang dikurangi) juga telah mengubah perilaku berkendara sedemikian rupa sehingga Verstappen dapat menggunakannya secara optimal. Jika Verstappen dapat berkendara pada batasnya dan punya kepercayaan diri, maka itu berbeda jika orang lain berkendara dalam batasan mereka.

Mobil kami adalah tempat Perez berada. Perez adalah pembalap Formula 1 yang sangat bagus, tapi dia bukanlah Verstappen," ucap Marko dilansir PlanetF1.

4. Perez tak terpengaruh oleh pandangan Helmut Marko terhadap dirinya

pembalap Red Bull Sergio Perez (formula1.com)

Sementara itu, Perez tampaknya tak terpengaruh oleh adanya pandangan dari Helmut Marko. Justru, pembalap berusia 32 tahun itu menyambut musim 2023 dengan optimisme. 

"Aku hanya merasa berbagai hal menjadi lebih baik. Aku sarapan dengan baik bersama semua teknisiku. Kami sudah bisa merasakan bahwa kami sangat jauh lebih siap tiap tahunnya karena kami bersama. Jadi, beragam hal menuju ke arah yang tepat," jelas Perez dikutip Racing News 365.

5. Perez tak terusik oleh kembalinya Daniel Ricciardo ke Red Bull

Daniel Ricciardo dan Christian Horner (formula1.com)

Perez juga tak merasa terusik oleh kehadiran Daniel Ricciardo yang kembali ke Red Bull sebagai pembalap cadangan. Malah, Perez menyambut Ricciardo dan menyebut pembalap asal Australia itu sebagai salah satu sosok yang baik di grid Formula 1.

Memang, potensi Perez diganti oleh Ricciardo bisa saja terjadi selepas musim 2023. Apalagi, tensi antara Perez dan Verstappen juga mengalami eskalasi terutama saat GP Brasil 2022.

 

Walau kontrak masih tersisa hingga akhir musim 2024, bukan tidak mungkin kebersamaan Red Bull dan Perez berakhir lebih cepat seperti yang dialami Ricciardo di McLaren. Apakah nasib Ricciardo di McLaren pada musim ini terulang juga pada Perez?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Albin Sayyid Agnar
EditorAlbin Sayyid Agnar
Follow Us