Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Damon Hill Sebut Nicholas Latifi Tak Cukup Cepat untuk Bertahan di F1

Nicholas Latifi (formula1.com)

Nicholas Latifi kembali gagal menunjukkan performa impresif ketika balapan di GP Italia, Minggu (11/9/2022). Pembalap Formula 1 asal Kanada tersebut hanya mampu mengakhiri balapan di posisi ke-15 dari 16 pembalap yang melintasi garis finis.

Hal tersebut membuat Damon Hill sebut Nicholas Latifi tak cukup cepat untuk bertahan di F1. Juara dunia 1996 itu juga mempertanyakan posisi sang pembalap di Williams untuk musim 2023.

1. Nicholas Latifi tak mampu berbicara banyak di GP Italia

Nicholas Latifi (kiri) dan Lance Stroll berduel pada GP Italia 2022. (formula1.com)

Nicholas Latifi tak mampu membawa mobilnya melewati sesi Q1 pada kualifikasi GP Italia. Ia hanya mampu menjadi pembalap tercepat ke-16. Beruntung, banyaknya pembalap yang menjalani penalti membuatnya bisa start di posisi kesepuluh.

Meski begitu, hal tersebut tak banyak membantu Latifi sepanjang balapan. Ia justru turun ke urutan ke-15 dan berselisih hingga satu putaran dari sang pemenang balapan, Max Verstappen.

2. Nyck de Vries tampil lebih baik untuk Williams

Nyck de Vries (formula1.com)

Absennya Alex Albon membuat Williams menunjuk Nyck de Vries sebagai penggantinya pada GP Italia. Meski bukan pembalap utama, de Vries mampu mencatat waktu tercepat ke-13, lebih baik dari yang diraih Latifi.

Pembalap asal Belanda tersebut juga tampil solid sepanjang balapan. Ia mampu mengakhiri balapan di urutan kesembilan sekaligus membawa pulang dua poin. Penampilannya jelas lebih baik dari Latifi yang berstatus pembalap utama Williams.

3. Damon Hill kritisi penampilan Nicholas Latifi

Damon Hill (formula1.com)

Melihat penampilan buruk Nicholas Latifi pada GP Italia, Damon Hill, yang merupakan mantan pembalap Williams era 1990-an, bereaksi. Ia menganggap pembalap asal Kanada tersebut tak layak mendapat kursi di Formula 1 musim depan.

"Maaf, tetapi beginilah adanya. Dalam hal ini, Nicholas (Latifi) tidak mendapatkan kecepatan yang dia butuhkan untuk tetap berada di posisi itu di Formula 1. Dia memiliki saat-saat yang baik, tetapi datanglah seorang pria yang bahkan tidak pernah melaju di grand prix sebelumnya dan dia melakukan pekerjaan yang fantastis," ungkap Hill dikutip PlanetF1.

4. Nicholas Latifi jadi satu-satunya pembalap yang belum meraih poin musim ini

Nicholas Latifi (formula1.com)

Nicholas Latifi menjadi satu-satunya pembalap yang belum mendapat satu poin pun hingga GP Italia. Bahkan, ia kini berada di urutan ke-21 dari total 22 pembalap yang berkompetisi musim ini.

Hal itu menyusul raihan dua poin yang diraih Nyck de Vries, yang membuatnya bertengger di urutan ke-20, meski hanya sebagai pembalap pengganti. Dengan hasil buruk tersebut, posisi Latifi di Williams untuk 2023 makin abu-abu.

5. Logan Sargeant siap mencuri kursi Nicholas Latifi

Logan Sargeant (formula1.com)

Logan Sargeant jadi salah satu pembalap yang santer dikabarkan akan menggantikan Nicholas Latifi. Pembalap akademi Williams tersebut tampil cukup mengesankan di Formula 2 dengan menempati urutan ketiga klasemen sementara.

Jost Capito, yang merupakan bos Williams, yakin Sargeant akan menjalani debutnya di Formula 1. Hal ini jelas menjadi tanda bahaya bagi Latifi yang tak kunjung menunjukkan performa terbaiknya.

Penampilan Nicholas Latifi yang tak kunjung membaik bisa saja membuat kursinya di Williams untuk musim 2023 hilang. Latifi harus berjuang keras jika tak ingin pembalap lain merebut tempatnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Genady Althaf
EditorGenady Althaf
Follow Us